Aplikasi Berat Sering Crash? Ini Pengaturan Laptop yang Perlu Kamu Ubah

Ilustrasi laptop lemot
Sumber :
  • Pexels

Digital – Laptop kamu suka tiba-tiba berhenti atau keluar sendiri saat buka aplikasi berat seperti game, software edit video, desain 3D, atau bahkan saat multitasking? Kalau iya, kemungkinan besar itu bukan karena laptop kamu rusak, melainkan karena ada beberapa pengaturan sistem yang belum optimal.

Aplikasi berat memang menuntut kinerja tinggi dari laptop. Mulai dari penggunaan RAM besar, pemrosesan grafis tinggi, sampai penyimpanan cepat. Kalau laptop kamu belum disesuaikan, maka wajar saja kalau aplikasi bisa crash atau bahkan force close sendiri.

Kabar baiknya, kamu nggak perlu langsung panik atau beli laptop baru. Ada beberapa pengaturan yang bisa kamu ubah agar aplikasi berat bisa berjalan lebih lancar dan stabil di laptop kamu. Yuk simak langkah-langkahnya di bawah ini.

1. Atur Virtual Memory Supaya Laptop Tidak Kehabisan RAM

Laptop akan menggunakan RAM saat menjalankan aplikasi. Kalau RAM penuh, sistem akan menggunakan Virtual Memory (atau Paging File), yaitu sebagian ruang di hard disk atau SSD yang digunakan sebagai cadangan RAM.

Kalau virtual memory tidak diatur dengan baik, aplikasi bisa gagal berjalan atau crash mendadak.

Cara mengaturnya (untuk pengguna Windows):

  • Klik kanan This PC > Properties
  • Pilih Advanced system settings
  • Klik tab Performance > Settings
  • Buka tab Advanced > Virtual Memory > Change
  • Hilangkan centang “Automatically manage…”
  • Pilih drive C: lalu centang Custom size
  • Masukkan nilai minimum dan maksimum, misalnya 4096 MB dan 8192 MB
  • Klik OK, lalu restart laptop

Langkah ini membantu aplikasi berjalan lebih stabil saat RAM mulai penuh.

2. Update Driver, Terutama Driver VGA (GPU) dan Chipset

Aplikasi berat seperti game atau software desain 3D sangat bergantung pada driver GPU. Kalau drivernya sudah usang atau belum pernah di-update, bisa menyebabkan sistem tidak kompatibel dengan aplikasi yang kamu jalankan.

Langkah update driver:

  • Buka Device Manager
  • Klik Display adapters
  • Klik kanan pada nama VGA kamu, pilih Update driver
  • Atau langsung ke situs resmi sesuai GPU: NVIDIA (untuk GeForce), AMD, Intel Graphics

Selain VGA, pastikan juga driver chipset, audio, dan WiFi kamu juga dalam kondisi terbaru untuk menjaga stabilitas keseluruhan sistem.

3. Nonaktifkan Startup Apps yang Tidak Penting

Aplikasi yang otomatis berjalan saat laptop menyala bisa memakan RAM dan membuat laptop jadi lambat, bahkan sebelum kamu membuka aplikasi berat.

Cara menonaktifkan startup apps:

  • Tekan Ctrl + Shift + Esc untuk membuka Task Manager
  • Masuk ke tab Startup
  • Nonaktifkan aplikasi yang tidak perlu dengan klik kanan > Disable

Langkah ini membantu laptop lebih ringan saat booting dan memberi ruang lebih banyak untuk aplikasi utama.

4. Gunakan Mode Performa Maksimal

Secara default, Windows kadang menggunakan mode "Balanced" untuk menghemat baterai. Tapi saat menjalankan aplikasi berat, kamu sebaiknya menggunakan mode High Performance atau Ultimate Performance.

Cara mengganti mode performa:

  • Buka Control Panel > Power Options
  • Pilih High Performance
  • Jika ingin lebih ekstrem, aktifkan mode Ultimate Performance lewat:
  • Buka Command Prompt (admin)
  • Ketik: powercfg -duplicatescheme e9a42b02-d5df-448d-aa00-03f14749eb61
  • Setelah itu, mode Ultimate Performance akan muncul di daftar power plan

Mode ini akan memaksimalkan kekuatan prosesor dan daya sistem untuk menjalankan tugas berat tanpa hambatan.

5. Cek Suhu Laptop dan Bersihkan Sistem Pendingin

Kalau aplikasi crash setelah beberapa menit digunakan, bisa jadi itu karena overheat. Saat laptop terlalu panas, sistem bisa otomatis mematikan aplikasi untuk mencegah kerusakan.

Tips menjaga suhu tetap stabil:

  • Pastikan kipas berfungsi normal
  • Gunakan cooling pad
  • Jangan pakai laptop di permukaan empuk seperti kasur atau sofa
  • Bersihkan debu pada ventilasi laptop secara berkala

Kamu juga bisa memantau suhu dengan aplikasi gratis seperti HWMonitor atau CoreTemp.