Vivo Rilis Telephoto Extender X200 Ultra, Hasil Zoom Setara Kamera Profesional
- The Verge
Digital, VIVA–Persaingan teknologi kamera di dunia smartphone semakin menunjukkan arah yang serius dan mendalam.
Bukan lagi sekadar gimmick marketing, kini pabrikan seperti Vivo benar-benar menghadirkan inovasi yang bisa menyaingi kualitas kamera profesional.
Setelah sukses merilis Vivo X200 Ultra sebagai flagship dengan kemampuan kamera tinggi, perusahaan asal Tiongkok itu kembali menarik perhatian dengan meluncurkan aksesori khusus bernama Telephoto Extender Lens.
Aksesori ini adalah hasil kolaborasi antara Vivo dan perusahaan optik legendaris asal Jerman, Zeiss, yang dikenal sebagai pelopor lensa berkualitas tinggi.
Vivo X200 Ultra
- -
Fungsinya bukan main-main, karena mampu mengubah lensa periskop 3.7x milik Vivo X200 Ultra menjadi 8.7x optical zoom, atau setara dengan lensa 200 mm dalam kamera profesional.
Dengan alat ini, pengguna dapat mengambil gambar dari jarak jauh tanpa kehilangan detail, menjadikannya solusi ideal untuk fotografi alam, konser, hingga olahraga.
Langkah Vivo ini membuktikan bahwa batas antara smartphone dan kamera profesional kini makin kabur.
Jika sebelumnya pengguna harus mengandalkan digital zoom yang sering kali mengurangi kualitas gambar, kini mereka dapat menikmati zoom optik sejati yang mempertahankan ketajaman dan warna alami.
Dalam pengujian yang dilakukan media teknologi The Verge, hasil foto yang diambil menggunakan lensa tambahan ini tampak sangat memuaskan, terutama dalam kondisi cahaya terang.
Gambar terlihat jernih, detailnya luar biasa, dan warna yang dihasilkan terasa akurat. Salah satu contoh yang mencuri perhatian adalah foto seekor lebah di atas bunga, di mana bulu-bulu halus di tubuh lebah pun masih terlihat jelas.
Namun begitu, aksesori ini tetap memiliki keterbatasan. Dalam kondisi pencahayaan rendah, performa kamera menurun.
Noise mulai terlihat dan hasil gambar kadang mengalami over-processing, terutama saat pengguna melakukan digital zoom ekstrem hingga setara 1600 mm.
Ini mengingatkan kita bahwa meskipun lensa ini membawa peningkatan signifikan, tetap ada batasan teknis yang perlu disadari.
Yang menarik, Vivo juga merancang photography kit untuk mendukung penggunaan lensa ini secara maksimal.
Kit tersebut terdiri dari camera grip dengan desain ergonomis yang dilengkapi baterai tambahan sebesar 2.300 mAh, tombol shutter fisik, dan mounting untuk filter tambahan.
Dalam paketnya juga terdapat casing khusus dan tali pengaman.
Grip ini sangat membantu, terutama untuk menyeimbangkan bobot perangkat yang menjadi berat di bagian depan setelah lensa dipasang.
Rasanya seperti memegang kamera kompak atau pocket camera, lengkap dengan tombol fisik yang memudahkan pengambilan gambar.
Namun sayangnya, dari segi kualitas build, beberapa reviewer menyebut adanya tanda-tanda keausan yang cukup cepat.
Tombol pelepas lensa kadang macet, dan bagian casing menunjukkan retakan setelah digunakan dalam beberapa hari.
Dari sisi harga, photography kit ini dijual seharga 1.699 yuan di Tiongkok atau sekitar Rp3,8 juta jika dikonversi ke Rupiah.
Sementara untuk pembelian melalui pihak ketiga atau importir, harganya bisa melambung hingga USD 399, atau sekitar Rp6,5 juta.
Harga ini tentu terbilang premium, namun sepadan dengan kualitas dan inovasi yang ditawarkan.
Saat ini, kit fotografi canggih ini baru tersedia di pasar Tiongkok. Belum ada kepastian apakah Vivo akan membawa perangkat ini secara resmi ke pasar Indonesia atau negara lain.
Kehadiran lensa tambahan ini membawa angin segar bagi dunia fotografi mobile. Tidak lagi sekadar alat dokumentasi sehari-hari, smartphone kini berubah menjadi alat fotografi serius yang dapat menyaingi kamera profesional.
Vivo berhasil membuktikan bahwa masa depan fotografi bisa berada di genggaman tangan, dan cukup dengan satu perangkat saja, pengguna bisa mengabadikan momen dari jarak jauh dengan kualitas yang sangat memuaskan.