T1 Phone: HP Perdana Donald Trump Berbalut Emas, Rebranding dari China?

Review T1 Phone milik Trump
Sumber :

Digital VIVA – Pada 16 Juni 2025, Trump Organization, yang dikelola oleh Donald Trump Jr. dan Eric Trump, mengumumkan peluncuran Trump Mobile dan ponsel pintar bernama T1 Phone.

Dengan balutan emas yang mencolok dan klaim “Made in USA”, ponsel ini langsung mencuri perhatian dunia teknologi dan politik.

Namun, di balik kemewahan dan janji patriotiknya, T1 Phone memicu banyak pertanyaan, mulai dari spesifikasi teknis hingga isu etika bisnis.

Desain dan Spesifikasi: Kemewahan Berbalut Emas

T1 Phone hadir dengan desain yang menonjolkan estetika mewah. Bodinya dilapisi emas (pada varian gold edition) dengan logo “T1” dan bendera Amerika Serikat di bagian belakang, mencerminkan semangat “Make America Great Again”.

Trump Mobile

Photo :
  • Sky News

Menurut situs resmi Trump Mobile, ponsel ini menawarkan spesifikasi sebagai berikut:

  • Layar: AMOLED 6,78 inci, refresh rate 120Hz, resolusi FHD+.
  • Prosesor: Tidak disebutkan secara spesifik, namun diklaim sebagai octa-core 5G SoC.
  • Memori: RAM 12GB, penyimpanan internal 256GB, mendukung microSD hingga 2TB.
  • Kamera: Kamera utama 50MP, dua lensa tambahan 2MP (macro dan depth), serta kamera selfie 16MP.
  • Baterai: 5.000mAh dengan pengisian cepat 20W melalui USB-C.
  • Fitur Tambahan: Jack audio 3,5mm, sensor sidik jari di layar, face unlock, dual stereo speaker, dan menjalankan Android 15.
  • Harga: USD 499 (sekitar Rp7,9 juta) dengan deposit awal USD 100 untuk pre-order.

Spesifikasi ini cukup kompetitif untuk ponsel kelas menengah, terutama dengan kehadiran jack audio 3,5mm yang kini jarang ditemukan pada ponsel modern.

Namun, seperti yang dilaporkan The Verge, spesifikasi di situs resmi Trump Mobile penuh dengan kesalahan penulisan, seperti menyebut baterai sebagai “long life camera” atau RAM sebagai penyimpanan, yang menimbulkan keraguan tentang profesionalisme proyek ini.

Fitur Unik dan Klaim Privasi

T1 Phone diklaim menawarkan fitur keamanan tingkat tinggi, termasuk enkripsi data dan aplikasi privasi untuk melindungi pengguna dari pelacakan. Selain itu, ponsel ini dilengkapi aplikasi bawaan seperti Doctegrity, yang menawarkan layanan telehealth dengan fitur “contactless blood pressure and heart rate monitoring” melalui LifeVitals.

Menariknya, fitur ini tidak eksklusif untuk T1 Phone dan dapat digunakan di ponsel lain, seperti yang diungkap oleh WIRED.

Trump Mobile juga menawarkan paket layanan seluler bernama The 47 Plan seharga $47,45 per bulan, merujuk pada status Donald Trump sebagai presiden ke-45 dan ke-47 AS. Paket ini mencakup panggilan, teks, dan data tanpa batas, serta panggilan internasional gratis ke 100 negara.

Layanan ini didukung oleh Liberty Mobile Wireless LLC, sebuah operator jaringan virtual (MVNO) yang memanfaatkan infrastruktur tiga operator besar AS (Verizon, AT&T, T-Mobile).

Kontroversi: Made in USA atau Sekadar Janji?

Salah satu klaim utama T1 Phone adalah bahwa ponsel ini “dirancang dan dibuat di Amerika Serikat”. Namun, pernyataan ini menuai skeptisisme dari para ahli.

