Dual Raja HP Mid Range Rp6 Jutaan, Samsung Galaxy A56 5G vs Vivo V50 Siapa yang Unggul?
Digital, VIVA – Persaingan smartphone kelas menengah di Indonesia makin panas pada pertengahan 2025. Dua nama yang mencuri perhatian adalah Samsung Galaxy A56 5G dan Vivo V50.
Keduanya berada di kisaran harga Rp6 jutaan dan menawarkan fitur yang cukup menggiurkan di kelasnya, mulai dari performa tangguh, kamera jernih, hingga daya tahan baterai yang bisa diandalkan.
Namun, dengan harga yang tak jauh berbeda, tentu muncul pertanyaan: siapa yang paling unggul di antara keduanya? Berikut perbandingan spesifikasi dan fitur Samsung Galaxy A56 5G dan Vivo V50 untuk pasar Indonesia per Juni 2025.
Samsung Galaxy A56 5G
Samsung A56 5G
- gizmologi
Samsung resmi memboyong Galaxy A56 5G ke Indonesia dengan banderol mulai dari Rp6.199.000 untuk varian 8 GB RAM dan 128 GB penyimpanan. Versi 256 GB dijual Rp6.699.000, sedangkan model tertinggi dengan RAM 12 GB dan memori internal 256 GB dilepas seharga Rp7.199.000.
Galaxy A56 5G dibekali layar Super AMOLED berukuran 6,7 inci dengan resolusi Full HD Plus dan refresh rate 120 Hz.
Layar ini sudah mendukung tingkat kecerahan tinggi hingga 1.200 nit dan dilindungi Gorilla Glass Victus Plus, cocok untuk penggunaan di luar ruangan.
Urusan performa ditangani oleh chipset Exynos 1580 fabrikasi 4 nanometer, yang diklaim hemat daya namun tetap bertenaga untuk multitasking hingga gaming kelas menengah. Sektor kamera tak kalah menarik, dengan konfigurasi tiga kamera belakang 50 MP utama dengan OIS, 12 MP ultrawide, dan 5 MP makro. Untuk selfie, Samsung menyematkan kamera 12 MP.
Galaxy A56 5G ditenagai baterai 5.000 mAh yang didukung fast charging 45 watt. Sistem operasinya sudah berbasis Android 15 dengan antarmuka One UI 7, dan Samsung menjanjikan pembaruan OS hingga enam tahun, menjadikannya salah satu HP dengan dukungan software terlama di kelasnya.
Vivo V50
Vivo V50.
- Dok. Vivo
Vivo V50 juga bermain di kelas harga yang serupa. Varian 8 GB RAM dan 256 GB penyimpanan dijual sekitar Rp6.199.000, sedangkan model 12 GB RAM dengan memori internal 512 GB menyentuh angka Rp6.999.000 di berbagai e-commerce resmi.
Smartphone ini hadir dengan layar AMOLED berukuran 6,77 inci, resolusi Full HD Plus, dan refresh rate 120 Hz. Kelebihannya terletak pada tingkat kecerahan layar yang luar biasa mencapai 4.500 nit, menjadikannya sangat nyaman dipakai di bawah sinar matahari. Layar ini juga sudah dilindungi kaca Diamond Shield yang lebih tahan gores.
Performa Vivo V50 ditenagai chipset Snapdragon 7 Gen 3, yang dikenal efisien dan andal untuk gaming maupun tugas berat lainnya. Bagian kamera jadi nilai jual utama, dengan dua kamera belakang 50 MP yang bekerja sama dengan Zeiss untuk hasil foto lebih detail dan tajam. Kamera depan juga 50 MP, ideal untuk pecinta selfie maupun video call.
Yang tak kalah mencolok adalah baterai 6.000 mAh yang didukung pengisian daya cepat 90 watt. Vivo mengklaim pengisian penuh dari nol hingga seratus persen bisa selesai dalam waktu kurang dari 45 menit.
Vivo V50 sudah mendukung fitur eSIM, NFC, dan sertifikasi IP68 serta IP69 yang membuatnya tahan debu, air, bahkan semprotan bertekanan tinggi.
Perbandingan Singkat
Spesifikasi | Samsung Galaxy A56 5G | Vivo V50 |
---|---|---|
Harga | Rp6,2 juta - Rp7,2 juta | Rp6,2 juta - Rp7 juta |
Layar | Super AMOLED 6,7 inci, 120 Hz | AMOLED 6,77 inci, 120 Hz |
Kecerahan Layar | 1.200 nit | 4.500 nit |
Chipset | Exynos 1580 | Snapdragon 7 Gen 3 |
Kamera Belakang | 50 MP + 12 MP + 5 MP | 50 MP + 50 MP (Zeiss) |
Kamera Depan | 12 MP | 50 MP |
Baterai | 5.000 mAh, 45 watt | 6.000 mAh, 90 watt |
Ketahanan | IP67 | IP68 dan IP69 |
Sistem Operasi | Android 15, update 6 tahun | Android 15, update 3 tahun |
Samsung Galaxy A56 5G cocok untuk pengguna yang mencari smartphone dengan dukungan software jangka panjang, layar berkualitas, serta fitur kamera berbasis AI yang canggih.
Sementara Vivo V50 lebih ideal bagi mereka yang memprioritaskan kamera mumpuni, baterai besar, dan layar super terang.
Keduanya menawarkan nilai yang kompetitif dan sama-sama layak disebut raja HP mid-range di Indonesia saat ini. Pilihan akhir tentu tergantung pada prioritas masing-masing pengguna.