Bukan Main! Turki Luncurkan Drone Kamikaze Laut Pertama di Dunia, Bisa Hancurkan Kapal Tanpa Terdeteksi Radar

Drone Talay
Sumber :
  • X @SolidAero

Digital, VIVA – Dunia militer internasional kembali dikejutkan oleh gebrakan teknologi dari Turki. Negara yang belakangan dikenal gencar dalam pengembangan teknologi pertahanan ini, baru saja memamerkan salah satu inovasi paling ambisiusnya.

Sebuah drone maritim kamikaze bernama TALAY. Bukan sekadar drone biasa, TALAY hadir dengan teknologi Wing-in-Ground Effect (WiG), menjadikannya drone anti-radar pertama di dunia yang bisa terbang rendah di atas permukaan air seperti peluru mematikan.

Inovasi ini dikembangkan oleh perusahaan pertahanan SolidAERO dan disebut-sebut akan mengubah wajah peperangan laut modern. Dirancang untuk menyerang dari laut dengan kecepatan tinggi dan hampir mustahil dideteksi radar, TALAY diperkirakan menjadi ancaman baru bagi kapal perang dan fasilitas pertahanan pesisir mana pun di dunia.

Bukan hanya soal kekuatan serang, TALAY juga memadukan berbagai fitur canggih yang membuatnya berbeda dari drone maritim lainnya. Mulai dari kecerdasan buatan, desain kompak, hingga kemampuan bermanuver nyaris menyentuh permukaan laut, semuanya membuat drone ini seperti ‘senjata siluman’ baru yang siap merusak dominasi angkatan laut negara-negara besar.

Berikut rincian lengkap mengenai teknologi mematikan dari Turki ini:

Sulit Dideteksi oleh Radar

Keunggulan utama dari drone TALAY terletak pada teknologi Wing-in-Ground Effect yang memungkinkannya terbang sangat rendah di atas permukaan laut.

Efek bantalan udara di bawah sayapnya membuat drone ini melayang dengan stabil di ketinggian hanya beberapa meter, sehingga sangat sulit ditangkap oleh sistem radar konvensional. Ditambah lagi, ukurannya yang kecil dan sistem propulsi elektrik yang senyap semakin menyulitkan deteksi dini oleh musuh.

Didukung Kecerdasan Buatan

SolidAERO menyematkan sistem kendali berbasis kecerdasan buatan canggih pada TALAY. AI ini memungkinkan drone untuk terbang secara otonom, memilih jalur terbaik menuju target, serta mengambil keputusan taktis saat menghadapi berbagai kondisi pertempuran di laut.

Semua itu dilakukan dengan presisi tinggi tanpa perlu kontrol langsung dari operator.

Kecepatan dan Jangkauan Operasi yang Tangguh

TALAY mampu terbang dengan kecepatan jelajah hingga 200 kilometer per jam dan bertahan di udara selama tiga jam nonstop. Untuk komunikasi, drone ini mendukung sistem relai Beyond Line of Sight (BLOS) hingga jarak 300 kilometer, menjadikannya ideal untuk operasi lintas wilayah atau penyusupan ke wilayah lawan.

Misi Kamikaze dan Fungsi Pengawasan

Drone ini mampu membawa muatan hingga 30 kilogram, cukup untuk menghancurkan kapal patroli kecil atau merusak sistem pertahanan pantai. Selain itu, TALAY juga bisa dioperasikan untuk misi pengintaian dan patroli maritim, memperluas fungsinya sebagai alat pemantau sekaligus pemukul.

Desain Fleksibel dan Tahan Cuaca Laut

TALAY dirancang dengan struktur sayap yang bisa dilipat agar mudah disimpan dan dikerahkan dari kapal induk atau pelabuhan kecil. Materialnya menggunakan komposit ringan berkekuatan tinggi, memastikan drone tetap tangguh menghadapi lingkungan maritim yang ekstrem seperti gelombang tinggi dan cuaca buruk.

Siap Diproduksi Massal Mulai 2027

SolidAERO menargetkan pengiriman unit produksi massal pertama TALAY pada awal 2027. Pabrikasi akan dilakukan di Galangan Kapal Yonca, fasilitas strategis yang juga pernah memproduksi kapal serang cepat dan sistem maritim otonom lainnya.

Potensi Dampak Strategis Global

Kehadiran drone ini diperkirakan akan menggeser strategi peperangan laut modern, terutama di kawasan strategis seperti Mediterania Timur dan Laut Hitam.

Dengan kapabilitas siluman dan daya serang tinggi, TALAY memberi Turki keunggulan dalam operasi maritim asimetris dan bisa menjadi alat deterensi baru terhadap kapal induk atau fasilitas pelabuhan milik negara lawan.