Lebih Pilih Android Flagship daripada iPhone? Ini Penjelasan Psikologinya

Samsung Galaxy S25 Ultra dan iPhone 16 Pro Max
Sumber :
  • Dok. Samsung/ibox

Digital, VIVA –Di tengah dominasi iPhone di kelas premium, ternyata tak sedikit orang justru lebih memilih Android flagship seperti Samsung Galaxy S Ultra, Google Pixel, atau Xiaomi 14 Ultra.

Pilihan ini bukan semata soal harga atau fitur teknis, tapi juga berkaitan dengan aspek psikologis yang mendalam.

 

Mengapa sebagian orang tetap setia atau justru pindah ke Android flagship meski iPhone identik dengan gengsi?

Samsung Galaxy S24 Ultra

Photo :
  • Dok. Samsung.com

 

1. Kebutuhan akan Kebebasan dan Kustomisasi

 

Salah satu alasan utama banyak pengguna memilih Android flagship adalah karena sistem operasinya yang lebih fleksibel. Android memungkinkan kustomisasi antarmuka, instalasi aplikasi dari luar Play Store, hingga kontrol sistem yang lebih dalam.

 

Dr. Peter Noel Murray, psikolog pemasaran dari AS, menjelaskan: “Orang-orang dengan tingkat otonomi tinggi cenderung lebih menyukai produk yang bisa mereka atur sendiri sesuai kebutuhan. Android menawarkan kebebasan itu, sedangkan iPhone cenderung lebih tertutup.”

 

Pengguna yang menghargai kendali penuh atas perangkatnya sering merasa iPhone terlalu ‘kaku’ dan membatasi.

 

2. Nilai Lebih dalam Inovasi Teknologi

 

Secara historis, Android flagship sering lebih dulu memperkenalkan fitur mutakhir: kamera periskop, fast charging super cepat, layar 120Hz, hingga kemampuan AI canggih. Orang-orang yang menyukai teknologi terkini cenderung ingin menjajal keunggulan ini terlebih dahulu.

“Android flagship sering menjadi medan uji coba inovasi. Mereka yang menyukai teknologi sebagai identitas akan cenderung memilih Android,” ujar Dr. Tech Ingle, pengamat tren digital dari India Today.

 

3. Harga Lebih Rasional untuk Spesifikasi Tinggi

 

Dari sisi psikologis, banyak pengguna Android flagship merasa bahwa mereka mendapatkan ‘value for money’ yang lebih baik dibanding iPhone. Ini disebut sebagai utilitarian motivation, yaitu memilih berdasarkan logika manfaat dibanding citra merek.

 

Menurut survei dari Canalys 2024, 63 persen pengguna Android flagship mengaku puas karena merasa mendapatkan lebih banyak fitur dengan harga lebih rendah.

“Keputusan pembelian berbasis perbandingan rasional mencerminkan gaya berpikir sistem dua: logis dan analitis,” kata Dr. Daniel Kahneman dalam teorinya soal Thinking, Fast and Slow.

 

4. Anti-Mainstream dan Ingin Berbeda

 

Di lingkungan di mana iPhone mendominasi, memilih Android flagship bisa menjadi bentuk ekspresi diri. Ini dikenal dalam psikologi sebagai reactance, yaitu dorongan untuk melawan norma demi menunjukkan kemandirian.

 

Dr. Rika Rachmawati, psikolog sosial dari Universitas Indonesia, menjelaskan: “Sebagian orang memiliki keinginan untuk tampil berbeda dari arus utama. Dengan memilih Android flagship, mereka merasa lebih autentik dan tidak ‘ikut-ikutan’.”

 

Ini kerap terlihat pada kalangan profesional muda, tech enthusiast, hingga pengguna yang ingin tampil unik di antara mayoritas pengguna iPhone.

 

5. Kecocokan dengan Ekosistem Google atau Brand Favorit

 

Beberapa orang memilih Android flagship karena telah menyatu dengan layanan Google, seperti Gmail, Google Docs, hingga Google Assistant. Selain itu, mereka juga loyal terhadap brand seperti Samsung, ASUS, atau Xiaomi yang punya nilai tersendiri.

“Brand-brand Android punya kekuatan emosional tersendiri di benak penggunanya, terutama jika mereka pernah puas dengan produk sebelumnya,” ujar Prof. Jennifer Aaker, pakar psikologi brand dari Stanford University.

 

6. Fleksibilitas untuk Produktivitas dan Gaming

 

Android flagship, khususnya dari ASUS ROG atau Samsung Galaxy S Ultra, sering menjadi pilihan bagi mereka yang membutuhkan perangkat kuat untuk multitasking, kerja mobile, atau bermain game berat. Fitur seperti split screen, S Pen, dan mode desktop (Dex) memberi keunggulan fungsional yang disukai para power user.

“Semakin produktif dan multitasking seseorang, semakin besar kemungkinan ia memilih Android flagship dengan kemampuan multitasking superior,” jelas Dr. Susan Weinschenk, pakar psikologi user experience.

 

Kesimpulan Memilih Android Flagship Bukan Berarti Anti Gengsi

 

Memilih Android flagship ketimbang iPhone bukan berarti anti gengsi, tetapi sering kali dipengaruhi oleh faktor psikologis seperti preferensi atas kontrol, inovasi, nilai rasional, dan ekspresi diri.

Dalam dunia teknologi yang makin kompetitif, Android flagship tampil sebagai alternatif serius yang bukan hanya soal harga, tapi juga gaya hidup dan kepribadian.