Francisco Jeronimo dari International Data Corporation menyebut klaim ini “benar-benar mustahil” karena tidak ada infrastruktur di AS yang mampu memproduksi ponsel dari awal dengan harga USD 499. Tinglong Dai dari Johns Hopkins University memperkirakan bahwa membangun ekosistem manufaktur ponsel di AS membutuhkan waktu setidaknya lima tahun.

Eric Trump, dalam wawancara dengan Fox Business, mengakui bahwa produksi di AS baru akan dilakukan “akhirnya” (eventually), menunjukkan bahwa komponen awalnya kemungkinan besar diimpor dari negara seperti China atau Taiwan.

The Independent melaporkan bahwa chip mungkin berasal dari MediaTek atau Qualcomm, dan memori dari Samsung, yang semuanya diproduksi di luar AS. Meski demikian, Trump Organization mengklaim bahwa perakitan akhir akan dilakukan di Alabama, California, dan Florida.

Klaim “Made in USA” ini juga bermasalah karena berbenturan dengan kebijakan tarif 25% yang diusulkan Donald Trump untuk produk non-AS. Jika T1 Phone menggunakan komponen impor, apakah ponsel ini akan kebal dari tarif tersebut?

Pertanyaan ini belum terjawab, dan WIRED mencatat bahwa perwakilan Trump Mobile hanya mengatakan bahwa ponsel mereka tidak akan terdampak tarif, tanpa penjelasan lebih lanjut.

Isu Etika dan Konflik Kepentingan

Peluncuran T1 Phone dan Trump Mobile menimbulkan kekhawatiran etis, terutama karena Trump Organization memanfaatkan nama Donald Trump, presiden AS yang sedang menjabat.

The New York Times menyoroti potensi konflik kepentingan, mengingat industri telekomunikasi diatur oleh pemerintahan Trump, termasuk oleh FCC (Federal Communications Commission).

Robert Weissman dari Public Citizen menyebutkan bahwa perusahaan telekomunikasi lain mungkin merasa terintimidasi untuk bersaing dengan merek yang terkait langsung dengan presiden.

The Guardian juga mencatat bahwa T1 Phone adalah bagian dari rangkaian produk berbasis merek Trump, seperti jam tangan, sepatu kets, dan Alkitab, yang memanfaatkan popularitas politik Trump.

Hal ini memperburuk persepsi bahwa Trump menggunakan jabatannya untuk keuntungan bisnis pribadi, melanggar semangat Emoluments Clause dalam Konstitusi AS.

Resepsi Publik di Media Sosial

Di platform X, T1 Phone mendapat perhatian besar, meski dengan sentimen beragam. Beberapa pengguna, seperti @OneilyGadget dan @raihanhan121, memuji spesifikasi ponsel ini untuk harga USD 499, terutama kehadiran jack audio 3,5mm dan slot microSD.

Namun, banyak juga yang menyindir klaim “Made in USA” dan kualitas situs web Trump Mobile yang penuh kesalahan. @thefaizzainal, misalnya, menyebutnya sebagai “fon jenama Trump” dengan nada netral, sementara @detikcom menyoroti desain emasnya yang mencolok.

The Verge bahkan menyebut T1 Phone sebagai “vaporware” karena spesifikasi dan jadwal rilisnya (Agustus atau September 2025) dianggap tidak realistis. Situs web Trump Mobile juga dilaporkan sulit diakses untuk pre-order, menambah kesan bahwa proyek ini kurang matang.

Apakah T1 Phone Layak Dibeli?

Dengan harga $499, T1 Phone menawarkan spesifikasi yang kompetitif di kelas menengah, terutama dengan layar AMOLED 120Hz dan baterai besar.

Namun, ketidakjelasan soal prosesor, kualitas kamera yang diragukan (dengan lensa tambahan hanya 2MP), dan pertanyaan seputar manufaktur membuatnya sulit direkomendasikan tanpa ulasan lebih lanjut.

Selain itu, asosiasi dengan merek Trump mungkin membuatnya lebih menarik bagi pendukung politiknya ketimbang konsumen umum yang mencari nilai terbaik.