Mengapa Pesawat McDonnell Douglas MD-11 Masih Terbang Hingga Kini, Padahal Sudah Usia Tiga Dekade

McDonnell Douglas MD-11 FedEx Express
Sumber :
  • simpleflying.com

VIVA Digital – Industri penerbangan dikenal sangat dinamis dengan teknologi yang terus diperbarui demi alasan efisiensi, keamanan, dan kenyamanan. Biasanya, pesawat komersial berusia tua akan dipensiunkan lebih cepat, digantikan oleh generasi baru yang lebih hemat bahan bakar dan berbiaya operasional rendah.

Namun, ada satu pesawat legendaris yang hingga kini masih sering terlihat di langit dunia, meski usianya sudah lebih dari 30 tahun, yakni McDonnell Douglas MD-11.

 

Pesawat berbadan lebar bermesin tiga (trijet) ini pertama kali mengudara pada tahun 1990. Ia lahir sebagai penerus DC-10 dan digadang-gadang menjadi masa depan penerbangan jarak jauh.

Sayangnya, produksi MD-11 justru terhenti lebih cepat pada 2001 karena gagal memenuhi target kinerja dan kalah bersaing dengan kompetitor seperti Boeing 777 dan Airbus A330/A340.

McDonnell Douglas MD-11 KLM

Photo :
  • simpleflying

 

Meski begitu, cerita MD-11 belum berakhir. Hingga kini, masih ada puluhan unit MD-11 yang beroperasi aktif, terutama dalam sektor kargo. Bahkan, laporan terbaru menunjukkan pesawat ini masih akan terbang hingga melewati tahun 2030.

 

Lantas, siapa saja yang masih mengoperasikan MD-11, dan mengapa pesawat ini belum benar-benar pensiun? Berikut ulasannya secara mendalam.

 

Siapa Saja yang Masih Mengoperasikan MD-11?

 

Walaupun produksi dihentikan sejak Februari 2001, MD-11 tetap menjadi andalan di sektor kargo. Versi penumpang terakhir kali terbang bersama KLM hingga Oktober 2014, tetapi varian freighter (MD-11F) terus digunakan oleh beberapa maskapai besar.

 

Berdasarkan data ch-aviation, saat ini hanya ada tiga operator utama MD-11F di dunia:

 

  • FedEx Express

    • Aktif: 24 unit

    • Dalam perawatan: 4 unit

  • UPS Airlines

    • Aktif: 24 unit

    • Dalam perawatan: 2 unit

  • Western Global Airlines (beroperasi untuk US Air Force)

    • Aktif: 1 unit

    • Dalam perawatan: 1 unit

 

Selain itu, tercatat ada 42 unit MD-11F yang disimpan (stored), tetapi kecil kemungkinan akan kembali ke layanan aktif.

 

 

Mengapa MD-11 Belum Dipensiunkan?

 

Ada beberapa alasan mengapa MD-11 masih terbang hingga saat ini, di antaranya:

 

1. Ketahanan dan Daya Angkut Kargo

 

MD-11 mampu mengangkut kargo hingga 90 ton dengan jarak tempuh menengah hingga jauh. Kapasitas besar ini membuatnya tetap relevan untuk maskapai logistik global.

 

2. Umur Operasional Pesawat Kargo Lebih Panjang

 

Berbeda dengan pesawat penumpang yang cepat diganti demi kenyamanan, pesawat kargo bisa digunakan lebih lama karena fokus pada efisiensi ruang muat, bukan kabin.

 

3. Operator Sudah Punya Infrastruktur

 

Maskapai seperti FedEx dan UPS sudah membangun infrastruktur perawatan, pilot training, hingga suku cadang untuk MD-11. Hal ini membuat biaya operasional tetap terkontrol meski pesawat sudah tua.

 

4. Pengganti Masih Dalam Proses

 

FedEx dan UPS memang sudah memesan pengganti seperti Boeing 777F dan 767F, tetapi pengiriman unit baru membutuhkan waktu hingga akhir dekade ini. Selama periode transisi, MD-11 tetap dibutuhkan untuk menopang jaringan logistik global.

 

 

Kapan MD-11 Akan Benar-benar Pensiun?

 

Berdasarkan rencana operator:

 

  • FedEx Express

    • Akan memensiunkan MD-11 secara bertahap antara 2028–2032.

    • Pengganti: Boeing 777F dan ATR-72-600F untuk rute regional.

  • UPS Airlines

    • Diproyeksikan mengakhiri operasi MD-11 sekitar 2030.

    • Pengganti: Boeing 767-300F yang sudah dipesan dalam jumlah besar.

 

Dengan timeline tersebut, MD-11 diperkirakan masih akan sering terlihat di langit dunia dalam 5–7 tahun ke depan, sebelum akhirnya benar-benar masuk museum sejarah.

 

 

Sejarah Singkat McDonnell Douglas MD-11

 

  • Diluncurkan: 1990, sebagai penerus DC-10.

  • Operator pertama: Finnair (global) dan Delta Air Lines (AS).

  • Jumlah produksi: 200 unit (hanya separuh dari pendahulunya DC-10).

  • Keunggulan awal: kokpit digital dua awak (tanpa flight engineer), kapasitas penumpang lebih besar, sayap dengan winglet untuk efisiensi.

  • Kelemahan: gagal memenuhi janji soal konsumsi bahan bakar, payload, dan jarak tempuh, membuat banyak maskapai membatalkan pesanan (contoh: Singapore Airlines beralih ke Airbus A340).

  • Akhir produksi: Februari 2001.

 

 

 

McDonnell Douglas MD-11 mungkin bukan pesawat komersial paling sukses secara penjualan, tetapi di dunia kargo, ia tetap menjadi legenda. Dengan kapasitas besar, daya tahan tinggi, dan infrastruktur operator yang masih mendukung, MD-11 diperkirakan baru akan benar-benar pensiun pada awal 2030-an.

 

Bagi pecinta aviasi, ini adalah kesempatan langka untuk masih bisa melihat trijet ikonik era 1990-an melintas di langit sebelum akhirnya hilang dari operasi aktif dan hanya tersisa di museum atau acara flypast peringatan.