7 Penipuan Online 2025 yang Wajib Kamu Waspadai agar Tidak Bangkrut!

Ilustrasi main HP/kuota internet
Sumber :
  • Freepik

Digital – Bayangkan lagi asyik scroll media sosial atau cek email, tiba-tiba rekeningmu kosong atau data pribadimu dicuri. Ngeri sekali bukan? Di 2025, penipuan online semakin canggih, tapi jangan khawatir! Dengan sedikit kewaspadaan, kamu bisa menghindari jebakan yang bikin dompet jebol dan hati nelangsa. Dari phishing sampai penipuan romansa, berikut 7 penipuan online paling umum di Indonesia tahun ini, plus cara jitu buat nggak ketipu. Yuk, simak!

1. Penipuan Phishing: Jebakan Pancingan Digital

Phishing adalah trik lama yang masih ampuh. Penipu “memancing” data pribadi atau finansialmu lewat email, SMS (smishing), atau telepon (vishing). Mereka pakai umpan seperti pesan mendesak, misalnya “Akun Anda akan ditutup dalam 24 jam!” Tanda bahayanya? Ejaan buruk, tautan mencurigakan, atau permintaan data sensitif. Tips: Jangan klik tautan dari email/SMS tak dikenal, cek URL situs dengan teliti, dan gunakan autentikasi dua faktor (2FA).

2. Penipuan Verifikasi: CAPTCHA Berbahaya

Pernah disuruh pilih gambar sepeda untuk verifikasi? Itu reCAPTCHA. Penipu kini memalsukannya untuk menipu. Setelah klik “Saya bukan robot”, kamu diminta menjalankan kode berbahaya via command prompt. Akibatnya? Perangkatmu terinfeksi malware. Tips: Jika situs meminta langkah aneh untuk verifikasi, segera tinggalkan. Gunakan antivirus terpercaya seperti Kaspersky atau Bitdefender.

3. Penipuan Penyamaran: Pura-pura Jadi Bos atau Pejabat

Penipu sering menyamar sebagai bos, dukungan teknis, atau pejabat pemerintah untuk meminta data atau uang. Mereka pakai nada mendesak dan minta pembayaran via kartu hadiah atau kripto, yang sulit dilacak. Tips: Hubungi orang tersebut melalui saluran resmi, seperti nomor telepon kantor, untuk memastikan. Instansi pemerintah biasanya pakai surat resmi, bukan email atau telepon.