Review Infinix Hot 60 Pro: HP 2 Jutaan Rasa Flagship atau ZONK? Cek Kelebihan & Kekurangan yang Bikin Nyesel!
VIVA Digital – Dunia persaingan smartphone di kelas harga dua jutaan Rupiah kembali memanas! Baru-baru ini, Infinix meluncurkan jagoan terbarunya, Infinix Hot 60 Pro, yang diklaim membawa spesifikasi "gila-gilaan" yang biasanya hanya ditemukan pada ponsel-ponsel kelas atas (flagship) dengan banderol harga sepuluh jutaan ke atas.
Bayangkan, di harga yang sangat terjangkau, ponsel ini sudah berani menyematkan panel layar AMOLED, refresh rate super cepat 144Hz, baterai masif 5.000 mAh, dan bahkan sensor sidik jari di dalam layar (on-screen fingerprint)—semua dalam kemasan yang tipis dan ringan.
Namun, seperti pepatah, "tak ada gading yang tak retak," kehadiran spesifikasi fantastis ini tentu memunculkan keraguan besar, terutama bagi konsumen cerdas di Indonesia. Merek Transsion, yang menaungi Infinix, memang terkenal agresif dalam urusan spesifikasi harga.
Lantas, apakah Infinix Hot 60 Pro benar-benar menjadi upgrade solid yang wajib dibeli tahun ini, ataukah ia hanya janji manis yang berakhir mengecewakan dan membuat Anda menyesal karena salah memilih? Berikut adalah rincian lengkap mengenai spesifikasi dan analisis mendalam Infinix Hot 60 Pro:
Spesifikasi Kunci dan Keunggulan Infinix Hot 60 Pro
1. Layar dan Desain (Layar "Flagship" di Bawah 2 Juta)
Panel Premium: Hot 60 Pro sudah menggunakan panel AMOLED Full HD+ berukuran 6,78 inci. Kualitas visualnya tentu jauh lebih unggul, dengan warna hitam pekat dan kontras tinggi, dibandingkan panel IPS di harga yang sama.
Refresh Rate Gila: Ponsel ini menawarkan refresh rate hingga 144Hz. Namun, patut dicatat, refresh rate ini seringkali tertahan di 90Hz untuk menu utama dan 60Hz saat browsing. Meskipun demikian, refresh rate yang bisa mencapai 90-120Hz sudah tergolong sangat baik di kelasnya.
Desain Tipis dan Ringan: Bodinya sangat tipis, hanya 0,7 cm, dan beratnya hanya 171 gram. Hal ini dimungkinkan berkat penggunaan baterai Silicon Carbon yang memungkinkan kapasitas besar (5.000 mAh) tanpa menambah bobot berlebih, bahkan menjadikannya lebih ringan dari beberapa flagship mahal.
Fitur Keamanan Canggih: Dilengkapi On-Screen Fingerprint (sidik jari di dalam layar), sebuah fitur yang masih langka di segmen harga ini.
Port dan Tombol: Masih menyertakan Audio Combo Jack 3.5mm (kabar baik bagi pecinta IEM) dan memiliki tombol kustomisasi (customizable button) di samping.
2. Performa dan Gaming (Chipset 4G yang Mumpuni)
Chipset Inti: Ditenagai oleh Mediatek Helio G200, yang pada dasarnya adalah penyegaran (refreshment) dari Helio G99, memberikan peningkatan performa minimal namun tetap solid untuk aktivitas harian.
Memori Lega: Konfigurasi RAM/Storage yang disarankan adalah 8GB/256GB (sudah menggunakan UFS 2.2).
Performa Gaming:
Game berat seperti Honkai Star Rail dan Wuthering Waves masih playable namun hanya pada kualitas grafis rendah dengan frame rate sekitar 25-30 FPS dan sering mengalami frame drop.
Lebih nyaman untuk game kasual atau emulator seperti PPSSPP yang berjalan lancar.
Suhu: Saat bermain game, suhu relatif terjaga di kisaran 37-39°C, tidak sampai menyentuh 40°C.
3. Kamera (Jago Foto, "Anak Tiri" Video)
Kamera Utama (Foto): Lensa utama 50 MP (f/1.6) menghasilkan foto yang bagus dan jernih di kondisi cahaya terang, dengan dynamic range dan white balance yang lumayan baik, terutama berkat Post-Processing yang agresif di latar belakang (preview foto terlihat lebih jelek daripada hasil akhirnya).
Kamera Depan: 12 MP (f/2.2) dengan lensa yang cukup lebar (wide), kualitas foto baik di cahaya terang, meskipun white balance cenderung agak kebiruan.
Kelemahan Video: Perekaman video di kamera utama terasa "dianak tirikan." Tidak ada stabilizer dan tidak ada bantuan post-processing seperti di mode foto, membuat kualitas video cukup buruk dan tidak cocok untuk vlogging atau merekam sambil berjalan.
4. Baterai dan Pengisian Daya (Fast Charging 45W)
Kapasitas: Baterai besar 5.000 mAh yang menjamin daya tahan awet sepanjang hari.
Kecepatan Pengisian: Mendukung pengisian cepat 45 Watt, mampu mengisi daya hingga 50% hanya dalam waktu sekitar 20 menit. Ini adalah nilai jual yang sangat kuat.
3 "DEAL BREAKER" Yang Wajib Anda Tahu Sebelum Beli
Agar keputusan pembelian Anda benar-benar tepat, ada tiga hal besar yang dapat menjadi pertimbangan yang membuat Anda membatalkan pembelian (deal breaker):
Konektivitas Terbatas: Masih menggunakan 4G LTE dan Wi-Fi 5 (AC). Belum mendukung jaringan 5G dan Wi-Fi 6.
Port Lama: Port USB yang digunakan masih USB 2.0, bukan USB 3.0 yang lebih cepat.
UI & Bloatware: Secara default, ponsel ini datang dengan banyak bloatware dan potensi iklan notifikasi. Meskipun sebagian besar aplikasi bawaan dapat di-uninstall, antarmuka XOS milik Infinix mungkin kurang intuitif dan kurang ramah bagi pengguna yang mencari kesederhanaan, seperti orang tua.
Kesimpulan: Apakah Hot 60 Pro Layak Dibeli?
Infinix Hot 60 Pro (terutama varian 8GB/256GB) yang ditawarkan di kisaran harga diskon Rp 1,8 Jutaan adalah paket yang sulit dikalahkan dari sisi spesifikasi mentah (layar AMOLED 144Hz, baterai 5.000 mAh, on-screen fingerprint). Ponsel ini sangat cocok bagi:
Anak Muda/Pelajar yang mencari HP dengan layar terbaik untuk konsumsi media (Netflix, Instagram) dan baterai awet.
Pengguna yang mengutamakan kualitas foto (dibantu post-processing) dibandingkan kualitas video.
Namun, jika Anda mencari performa gaming terbaik di kelas harga Rp 2 jutaan (dengan FPS stabil), konektivitas 5G, atau antarmuka yang bersih dan ramah pengguna (misalnya untuk orang tua), Anda mungkin perlu mempertimbangkan menambah sedikit budget untuk opsi lain seperti Samsung Galaxy A-series atau pesaing sejenis lainnya.