Ternyata Perempuan 20% Lebih Jarang Gunakan AI, Apa Penyebabnya?

Ilustrasi main laptop
Sumber :
  • Freepik

Mengapa Kesenjangan Ini Bisa Ditutup?

Sejarah menunjukkan bahwa perempuan mampu mengejar ketertinggalan dalam adopsi teknologi begitu perangkat menjadi lebih mudah diakses, ramah pengguna, dan jelas manfaatnya. Hal ini pernah terjadi pada pemakaian komputer, ponsel, hingga media sosial.

Saat ini, fitur AI sudah mulai terintegrasi ke dalam aplikasi sehari-hari seperti Microsoft Office, Google Workspace, hingga aplikasi smartphone. Dengan begitu, AI akan semakin sulit dihindari, baik di pekerjaan maupun kehidupan pribadi.

Selain itu, penggunaan AI sudah meluas ke berbagai profesi non-teknologi, misalnya desainer grafis, arsitek interior, bahkan content creator. Ini membuka jalan bagi lebih banyak perempuan untuk ikut serta.

Dampak Kesenjangan Gender dalam AI

Jika perempuan terus tertinggal dalam penggunaan AI, ada risiko terjadinya ketidaksetaraan baru, seperti:

  • Laki-laki lebih cepat mendapat keuntungan produktivitas di tempat kerja.
  • Perbedaan kesempatan dalam membangun bisnis atau pekerjaan sampingan berbasis AI.
  • Representasi yang timpang dalam membentuk masa depan teknologi AI, karena pengalaman dan kebutuhan perempuan kurang terwakili.