5 Jet Tempur Paling Revolusioner dan Mematikan Milik Rusia
- wikipedia
Yang membuat Su-35 benar-benar unggul adalah kapasitas muatan dan keserbagunaannya, mampu mengangkut berbagai jenis senjata yang luas pada 12 cantelan (titik pemasangan senjata). Rudal udara-ke-udara jarak pendek R-74 yang ditingkatkan menawarkan jangkauan hingga 45 kilometer dan mendukung tembakan off-boresight, memungkinkan pilot menargetkan pesawat musuh hanya dengan melihatnya melalui helm. Selain itu, Su-35 juga memiliki kemampuan bombardir darat yang mumpuni, membedakannya dari banyak jet tempur superioritas udara lainnya.
3. Mikoyan MiG-35: Multiperan dengan Presisi Tinggi
MiG-35 adalah jet tempur multiperan Rusia yang dikategorikan sebagai generasi keempat plus. Dirancang untuk meraih supremasi udara dan melancarkan serangan presisi dengan senjata berpemandu terhadap target darat dan permukaan dari luar zona pertahanan udara musuh. Pesawat ini menggunakan mesin FADEC Klimov RD-33MK(V) yang menghasilkan asap lebih tipis dan memiliki daya dorong yang meningkat.
MiG-35 mampu mendeteksi dan melacak hingga 30 target secara bersamaan, serta menyerang empat target darat atau enam pesawat sekaligus. Kontrol senjata pada MiG-35 dilakukan melalui sistem HOTAS (Hands-On Throttle And Stick) yang meningkatkan kemudahan pilot dalam mengarahkan dan melancarkan serangan. Untuk pertempuran jarak dekat, ia menggunakan kanon GS-30-1. MiG-35 dilengkapi dengan sembilan cantelan yang mampu membawa berbagai rudal udara-ke-udara dan udara-ke-darat dengan total beban hingga 7.000 ton.
4. Mikoyan MiG-31: Pencegat Super Cepat Era Perang Dingin yang Masih Bertaring
MiG-31 merupakan pengembangan dari MiG-25 dan mewakili puncak desain pesawat pencegat dari era Uni Soviet di masa Perang Dingin. Diberkati dengan kecepatan tinggi yang luar biasa, radar yang kuat, dan kemampuan terbang jarak jauh, MiG-31 berhasil mengatasi banyak kelemahan pendahulunya. Jet tempur ini dilaporkan mampu secara efektif memburu pesawat Barat di sepanjang perbatasan Rusia, serta di wilayah Kutub Utara.
Dengan kecepatannya yang superior, MiG-31 sangat efektif dalam serangan hit-and-run, melancarkan serangan mengganggu, lalu dengan cepat kembali ke wilayah udara Rusia. Angkatan Udara Rusia masih mengoperasikan MiG-31 untuk berpatroli dan memproyeksikan kekuatan di wilayah udara Rusia, termasuk Kutub Utara. Meskipun ada rencana untuk menghentikannya dalam lima belas tahun ke depan, mengingat tantangan industri pesawat Rusia saat ini, MiG-31 kemungkinan masih akan terus terbang dan berperan penting di masa mendatang.