Sambut Era Baru Teknologi Agentic AI yang Lebih Mandiri dan Kenali Potensinya

Ilustrasi AI
Sumber :
  • Freepik

Dalam jangka pendek, platform digital masih akan menjadi penggerak utama ekonomi, terutama di sektor yang bersentuhan langsung dengan konsumen dan UMKM. Namun, dalam 5–10 tahun mendatang, Agentic AI diperkirakan akan menjadi kekuatan disruptif berikutnya, karena fokus ekonomi bergeser dari akses ke peningkatan produktivitas.

Bayangkan sebuah platform keuangan yang tidak hanya memberi pinjaman, tetapi juga secara proaktif mengatur arus kas, membuat laporan kepatuhan, dan mengelola investasi untuk jutaan UMKM secara otomatis. Atau platform ride-hailing di mana harga, rute, dan logistik sepenuhnya dikelola oleh agen otonom yang terus belajar secara real-time. Model hybrid seperti ini akan membuka peluang pertumbuhan berlipat ganda di pasar Asia Pasifik, termasuk Indonesia.

Peluang Strategis untuk Indonesia

Dengan populasi digital yang besar, ekosistem startup yang dinamis, serta dukungan kemitraan publik-swasta yang semakin kuat, Indonesia berada pada posisi yang strategis untuk memimpin era ekonomi Agentic AI. Potensi penerapannya luas: mulai dari pertanian berkelanjutan, layanan kesehatan pintar, logistik terintegrasi, hingga inklusi keuangan digital.

Tantangan seperti kesenjangan digital, regulasi yang adaptif, hingga pengembangan talenta AI memang harus diatasi. Namun, jika Indonesia mampu membangun fondasi yang kokoh, maka negara ini bukan hanya akan menjadi konsumen teknologi, tetapi juga pencipta aturan main baru dalam ekonomi masa depan.

Era platform membawa kita pada konektivitas, sementara era Agentic AI akan membawa kita pada kemandirian dan produktivitas yang lebih tinggi. Pemenangnya adalah mereka yang mampu memimpin orkestrasi kompleks ini, bukan hanya menghubungkan, tetapi juga mengoptimalkan seluruh ekosistem ekonomi.