4 Jenis Kecepatan Pesawat yang Jarang Diketahui, Nomor 4 Bisa Keliling Dunia dalam 2 Jam!

Jet tempur siluman F-35 Lightning II
Sumber :
  • Lancer Cell

Jakarta, VIVA Digital – Teknologi penerbangan terus mengalami perkembangan pesat. Pabrikan pesawat kini berlomba-lomba menghadirkan berbagai inovasi yang sebelumnya mungkin tak terbayangkan, mulai dari fitur canggih hingga kecepatan luar biasa.

Salah satu aspek yang menjadi sorotan dalam dunia aviasi adalah kategori kecepatan pesawat. Tidak hanya soal kecepatan supersonik yang melebihi suara, ternyata terdapat beberapa klasifikasi kecepatan dalam dunia penerbangan.

Mengutip dari laman resmi NASA, setidaknya ada empat jenis kecepatan pesawat yang umum dikenal: subsonik, transonik, supersonik, dan hipersonik.

Apa perbedaan di antara keempatnya? Berikut penjelasan lengkapnya.

1. Subsonik – Di Bawah Kecepatan Suara

Pesawat subsonik merupakan jenis yang kecepatannya kurang dari Mach 1, atau di bawah kecepatan suara. Dalam hitungan kilometer per jam, pesawat subsonik biasanya melaju kurang dari 402 km/jam.

Pesawat pertama yang termasuk dalam kategori ini adalah milik Wright Bersaudara yang sukses terbang pada 1907. Pada era tersebut, baling-baling menjadi sistem propulsi utama yang efisien untuk kecepatan rendah.

Contoh pesawat subsonik modern adalah:

C-130, pesawat kargo dengan empat mesin turboprop. Boeing 747 dan Airbus A330, yang mampu menempuh jarak lebih dari 15.000 km, dengan kecepatan rata-rata Mach 0,86

Ciri utama pesawat subsonik antara lain bentuk sayap persegi panjang dan material ringan seperti aluminium.

2. Transonik – Menyentuh Batas Kecepatan Suara

Pesawat transonik memiliki kecepatan yang berada di ambang kecepatan suara, yakni antara Mach 0,8 hingga Mach 1,2, atau sekitar 402–1.223 km/jam.

Jenis ini mulai digunakan secara luas saat Perang Dunia II. Salah satu contoh pesawat transonik adalah Douglas DC-8, yang dilengkapi empat mesin turbofan dan desain sayap untuk meminimalkan hambatan udara.

Namun, kecepatan transonik memiliki tantangan tersendiri. Ketika mendekati Mach 1, gelombang kejut dapat menyebabkan ketidakstabilan pada pesawat. Oleh karena itu, pesawat transonik harus dirancang untuk menghadapi kondisi udara yang berubah cepat.

Contoh lainnya adalah F-86 Sabre, pesawat tempur era awal jet.

3. Supersonik – Lebih Cepat dari Suara

Jika pesawat melaju dengan kecepatan di atas Mach 1, maka ia termasuk kategori supersonik. Kecepatan ini setara dengan lebih dari 1.236 km/jam di permukaan laut, namun masih di bawah Mach 5.

Penerbangan supersonik pertama kali berhasil dilakukan pada 1947 oleh Chuck Yeager, pilot Angkatan Udara Amerika Serikat. Ia berhasil menerbangkan pesawat lebih cepat dari suara.

Salah satu ikon pesawat supersonik penumpang adalah Concorde. Pesawat ini mampu menempuh rute London–New York hanya dalam 3,5 jam, dengan kecepatan dua kali lipat dari kecepatan suara.

Namun, pesawat supersonik menimbulkan sonic boom, suara ledakan keras yang dapat merusak kaca bangunan di daratan. Karena itulah, kecepatan penuh hanya diizinkan di ketinggian tertentu atau di atas laut.

4. Hipersonik – Kecepatan Ekstrem di Atas Mach 5

Kategori terakhir adalah hipersonik, yakni pesawat yang mampu melaju lebih dari Mach 5, atau setara 6.125 km/jam. Teknologi ini sedang dalam tahap pengembangan oleh sejumlah negara besar.

Pada 2016, Rusia mengembangkan pesawat hipersonik pembawa senjata nuklir bernama PAK-DA, yang diklaim mampu mengelilingi bumi dalam waktu dua jam. Jet ini dirancang untuk bisa menembakkan hulu ledak nuklir dari ruang angkasa dan kembali ke pangkalannya.

Tak hanya Rusia, Inggris juga mengembangkan teknologi serupa dengan menggabungkan sistem jet dan roket agar pesawat mampu meninggalkan atmosfer bumi.