Evolusi Point Blank dari 2009 hingga 2025: Dari Gameschool ke Zepetto

Point Blank Gameplay
Sumber :
  • YouTube

Digital – Point Blank, game first-person shooter (FPS) legendaris asal Korea Selatan, telah melalui perjalanan panjang di Indonesia sejak pertama kali dirilis pada tahun 2009.

Game ini bukan hanya sekadar hiburan, melainkan fenomena budaya digital yang sempat mendominasi ekosistem warnet di seluruh penjuru negeri.

Dirilis oleh Gameschool pada 25 Juni 2009, Point Blank hadir di tengah maraknya penggunaan warnet sebagai tempat bermain game online. Internet kala itu masih tergolong mahal dan lambat untuk penggunaan pribadi di rumah. Warnet pun menjadi solusi utama, terutama bagi anak-anak sekolah. Mereka rela antre demi mendapatkan giliran bermain, bahkan tak jarang begadang semalaman hanya untuk menikmati pertempuran seru di Point Blank.

Dengan grafis yang memukau di zamannya dan gameplay cepat yang adiktif, Point Blank langsung menarik hati pemain. Konsep dua faksi—Free Rebels dan CT-Force—menawarkan nuansa pertempuran ala Counter-Strike, tetapi dengan sentuhan khas Asia. Hanya dalam waktu kurang dari satu tahun, game ini berhasil menarik hampir dua juta pemain terdaftar, menjadikannya raja di kalangan game FPS lokal.

Gameschool memperkuat eksistensinya melalui program GWarnet Gold, yang memberikan insentif kepada warnet untuk memasang sistem billing khusus. Pengguna warnet pun mendapat berbagai keuntungan saat bermain Point Blank, seperti akses eksklusif dan bonus dalam game. Di masa ini, komunitas PB berkembang pesat. Clan, turnamen lokal, dan budaya "mabar" (main bareng) menjadi tulang punggung popularitasnya.

Salah satu elemen paling ikonik di era Gameschool adalah senjata Kris Super V (SV). Dengan kecepatan tembak tinggi dan opsi mode dual, Kris SV menjadi senjata dambaan banyak pemain. Namun, akses ke senjata ini terbatas, karena harus dibeli menggunakan G-Cash (mata uang premium). Hal ini menjadikan Kris SV simbol status dalam game. Mekanisme title dan buff spesifik yang harus dibuka untuk menggunakan senjata ini semakin memperkuat nuansa progresi yang dalam di PB.

Masa Garena: Euforia Esport dan Peningkatan Kualitas

Pada tahun 2015, publisher game internasional Garena mengambil alih lisensi Point Blank. Masa ini dikenal sebagai titik kebangkitan baru, dengan fokus pada esports dan peningkatan kualitas layanan. Program migrasi akun pun disediakan agar pemain lama tidak kehilangan progres.

Garena menggelar turnamen berskala nasional seperti PBNC (Point Blank National Championship) dan PBGC (Point Blank Garena Championship), yang menarik ribuan tim dari seluruh Indonesia. Kanal YouTube resmi pun aktif merilis trailer sinematik dan konten promosi.

Namun, di balik semua gebrakan itu, masalah lama tetap menghantui—cheater. Meskipun Garena telah menerapkan sistem anti-cheat seperti Signcode, penggunaan cheat justru semakin masif. Kekecewaan pemain terhadap maraknya kecurangan membuat banyak dari mereka memilih hengkang.

Kembali ke Zepetto: Upaya Bertahan di Era Modern

Menjelang akhir 2018, lisensi Point Blank dikembalikan ke tangan Zepetto, developer aslinya. Sejak saat itu, pendekatan yang diambil lebih bersifat komunitas. Salah satu inisiatif yang menarik adalah program “Grebek Warnet”, di mana tim PB langsung turun ke lapangan menyapa pemain di tempat asal kejayaan mereka.

Zepetto juga mencoba memperbarui sistem anti-cheat dengan membentuk tim khusus dan mengembangkan cheat blocker internal. Namun, pertempuran melawan cheat masih menjadi masalah yang belum kunjung usai.

Tantangan Zaman dan Masa Depan PB

Tahun 2025 menjadi saksi tantangan baru bagi Point Blank. Game ini harus bersaing dengan FPS modern seperti Valorant, CS2, Call of Duty, dan lainnya. Teknologi grafis, matchmaking berbasis algoritma, dan performa engine terbaru menjadi standar baru di industri game, yang sayangnya belum mampu sepenuhnya diikuti oleh Point Blank dengan engine lamanya.

Kendati demikian, Point Blank memiliki keunggulan tersendiri: spesifikasi ringan dan basis komunitas yang loyal. Pembaruan grafis di beberapa map seperti Luxville dan hadirnya map baru Crackdown 1 & 2 menjadi bukti bahwa Zepetto masih berupaya menjaga relevansi. Sistem matchmaking 5v5 dan mode ranked pun mulai menggantikan model room tradisional, menyesuaikan dengan tren game modern.

Perjalanan Point Blank selama lebih dari 15 tahun bukanlah hal yang mudah. Dari kejayaan di warnet hingga era digital serba cepat, PB terus bertransformasi meski diterpa berbagai tantangan, mulai dari cheater hingga persaingan ketat industri. Kini, masa depan Point Blank sangat bergantung pada kemampuan Zepetto dalam berinovasi—bukan hanya dari sisi teknis, tetapi juga dalam membangun kembali pengalaman bermain yang solid dan bersih.