Apakah Kamera Smartphone dengan AI Bisa Gantikan DSLR dan Mirrorless? Ini Jawaban Para Ahli

iPhone 16 Pro Max dan Kamera Mirrorless Fujifilm X100V
Sumber :
  • Apple, Fujifilm

Digital, VIVA – Kemajuan teknologi di dunia fotografi kian tak terbendung, terutama dalam sektor kamera smartphone. Dulu, ponsel hanya bisa diandalkan untuk dokumentasi sederhana, tapi kini, kamera smartphone telah menjelma menjadi alat fotografi canggih yang dibekali dengan kecerdasan buatan (AI).

Mulai dari pengenalan wajah otomatis, pengaturan eksposur berbasis kondisi sekitar, hingga fitur penghilangan noise secara real-time, semua itu kini tersedia dalam genggaman tangan.

 

Perkembangan ini pun memunculkan pertanyaan yang kini ramai dibahas di kalangan fotografer dan penggemar teknologi, Apakah kamera smartphone yang ditenagai AI benar-benar bisa menggantikan kamera DSLR dan mirrorless?

Apakah teknologi ini cukup untuk menyaingi perangkat fotografi profesional seperti DSLR dan mirrorless yang selama ini menjadi andalan para fotografer serius?

ilustrasi mengambil foto melalui Samsung S24 Ultra

Photo :
  • Dok. Samsung

 

Mari kita ulas perbandingannya secara lengkap, berdasarkan pendapat para pakar dan hasil uji coba berbagai media internasional.

 

AI di Kamera Smartphone: Kecil Ukuran, Besar Kemampuan

 

Kamera smartphone masa kini, seperti iPhone 16 Pro, Samsung Galaxy S25 Ultra, dan Google Pixel 9 Pro, telah dilengkapi dengan prosesor AI yang didesain khusus untuk keperluan fotografi.

Fitur-fitur seperti scene recognition, HDR otomatis, multi-frame image fusion, hingga kemampuan merekonstruksi gambar yang buram menjadikan ponsel mampu menghasilkan foto yang terlihat profesional.

 

Dalam laporan CNET, jurnalis teknologi Lori Grunin menyebut bahwa kecanggihan AI dalam smartphone telah mendekati “asisten fotografer pribadi”. "Kamera sekarang tidak hanya menangkap gambar, tapi juga memahami dan mengolahnya secara cerdas. Itu kekuatan AI," ujarnya.

 

 

DSLR dan Mirrorless: Masih Tak Tergantikan dalam Aspek Ini

 

Meski AI menawarkan peningkatan kualitas visual secara signifikan, kamera DSLR dan mirrorless tetap unggul dalam aspek teknis. Salah satu keunggulan utamanya adalah ukuran sensor yang besar, yang membuat kualitas foto di kondisi pencahayaan rendah tetap tajam dan minim noise.

DSLR menggunakan sensor APS-C atau full-frame, jauh lebih besar dari sensor smartphone, sehingga menangkap lebih banyak cahaya dan detail.

 

Selain itu, kamera profesional memberikan kontrol manual penuh terhadap pengaturan seperti shutter speed, aperture, ISO, dan white balance, sesuatu yang masih terbatas di smartphone.

Lensa yang dapat diganti-ganti dengan berbagai jenis (telephoto, macro, ultra-wide) juga menjadikan DSLR dan mirrorless lebih fleksibel untuk berbagai jenis fotografi.

 

Fotografer senior dari DPReview TV, Chris Niccolls, menjelaskan, “Smartphone makin mendekati kualitas DSLR, tapi fotografer sejati membutuhkan presisi dan fleksibilitas yang hanya bisa diberikan oleh kamera dengan lensa besar dan sensor besar.”

 

Hasil Uji Coba: Smartphone AI vs Kamera Profesional

 

Dalam tes lapangan yang dilakukan oleh media teknologi The Verge, hasil foto iPhone 15 Pro Max dan Sony A7 III (kamera mirrorless full-frame) dibandingkan dalam berbagai situasi.

Hasilnya cukup menari: dalam kondisi siang hari dan foto potret, kamera smartphone dengan AI berhasil menghasilkan gambar yang tajam, kontras, dan secara visual sangat memukau.

 

Namun dalam pemotretan malam hari dan skenario HDR ekstrem, kamera mirrorless menunjukkan kelasnya. Gambar dari Sony A7 III memiliki detail bayangan dan highlight yang lebih terjaga, serta warna yang lebih akurat.

 

“Smartphone memang pintar, tapi masih ada batasan fisik yang tidak bisa dilompati hanya dengan software,” tulis editor foto Allison Johnson dari The Verge.

 

Tren Masa Depan: AI Kian Canggih, Tapi DSLR Masih Relevan

 

Meski banyak konten kreator, jurnalis, dan bahkan fotografer pernikahan kini mengandalkan smartphone untuk kebutuhan dokumentasi cepat, kamera DSLR dan mirrorless belum sepenuhnya bisa digantikan.

 

Namun, untuk kebutuhan umum seperti mengabadikan momen sehari-hari, membuat konten TikTok dan Instagram, atau bahkan vlog profesional dalam resolusi 4K, kamera smartphone sudah sangat memadai.

Bahkan, sejumlah film pendek dan iklan komersial kini direkam menggunakan smartphone, berkat bantuan AI dan sensor yang terus disempurnakan.

 

“Smartphone sangat unggul dalam kenyamanan dan kecepatan,” kata Brandon Woelfel, fotografer profesional asal AS.

“Tapi saat saya ingin menciptakan karya seni dengan pencahayaan rumit dan lensa khusus, saya tetap kembali ke kamera DSLR saya.”

 

Kesimpulan: Smartphone Makin Pintar, Tapi DSLR Belum Tersingkir

 

Perkembangan kamera smartphone dengan AI memang luar biasa. Fitur-fitur cerdas seperti scene detection, pengurangan noise otomatis, dan pengeditan real-time telah membawa fotografi mobile ke level yang hampir menyamai kamera profesional dalam konteks tertentu.

 

Namun, untuk fotografer yang mengejar kualitas gambar mentah terbaik, pengaturan manual penuh, dan fleksibilitas optik, kamera DSLR dan mirrorless masih menjadi pilihan utama.

Jadi, kamera smartphone dengan AI belum bisa sepenuhnya menggantikan DSLR dan mirrorless, tapi telah menjadi alternatif serius dan alat pelengkap yang kuat di era modern.