Panasnya Bikin Galau, Samsung Galaxy S22 Masih Cocok Buat Gaming dan Konten di 2025?

Samsung Galaxy S22
Sumber :
  • Istimewa

Digital – Samsung Galaxy S22, yang pertama kali dirilis pada 2022, kini telah memasuki usia tiga tahun. Di tengah perkembangan teknologi yang begitu pesat, muncul pertanyaan yang cukup krusial: apakah perangkat ini masih layak digunakan untuk kebutuhan gaming dan pembuatan konten di tahun 2025?

Jawabannya ternyata tidak sesederhana ya atau tidak. Galaxy S22 masih menawarkan sejumlah keunggulan, namun juga menyimpan beberapa kekurangan yang cukup signifikan, khususnya dalam hal performa termal dan efisiensi daya.

Desain Compact yang Masih Relevan

Salah satu nilai jual utama Galaxy S22 adalah desainnya yang kompak. Dengan bobot sekitar 168 gram dan layar berukuran 6,1 inci, perangkat ini tetap nyaman digunakan dengan satu tangan. 

Dibekali material kaca dan rangka aluminium, Galaxy S22 tampak premium dan kokoh. Dukungan IP68 menambah ketahanan terhadap air dan debu, menjadikannya masih relevan untuk penggunaan harian. Namun, lapisan kaca glossy pada bagian samping membuatnya mudah tertempel sidik jari, sehingga penggunaan casing tetap disarankan.

Layar AMOLED Berkualitas Tinggi

Galaxy S22 tetap unggul dalam kualitas tampilan layar. Panel Dynamic AMOLED 2X dengan refresh rate 120Hz dan dukungan HDR10+ menghasilkan tampilan warna yang tajam, kontras tinggi, dan nyaman dipandang dalam berbagai kondisi cahaya. Kecerahan maksimal hingga 1300 nits membuatnya tetap jelas di bawah sinar matahari. 

Meskipun teknologi layar flagship terbaru sudah mulai mengadopsi refresh rate lebih tinggi, layar Galaxy S22 tetap sangat memadai untuk penggunaan sehari-hari, termasuk menonton video atau scroll media sosial.

Performa: Cepat Tapi Cepat Panas

Dari sisi dapur pacu, Galaxy S22 menggunakan chipset Snapdragon 8 Gen 1. Meskipun masih cukup kencang untuk kebutuhan ringan hingga sedang, masalah temperatur menjadi sorotan utama. 

Saat digunakan untuk gaming berat atau multitasking intensif, suhu perangkat dapat meningkat drastis, bahkan memengaruhi stabilitas performa dan fungsionalitas kamera. Dalam beberapa kasus, sistem secara otomatis menonaktifkan fitur perekaman video karena suhu terlalu tinggi.

Kondisi ini menandakan bahwa Galaxy S22 kurang cocok untuk sesi gaming berkepanjangan atau pembuatan konten video berdurasi panjang. Selain itu, konsumsi daya yang tinggi membuat baterainya cepat habis. Dalam skenario penggunaan berat, perangkat ini hanya mampu bertahan sekitar dua jam, sementara penggunaan normal bertahan sekitar 3–4 jam screen-on time.

Kemampuan Kamera Masih Kompetitif, Tapi Terbatas

Kamera utama 50 MP dengan OIS pada Galaxy S22 masih mampu menghasilkan foto yang tajam dan warna yang natural. Kamera ultrawide 12 MP juga masih relevan untuk pengambilan gambar sudut lebar. Namun, ketika suhu perangkat meningkat, sistem dapat membatasi atau bahkan menonaktifkan kamera sementara waktu, yang tentu sangat mengganggu bagi pengguna yang aktif membuat konten.

Video berdurasi pendek masih bisa direkam dengan hasil yang memuaskan. Namun untuk durasi di atas 10 menit, potensi notifikasi panas dan pemutusan otomatis kamera menjadi hal yang harus diantisipasi. Hal ini tentu menjadi kekurangan tersendiri, terutama bagi content creator mobile.

Baterai Jadi Titik Lemah

Dengan kapasitas baterai hanya 3700 mAh, Galaxy S22 memang tertinggal dibandingkan rata-rata flagship masa kini yang sudah mengadopsi baterai di atas 5000 mAh. Ketahanan dayanya tergolong rendah, terutama saat menjalankan aplikasi berat atau bermain game. Pengguna mungkin harus mengisi ulang baterai hingga tiga kali dalam sehari, yang tentu bukan pengalaman ideal.

Kesimpulan: Layak, Tapi dengan Catatan

Secara keseluruhan, Galaxy S22 masih bisa menjadi pilihan yang layak di tahun 2025 untuk pengguna yang mencari flagship compact dengan layar berkualitas tinggi dan kamera yang masih bisa diandalkan untuk kebutuhan kasual. Performanya masih cukup untuk penggunaan harian dan gaming ringan, namun tidak cocok untuk sesi gaming panjang atau pembuatan konten intensif karena isu panas dan efisiensi daya yang buruk.

Perangkat ini cocok bagi pengguna yang:

  • Membutuhkan ponsel flagship ringkas dan ringan.
  • Fokus pada konsumsi konten atau aktivitas ringan.
  • Mencari kamera mumpuni untuk fotografi singkat.
  • Menginginkan flagship Samsung dengan harga lebih terjangkau.

Namun, perangkat ini kurang direkomendasikan bagi:

  • Gamer berat yang menginginkan performa stabil dan dingin.
  • Konten kreator yang sering merekam video berdurasi panjang.
  • Pengguna yang membutuhkan baterai awet dan pengisian daya cepat.
  • Mereka yang ingin fitur kamera flagship terbaru seperti sensor 200MP atau periskop zoom.

Dengan harga bekas yang sudah jauh menurun di kisaran Rp3 - Rp5 jutaan, Galaxy S22 tetap menjadi opsi menarik — selama pengguna memahami batasannya. Namun, bagi yang menginginkan pengalaman lebih stabil dan teknologi terbaru, mungkin sudah saatnya melirik Galaxy S23, S24, atau bahkan S25 Series.