MediaTek vs Snapdragon: Mana Chipset yang Lebih Unggul untuk Smartphone Android?

MediaTek Dimensity 7300 vs Snapdragon 7 Gen 3
Sumber :

Jakarta, VIVA Digital – Chipset atau prosesor adalah otak dari sebuah smartphone, dan dua nama yang paling sering muncul dalam dunia Android adalah MediaTek dan Snapdragon. Keduanya bersaing ketat sebagai penyedia chipset utama untuk berbagai merek ponsel di seluruh dunia. Namun, mana yang sebenarnya lebih unggul?

Untuk menjawab pertanyaan ini, mari kita lihat lebih dalam perbedaan antara MediaTek dan Snapdragon dari berbagai aspek penting—mulai dari performa, efisiensi, harga, hingga kecocokannya untuk gaming dan aplikasi berat.

Sekilas Tentang MediaTek dan Snapdragon

MediaTek adalah perusahaan asal Taiwan yang fokus memproduksi chip semikonduktor, termasuk prosesor untuk perangkat Android. Mereka memiliki seri Helio (A, G, P, X) dan Dimensity, dengan target pasar utama di kelas menengah. Tak heran jika banyak smartphone terjangkau menggunakan chipset MediaTek.

Sementara itu, Snapdragon adalah brand chipset milik Qualcomm, perusahaan asal Amerika Serikat. Diperkenalkan sejak 2007, Snapdragon kini hadir dalam berbagai kelas: seri 600 dan 700 untuk segmen menengah, serta seri 800 untuk flagship. Chipset ini terkenal karena kestabilannya dan teknologi premiumnya, meski harganya lebih mahal.

Kelebihan dan Kekurangan Masing-Masing

Kelebihan MediaTek:

  • Harga lebih terjangkau, cocok untuk pengguna dengan bujet terbatas.
  • Tersedia dalam berbagai kelas, dari entry-level hingga flagship.
  • Pionir dalam prosesor octa-core dan bahkan 10-core.
  • Performa multitasking cukup baik berkat banyaknya inti CPU.
  • Sudah mendukung GPU berkualitas untuk grafis tinggi.

Kekurangan MediaTek:

  • Konsumsi daya cenderung lebih boros.
  • Jarang mendapatkan pembaruan sistem karena source code yang tertutup.
  • Beberapa model menggunakan core standar, yang bisa memengaruhi efisiensi.

Kelebihan Snapdragon:

  • Unggul dalam pemrosesan grafis dan gaming berkat GPU Adreno.
  • Teknologi AI canggih, mendukung fitur pengenalan wajah dan suara.
  • Fitur keamanan tingkat tinggi melalui enkripsi hardware.
  • Konektivitas lengkap dan cepat, termasuk dukungan 5G.
  • Lebih stabil saat menjalankan aplikasi berat.

Kekurangan Snapdragon:

  • Harga lebih tinggi dibandingkan MediaTek.
  • Butuh RAM minimal 4GB agar performa optimal.
  • Beberapa model cepat panas saat digunakan intensif.

Mana yang Lebih Cocok untuk Gaming?

Snapdragon dikenal sebagai rajanya gaming di Android. Chipset seperti Snapdragon 865 ke atas menawarkan performa grafis tinggi dan efisiensi daya yang baik, menjadikannya pilihan ideal untuk bermain game berat. Arsitektur CPU-nya pun dirancang khusus untuk menjaga kestabilan suhu saat performa maksimal.

MediaTek juga cukup mumpuni untuk gaming, khususnya pada seri G dan Dimensity. Namun, pada game berat atau multitasking ekstrem, MediaTek terkadang kurang stabil dibandingkan Snapdragon. Chipset MediaTek juga lebih cepat panas dan menguras baterai lebih cepat saat bermain dalam waktu lama.

Bagaimana dengan Aplikasi Berat?

Untuk menjalankan aplikasi berukuran besar atau multitasking berat, Snapdragon kembali unggul berkat kombinasi CPU Kryo dan GPU Adreno. Efisiensi daya juga jadi nilai tambah, memungkinkan penggunaan yang lebih lama tanpa sering mengisi daya.

MediaTek memang punya kekuatan di performa multi-core, tapi GPU Mali yang digunakan sering kali masih sedikit tertinggal dibanding Adreno dalam urusan grafis. Untuk kebutuhan sehari-hari tetap layak, namun untuk produktivitas tinggi, Snapdragon bisa jadi pilihan lebih mantap.

Perbedaan Harga MediaTek vs Snapdragon

Harga tentu menjadi salah satu faktor penting. MediaTek biasanya hadir pada smartphone kelas entry hingga menengah dengan harga lebih ramah di kantong. Sementara Snapdragon, khususnya seri flagship seperti Snapdragon 8 Gen, hadir di perangkat mahal karena fitur dan teknologinya yang lebih canggih.

Namun kini, MediaTek juga mulai menantang Snapdragon di kelas atas lewat lini Dimensity. Meskipun begitu, untuk performa dan efisiensi daya, Snapdragon masih menjadi acuan utama.