Baterai 7.000 mAh Tapi Boros? Ini Hasil Tes Daya Tahan dan Panas di iQOO Neo 10
- vivo
Jakarta, VIVA Digital – iQOO Neo 10 tiba di Indonesia dengan janji performa setara flagship, namun dibanderol di kisaran Rp5 juta. Di atas kertas, kombinasi chipset Snapdragon 8s Gen 4, RAM LPDDR5X Ultra, dan baterai jumbo 7.000 mAh terlihat menjanjikan bagi gamer maupun pengguna berat.
Akan tetapi, pengujian independen menunjukkan bahwa kapasitas besar tersebut tidak otomatis berbanding lurus dengan daya tahan, terutama ketika ponsel dipaksa bekerja maksimal.
Uji konsumsi daya: gaming dan aktivitas ringan
Pengujian pertama dilakukan dengan memainkan Mobile Legends: Bang Bang (MLBB) pada pengaturan grafis “Ultra” dengan frame rate asli 120 fps. Selama 30 menit, iQOO Neo 10 menghabiskan 14 persen baterai. Artinya, satu jam sesi gim kompetitif berpotensi menggerus hampir sepertiga total kapasitas walau catu dayanya tergolong besar.
Skenario berikutnya menggunakan Genshin Impact—gim yang dikenal sangat menuntut sumber daya—pada preset grafis tertinggi. Dalam durasi yang sama, penurunan indikator baterai tercatat 18 persen. Bila dirata‑ratakan, ponsel ini hanya mampu bertahan sekitar 2,5 jam sebelum mencapai ambang 20 persen kritis jika terus dipakai untuk Genshin tanpa jeda.
Bagaimana dengan tugas ringan? Streaming musik di YouTube dalam jaringan Wi‑Fi selama satu jam mengurangi baterai sebesar 7 persen. Angka tersebut tergolong boros untuk sel baterai 7.000 mAh, menandakan bahwa efisiensi konsumsi daya belum optimal di luar skenario beban berat sekalipun.
Faktor panas dan throttling
Pusat masalah rupanya terletak pada suhu operasional. Saat menggunakan fitur interpolasi 144 fps di Mobile Legends—yang diaktifkan lewat chip tambahan Super Computing Q1—temperatur permukaan ponsel cepat menanjak.
Termal monitoring merekam puncak 46 derajat Celsius setelah lima menit, memaksa sistem menurunkan kecepatan CPU dan GPU. Alhasil, frame rate turun drastis ke kisaran 45 fps setelah sepuluh menit bermain, menandakan throttling agresif untuk mencegah overheat.
Kondisi serupa terjadi pada Genshin Impact. Awalnya ponsel mampu mempertahankan 60 fps stabil, tetapi begitu suhu melampaui 44 derajat Celsius, game berjalan tidak mulus; frame rate fluktuatif di rentang 40‑50 fps. Dampak sampingan dari panas berlebih adalah meningkatnya konsumsi daya, lantaran komponen internal bekerja lebih keras untuk menstabilkan performa.
Performa pengisian daya 120 W
Untungnya, iQOO Neo 10 dibekali teknologi 120 W Flash Charge. Dalam uji waktu pengisian, baterai terisi 50 persen hanya dalam 15 menit, dan penuh 100 persen dalam 33 menit. Kecepatan ini relatif menebus siklus habis‑isi yang akan lebih sering dialami pengguna berat. Meski demikian, daya tinggi mempercepat siklus pengisian–pengosongan yang, dalam jangka panjang, dapat mempengaruhi kesehatan baterai.
Desain termal masih “rasa” midrange
Hasil pengujian daya tahan menunjukkan bahwa arsitektur pendinginan Neo 10 belum sejalan dengan ambisi performanya. Material rangka masih mengandalkan polikarbonat, sementara ruang uap (vapor chamber) yang digunakan tampak kurang besar untuk menangani panas Snapdragon 8s Gen 4 secara berkelanjutan. Pada ponsel flagship sejati, suhu puncak di bawah 43 derajat Celsius menjadi standar—sesuatu yang belum mampu dicapai Neo 10.
Efek domino dari panas juga memukul efisiensi energi. Chipset kelas atas memang menawarkan kecepatan mentah yang impresif, tetapi tanpa manajemen termal memadai, konsumsi watt melonjak dan baterai raksasa pun terkuras cepat. Inilah kompromi utama yang masih membedakan perangkat midrange “bertenaga” dari flagship premium.
Kesimpulan: besar belum tentu irit
Secara keseluruhan, iQOO Neo 10 memenuhi janji performa kencang—AnTuTu tembus dua juta poin, frame rate tinggi dapat dirasakan, dan pengisian daya supercepat sangat membantu. Namun, bagi pengguna yang mengutamakan daya tahan, kapasitas 7.000 mAh belum mampu menutupi sifat boros Snapdragon 8s Gen 4, terutama saat bermain gim grafis berat.
Jika Anda berencana memakai Neo 10 sebagai perangkat harian sekaligus konsol genggam, persiapkan kebiasaan “colok cabut” lebih sering atau bawa power bank berkapasitas besar. Untuk pengalaman terbaik, aktifkan mode 120 fps asli alih‑alih 144 fps interpolasi agar panas tereduksi, dan pertimbangkan varian RAM 12 GB agar multitasking tetap lancar tanpa tekanan tambahan pada SoC.
iQOO Neo 10 menggoda dengan angka‑angka spesifikasi yang mencengangkan di harga menengah. Namun, angka besar pada kapasitas baterai tidak selalu sejalan dengan durasi pemakaian nyata—terutama saat dapur pacu haus daya belum ditopang solusi pendinginan kelas flagship.