Kenapa Ngecas HP saat Mati Total Sebaiknya Dihindari? Ini Penjelasannya!

Ilustrasi port charger HP
Sumber :
  • AI/ChatGPT

Digital – Kamu mungkin pernah ngalamin: lagi seru-serunya pakai HP, eh tiba-tiba mati karena kehabisan baterai. Lalu buru-buru colokin charger sambil nunggu HP “bangun” kembali. Tapi tahukah kamu, kebiasaan menunggu HP benar-benar mati total sebelum diisi daya sebenarnya kurang baik? Meski kelihatannya sepele, hal ini bisa berdampak jangka panjang terhadap baterai dan performa perangkat kamu, lho!

Yuk, kita bahas kenapa sebaiknya kamu menghindari ngecas HP saat baterainya sudah benar-benar habis dan mati total.

1. Stres Ekstra untuk Baterai

Baterai lithium-ion yang digunakan pada sebagian besar HP modern sebenarnya tidak dirancang untuk dibiarkan benar-benar habis hingga 0%. Saat kapasitasnya turun ke titik terendah, sel baterai akan mengalami tekanan yang disebut sebagai deep discharge. Ini bisa mempercepat degradasi dan memperpendek umur baterai secara keseluruhan.

2. Sulit Dihidupkan Kembali

Saat baterai benar-benar kosong, HP kadang tidak langsung merespons meskipun sudah disambungkan ke charger. Butuh waktu beberapa menit hingga baterai mengisi cukup daya agar sistem bisa hidup kembali. Dalam beberapa kasus, bahkan butuh kombinasi reset tertentu agar bisa menyala, dan ini bisa bikin pengguna panik karena mengira HP-nya rusak.

3. Risiko Kerusakan pada Komponen Internal

Ketika HP mati total lalu langsung dicolok ke sumber listrik, sistem akan langsung menarik daya besar untuk mengisi baterai dari nol. Arus besar ini bisa menimbulkan lonjakan yang berisiko merusak komponen elektronik dalam jangka panjang, terutama kalau kamu menggunakan charger yang tidak resmi atau tidak sesuai standar.

4. Pengisian Lebih Lambat di Awal

Mengisi baterai dari kondisi mati total membuat proses pengisian di fase awal berjalan lebih lambat. Ini adalah mekanisme pelindung yang diterapkan oleh sistem manajemen baterai untuk mencegah kerusakan akibat arus tinggi di saat sel baterai berada dalam kondisi lemah. Jadi, alih-alih cepat penuh, ngecas dari kondisi 0% malah bisa lebih lama.

5. Potensi Gagal Booting

Pada beberapa perangkat, kondisi baterai yang terlalu lemah bisa membuat sistem operasi gagal booting. Ini akan memunculkan layar hitam atau logo stuck saat pertama dinyalakan, yang kadang dikira error. Padahal, masalahnya hanya karena baterai terlalu lemah untuk menyalakan sistem secara penuh.

Kapan Sebaiknya Mengisi Daya?

Idealnya, mulai isi ulang baterai saat indikator menunjukkan sisa daya sekitar 20–30%. Ini adalah zona aman yang menjaga kesehatan baterai dan memastikan HP tetap berfungsi optimal dalam jangka waktu lama. Selain itu, hindari juga sering mengecas hingga 100% jika tidak perlu, cukup sampai 80–90% saja untuk menjaga siklus baterai tetap panjang.

Meskipun terlihat sepele, membiarkan HP mati total lalu baru diisi daya bisa berdampak buruk bagi kesehatan baterai dan performa perangkat secara keseluruhan. Hindari kebiasaan ini mulai sekarang dengan selalu mengecas saat baterai masih di atas 20%. Lebih baik mencegah daripada harus ganti baterai lebih cepat dari seharusnya, bukan?

Ingat, merawat HP bukan cuma soal pelindung layar atau casing, tapi juga bagaimana kamu memperlakukan baterainya setiap hari. Yuk, ubah kebiasaan sederhana ini demi umur HP yang lebih panjang!