Snapdragon 8 Elite 2 Kalah Start, Dimensity 9500 Lebih Dulu Meluncur: Bawa Fabrikasi 3 Nm, AnTuTu Tembus 3,5 Juta
Digital, VIVA – Persaingan chipset flagship Android memasuki babak baru. MediaTek tampaknya tidak ingin selalu berada di bawah bayang-bayang Qualcomm.
Lewat bocoran dari leaker ternama Digital Chat Station, System-on-Chip (SoC) terbaru mereka, Dimensity 9500, dikabarkan akan meluncur lebih awal ketimbang Snapdragon 8 Elite 2.
Berdasarkan laporan dari Weibo, Dimensity 9500 disebut-sebut bakal diumumkan pada awal hingga pertengahan September 2025, mendahului Snapdragon 8 Elite 2 yang diprediksi rilis pada akhir September.
Langkah agresif ini bisa menjadi strategi penting MediaTek untuk i Vivo, Oppo, dan Honor dmencuri perhatian pasar lebih dulu, terutama karena sejumlah vendor asal Tiongkok sepertisebut sudah menyiapkan flagship baru berbasis Dimensity 9500 yang siap dirilis sesaat setelah pengumuman chipset tersebut.
Bawa Fabrikasi 3 Nm dan Performa Ngebut
Salah satu hal paling menarik dari Dimensity 9500 adalah penggunaan fabrikasi 3 nm dari TSMC, menjadikannya SoC pertama dari MediaTek yang memakai teknologi manufaktur tersebut. Ini merupakan peningkatan besar dari Dimensity 9300 yang masih memakai fabrikasi 4 nm.
Menurut bocoran dari Gizmochina dan GSMArena, peningkatan ini diklaim akan membawa lompatan performa besar, terutama pada sektor CPU, GPU, dan kemampuan AI (Artificial Intelligence).
Bahkan, skor benchmark-nya di AnTuTu disebut menembus angka 3,5 juta poin, melewati banyak flagship saat ini.
Jika angka ini benar, Dimensity 9500 bisa jadi akan menyaingi bahkan melampaui calon performa Snapdragon 8 Elite 2 dan menjadikannya SoC tercepat untuk smartphone Android saat ini.
Menggeser Jadwal Rilis Flagship?
Jika benar Dimensity 9500 meluncur lebih cepat, maka peta rilis flagship Android pun bisa berubah drastis. Biasanya, smartphone dengan chipset terbaru meluncur di akhir tahun, tetapi dengan langkah ini, sejumlah brand diprediksi akan merilis perangkat flagship lebih cepat 2–3 bulan.
Artinya, pengguna yang baru saja membeli flagship tahun lalu mungkin hanya menikmati "puncak performa" perangkatnya selama 9 sampai 10 bulan sebelum versi baru datang. Fenomena ini berpotensi menimbulkan rasa kecewa atau kelelahan teknologi (tech fatigue) bagi konsumen.
Qualcomm Bakal Kehilangan Momentum?
Meski Snapdragon 8 Elite 2 diprediksi tetap membawa peningkatan besar, termasuk arsitektur CPU baru dan efisiensi daya yang lebih baik, MediaTek sudah lebih dulu mencuri perhatian, dan ini bisa memengaruhi persepsi brand serta strategi pemasaran sejumlah vendor smartphone global.
Terlebih, MediaTek kini semakin diterima oleh brand-brand besar. Bahkan flagship seperti Vivo X100 dan Oppo Find X generasi terbaru dirumorkan tetap akan menggunakan SoC buatan MediaTek, setidaknya untuk beberapa varian.
September: Bulan Super Padat Teknologi
Menariknya, bulan September 2025 bukan hanya milik MediaTek dan Qualcomm. Apple juga dijadwalkan meluncurkan seri iPhone 17, yang kabarnya akan menggunakan chip A19 Pro berbasis 3 nm generasi kedua. Artinya, konsumen akan disuguhkan beragam pilihan teknologi terbaru hanya dalam satu bulan yang sama.
Akankah MediaTek benar-benar unggul lebih dulu dan merebut pasar? Ataukah Qualcomm akan tetap jadi raja meski datang belakangan? Jawabannya bakal terungkap dalam beberapa minggu ke depan.