AMD vs Intel: Siapa yang Lebih Hemat Daya? Ini Jawabannya!

Ilustrasi main laptop
Sumber :
  • Pexels

Digital – Saat memilih laptop atau PC, banyak orang fokus pada kecepatan atau kapasitas memori. Tapi, ada satu hal penting yang kadang terlupakan, yaitu efisiensi daya prosesor. Ini bukan cuma soal irit listrik, tapi juga soal berapa lama baterai bisa bertahan saat kamu kerja atau main game. 

Nah, dua nama besar yang selalu bersaing di dunia prosesor adalah AMD dan Intel. Kira-kira, siapa yang lebih hemat daya?

Apa Itu Efisiensi Daya?

Efisiensi daya artinya seberapa baik sebuah prosesor bekerja tanpa menghabiskan terlalu banyak energi. Makin efisien, makin lama baterai bertahan, makin sedikit panas yang dihasilkan, dan tentu saja makin nyaman buat kamu yang sering pakai laptop di luar rumah.

INTEL: Prosesor Pintar dengan Core Ganda

Intel belakangan ini mengembangkan teknologi baru bernama P-Core dan E-Core. P-Core artinya performance core alias inti untuk kerja berat seperti editing video atau main game. Sedangkan E-Core adalah efficiency core yang khusus dibuat untuk tugas ringan seperti browsing, ngetik, atau streaming.

Kombinasi ini bikin Intel bisa menyesuaikan kerja prosesor dengan kebutuhan pengguna. Jadi, kalau kamu cuma buka Google atau nonton YouTube, yang aktif cuma E-Core dan ini bikin daya baterai lebih awet.

Kelebihan Intel:

  • Teknologi hybrid core bikin kerja jadi lebih hemat daya.
  • Laptop dengan label Intel Evo biasanya sudah diuji untuk efisiensi tinggi.
  • Seri Intel Core i5 dan i7 generasi ke-12 atau 13 (terutama yang punya kode "U" atau "P") terkenal hemat baterai.

Kekurangan:

  • Kalau kamu pakai seri H (high performance), seperti buat gaming, tetap lebih boros dibanding seri hemat daya.
  • Beberapa laptop Intel butuh sistem pendingin besar, yang bisa sedikit menguras daya tambahan.

AMD: Kecil Tapi Bertenaga, dan Hemat Daya Juga!

AMD dikenal dengan arsitekturnya yang bernama Zen. Mulai dari Zen 3 (Ryzen 5000 series) hingga Zen 4 (Ryzen 7000 series), AMD semakin unggul dalam urusan efisiensi. Banyak laptop dengan prosesor AMD yang bisa bertahan lebih dari 10 jam hanya dengan sekali charge,  luar biasa untuk kerja harian.

Kelebihan AMD:

  • Performa tinggi tapi tetap irit daya, terutama di seri Ryzen 5 dan 7.
  • Cocok untuk multitasking: bisa buka banyak aplikasi tanpa bikin baterai cepat habis.
  • Teknologi fabrikasi 6nm dan 7nm bikin konsumsi daya lebih rendah dari pesaing.

Kekurangan:

  • Optimalisasi baterai di laptop AMD kadang tergantung pada pabrik pembuat laptop (OEM). Ada yang bagus, ada juga yang biasa saja.
  • Di seri performa tinggi seperti Ryzen 9 untuk gaming atau editing berat, konsumsi daya bisa meningkat drastis.

Jadi, Pilih Mana?

Kalau kamu butuh laptop untuk tugas ringan sampai menengah seperti kuliah, kerja kantoran, atau browsing, baik AMD maupun Intel sama-sama punya seri hemat daya yang bagus. Tapi kalau bicara soal siapa yang lebih unggul di efisiensi untuk multitasking, AMD sering kali unggul sedikit karena performanya tetap tinggi dengan konsumsi daya rendah.

Namun, kalau kamu suka laptop yang ringan, cepat bangun dari sleep, dan sudah dijamin efisiensinya, Intel dengan teknologi Evo bisa jadi pilihan paling aman.