Nintendo Hidupkan Lagi Virtual Boy di Era Modern, Kini Bisa Dinikmati Lewat Switch dan Switch 2

Nintendo Switch 2
Sumber :
  • Istimewa

VIVA Digital –Nintendo kembali membuat gebrakan besar dengan menghadirkan sesuatu yang tidak pernah diduga banyak orang: kebangkitan Virtual Boy, konsol eksperimental yang dulu dianggap gagal secara komersial. Dalam ajang Nintendo Direct 2025, perusahaan asal Jepang itu resmi memperkenalkan sebuah aksesori baru berupa adapter Virtual Boy yang dapat dipasangkan ke Nintendo Switch dan Switch 2.

 

Langkah ini langsung menyita perhatian publik, karena Virtual Boy yang pertama kali dirilis pada 1995 dikenal sebagai salah satu produk paling kontroversial dalam sejarah Nintendo. Banyak yang menilainya terlalu futuristis untuk zamannya, dengan teknologi stereoskopis 3D monokrom yang kala itu dianggap sulit diterima oleh pasar. Akibatnya, konsol ini hanya bertahan sebentar di pasaran dan kini menjadi barang koleksi langka.

 

Dengan pendekatan baru, Nintendo seolah ingin memberikan “napas kedua” untuk Virtual Boy. Generasi lama bisa kembali bernostalgia, sementara generasi baru berkesempatan merasakan langsung bagaimana rasanya bermain game dengan gaya visual 3D eksperimental yang pernah dikembangkan tiga dekade lalu.

 

Namun, muncul pertanyaan besar, apakah ini sekadar langkah nostalgia untuk melestarikan sejarah, atau strategi bisnis Nintendo dalam memanfaatkan tren retro gaming yang sedang naik daun? Mari kita kupas lebih dalam.

Nintendo Hidupkan Lagi Virtual Boy

Photo :
  • Nintendo

 

Dua Versi Adapter Virtual Boy, Harga Mulai Terjangkau

 

Nintendo memastikan bahwa produk ini hadir dalam dua varian berbeda agar bisa menjangkau berbagai kalangan gamer.

 

  • Versi Replika Premium
    Model pertama dibuat menyerupai headset Virtual Boy asli dengan cradle khusus untuk meletakkan Switch. Versi ini dibanderol USD 99,99 dan ditujukan bagi gamer serius maupun kolektor yang ingin merasakan pengalaman mendekati perangkat orisinal.

  • Versi Karton Ekonomis
    Model kedua hadir dalam bentuk karton sederhana dengan harga hanya USD 24,99. Aksesori ini dibuat untuk gamer dengan budget terbatas, atau sekadar ingin mencoba efek stereoskopis Virtual Boy tanpa harus mengeluarkan biaya besar.

 

Kedua versi ini sama-sama memanfaatkan layar bawaan Switch, tanpa tambahan panel baru. Konsol hanya dimasukkan ke dalam cradle, lalu lensa adapter bekerja memberikan efek stereoskopis 3D.

 

Pre-order sudah dibuka menjelang perilisan resmi pada 17 Februari 2026, namun untuk saat ini hanya berlaku di Amerika Serikat dan Kanada melalui Nintendo Online Store.

 

Koleksi Game Virtual Boy Resmi Hadir di Switch

 

Sebagai bagian dari peluncuran, Nintendo menghadirkan Nintendo Classics Collection: Virtual Boy Edition yang berisi 14 game klasik. Beberapa judul populer yang kembali tersedia di antaranya:

 

  • Mario’s Tennis

  • Mario Clash

  • Teleroboxer

  • V-Tetris

  • Virtual Boxing

  • Classic Pinball

 

Menariknya, seluruh game ini tetap mempertahankan gaya visual monokrom khas Virtual Boy, lengkap dengan nuansa merah-hitam yang ikonik. Meski bagi sebagian gamer modern tampilannya terasa ketinggalan zaman, justru keaslian ini diyakini akan menjadi daya tarik utama bagi pecinta retro.

 

Untuk mengakses koleksi ini, pengguna wajib berlangganan Nintendo Switch Online Expansion Pack, layanan yang sudah lama dipakai untuk mengakses game klasik Nintendo.

 

 

Nostalgia atau Eksperimen Teknologi Baru?

 

Kebangkitan Virtual Boy melalui adapter ini bisa dilihat dari dua sudut pandang.

 

  • Sisi Positif
    Nintendo berhasil mengemas ulang warisan bersejarahnya dalam bentuk modern yang mudah diakses. Gamer lama bisa bernostalgia, sementara gamer baru bisa mencoba sesuatu yang unik dan berbeda.

  • Sisi Tantangan
    Virtual Boy dikenal memiliki masalah kenyamanan, mulai dari efek visual yang melelahkan hingga risiko pusing setelah bermain terlalu lama. Masih menjadi pertanyaan apakah versi Switch ini lebih nyaman dibandingkan perangkat aslinya.

 

Selain itu, keberhasilan produk ini juga akan ditentukan oleh strategi distribusi. Saat ini, perilisan baru dijadwalkan untuk wilayah Amerika Serikat dan Kanada. Jika permintaan tinggi, tentu ada peluang untuk diperluas ke Asia, termasuk Indonesia. Namun, jika gagal menarik pasar, aksesori ini bisa saja berakhir sebagai produk niche yang hanya diburu kolektor.

 

 

Potensi Baru untuk Industri Game

 

Kehadiran adapter Virtual Boy juga bisa membuka pintu bagi kemungkinan baru. Dengan fondasi stereoskopis yang kini berjalan di perangkat mainstream, developer indie maupun studio besar berpeluang membuat game baru dengan desain khusus 3D stereoskopis.

 

Nintendo sendiri memberi sinyal bahwa perangkat ini bukan hanya nostalgia semata, melainkan juga uji pasar untuk melihat apakah gamer modern masih tertarik dengan format visual yang satu ini.

 

Jika berhasil, bukan tidak mungkin kita akan melihat generasi baru game stereoskopis lahir di era Switch 2.

 

Dengan menghidupkan kembali Virtual Boy melalui pendekatan adapter modern, Nintendo membuktikan bahwa mereka tidak pernah kehabisan cara untuk menggali masa lalu sekaligus menguji potensi masa depan.

 

Bagi penggemar lama, ini adalah kesempatan emas untuk mengulang nostalgia. Sementara bagi gamer muda, inilah kesempatan pertama merasakan sejarah salah satu produk paling berani yang pernah dibuat Nintendo.

 

Namun, apakah langkah ini akan sukses atau hanya sekadar eksperimen yang cepat dilupakan, jawabannya baru akan terlihat setelah rilis resmi pada 2026. Yang jelas, Nintendo kembali berhasil mencuri perhatian industri game global dengan cara yang unik dan berani.