Guncangan di Apple: Pemimpin Tim AI Pindah ke Meta, Masa Depan AI Apple Dipertanyakan

Logo Apple.
Sumber :
  • CNN

Digital – Persaingan teknologi kecerdasan buatan (AI) kian memanas, namun Apple justru menghadapi pukulan telak. Ruoming Pang, sosok penting di balik pengembangan foundation models Apple, resmi meninggalkan perusahaan untuk bergabung dengan Meta. Kepergian ini memicu efek domino yang kini mengguncang divisi AI raksasa teknologi tersebut.

Pang bukan sekadar manajer, ia adalah otak teknis di balik berbagai inovasi AI Apple. Sejak direkrut dari Google DeepMind pada 2021, ia memimpin upaya merampingkan large language models (LLM) agar bisa berjalan lebih efisien langsung di iPhone, sesuai strategi “on-device AI” Apple. Ia juga dikenal mengembangkan alat open-source yang mendukung pelatihan model AI Apple. Namun, di balik kemajuan itu, ada ketegangan internal yang semakin memuncak.

Konflik Internal yang Memuncak

Menurut laporan The Information, Pang dan timnya ingin merilis beberapa model AI Apple secara open source agar dapat mempercepat kolaborasi dengan peneliti luar. Namun langkah itu diblokir oleh Craig Federighi, eksekutif Apple yang khawatir hal tersebut akan membuka kelemahan performa model yang sudah disesuaikan untuk perangkat iPhone. Perbedaan visi antara tim riset AI dan pimpinan produk Apple menjadi salah satu pemicu utama ketegangan.

Pergeseran Kekuasaan di Divisi AI

Awal tahun ini, Apple merombak struktur tim AI-nya setelah proyek Siri versi baru mengalami keterlambatan. Tim Siri dipindahkan dari kendali John Giannandrea ke Federighi, sementara tim foundation models tetap di bawah Giannandrea. Pemisahan ini memperlihatkan jurang yang semakin lebar antara riset dan eksekusi produk.

Kini, setelah Pang hengkang, beberapa peneliti senior Apple juga dilaporkan mulai dilirik oleh OpenAI, Anthropic, hingga Meta. Situasi ini membuat Apple kehilangan banyak talenta penting pada saat yang sangat krusial.

Ketidakjelasan Arah dan Masa Depan AI Apple

Meski Apple sempat mencuri perhatian dengan pengumuman Apple Intelligence pada Juni lalu, mengintegrasikan ChatGPT ke iPhone dan menampilkan fitur AI untuk menulis serta membuat gambar, nyatanya foundation models buatan Apple sendiri masih belum jelas arahnya. Apakah Apple akan bersaing langsung dengan GPT-4 dan model besar lainnya, atau fokus pada AI yang dioptimalkan khusus untuk perangkat keras?

Bahkan dilaporkan bahwa Apple kini menguji model AI eksternal, termasuk milik OpenAI dan Google, untuk memperkuat Siri, seperti dilansir dari Tom.s Guide. Hal ini menimbulkan kekecewaan di kalangan tim internal yang merasa kerja keras mereka terpinggirkan.

Titik Balik untuk Ambisi AI Apple

Dengan kepergian Pang, banyak yang khawatir inovasi AI Apple akan melambat atau justru makin bergantung pada mitra luar. Meski begitu, ada secercah harapan dengan hadirnya Zhifeng Chen, mantan insinyur Google, yang kini memimpin tim foundation models.

Namun satu hal jelas: Apple berada di titik kritis dalam ambisi AI-nya. Sementara Meta, Google, dan OpenAI terus meluncurkan model AI canggih dan merekrut peneliti terbaik, Apple harus segera membuktikan bahwa mereka tetap relevan di era AI generatif yang berkembang begitu cepat.