Kontroversi! Ada Adegan Dewasa di Sakura School Simulator

Sakura School Simulator
Sumber :

Digital – Sakura School Simulator, game simulasi populer untuk Android dan iOS yang dikembangkan oleh Garusoft Development Inc., sempat menjadi sorotan karena memuat adegan dewasa yang dianggap tidak pantas, terutama untuk pemain di bawah umur.

PS4 Masih Dicari di 2025? Ini Daftar Harga dan Kejutan Game Gratis dari PS Plus!

Artikel ini mengupas temuan dari YouTuber San Gaming, serta langkah yang bisa diambil orang tua untuk melindungi anak-anak dari konten berisiko.

Adegan Dewasa di Sakura School Simulator

YouTuber San Gaming mengungkapkan bahwa Sakura School Simulator memungkinkan pemain untuk melakukan adegan yang menyerupai aktivitas intim melalui fitur yang disediakan pengembang. Dalam videonya, San memperagakan langkah-langkah untuk menciptakan adegan dewasa di dalam game:

Cara Nonton Konser BLACKPINK di Sakura School Simulator, Ini ID Props-nya!

Dimulai dengan ciuman, yang hanya bisa dilakukan jika karakter memiliki status “pacar”. Jika hanya berteman, ciuman akan otomatis ditolak.

Dilanjutkan dengan pelukan, hingga kedua karakter (pria dan wanita) berbaring di ranjang dalam posisi yang menyerupai hubungan intim.

7 Tips Rotasi dan Positioning di PUBG Mobile Ala Pro Player, Auto WWCD!

San memanfaatkan fitur Character Customization dan pengaturan posisi karakter untuk menciptakan adegan tersebut di dalam kamar.

Dilaporkan, adegan ciuman memang mensyaratkan status hubungan tertentu, tetapi fitur ini tetap dapat diakses dengan mudah oleh pemain. Yang lebih mengkhawatirkan, game ini tersedia untuk anak-anak, meskipun memiliki rating usia 18+ di Google Play Store dan 12+ di App Store. 

Anak-anak yang menggunakan perangkat orang tua dapat dengan mudah mengunduh dan memainkan game ini tanpa pengawasan, meningkatkan risiko paparan konten dewasa.

Kontroversi Serupa di Roblox

 

Game Roblox

Photo :
  • IST

 

YouTuber Olympus Stuff memergoki aktivitas tidak wajar dalam Roblox, di mana dua pemain menggunakan avatar pria dan wanita untuk melakukan adegan yang dimulai dari percakapan hingga membuka pakaian karakter. Roblox, sebagai platform multipemain daring, telah dikritik karena menjadi tempat beraksi predator seksual. 

Salah satu kasus yang mencolok terjadi di Somerset, Inggris, di mana seorang anak berusia 11 tahun menjadi korban. Pelaku menggunakan fitur obrolan dalam game untuk mengintimidasi anak tersebut, memaksa mengirimkan video seksual dengan ancaman terhadap keluarganya.

Laporan dari Bloomberg (2024) dan Daily Mail (2024) mengungkapkan bahwa Roblox menghadapi masalah serius dalam moderasi konten. Penelitian oleh Hindenburg Research menyebut Roblox sebagai “X-rated pedophile hellscape” karena adanya konten eksplisit, seperti game bertema “Diddy Party” atau “Escape to Epstein Island”, serta ratusan grup yang memperdagangkan konten pornografi anak. Pada 2023, Roblox melaporkan 13.316 kasus eksploitasi anak ke National Center for Missing & Exploited Children, menunjukkan skala masalah yang dihadapi platform ini.

Mengapa Ini Mengkhawatirkan?

Baik Sakura School Simulator maupun Roblox memiliki daya tarik besar bagi anak-anak karena gameplay yang bebas dan kreatif. Namun, fitur seperti obrolan daring, kustomisasi karakter, dan interaksi tanpa batas dapat dimanfaatkan untuk menciptakan atau mengakses konten yang tidak pantas. Beberapa alasan mengapa ini menjadi masalah:

  • Akses mudah oleh anak-anak: Meskipun Sakura School Simulator memiliki rating 18+ di Android, anak-anak dapat mengunduhnya menggunakan perangkat orang tua. Rating 12+ di iOS bahkan lebih longgar, memungkinkan anak-anak mengakses game tanpa filter ketat.
  • Kurangnya moderasi: Tidak seperti Roblox yang merupakan platform multipemain, Sakura School Simulator adalah game single-player, tetapi pengembang tidak membatasi interaksi karakter yang bisa menyerupai adegan dewasa.

  • Risiko predator daring: Di Roblox, fitur obrolan memungkinkan predator menghubungi anak-anak, seperti dalam kasus Somerset. Meskipun Sakura School Simulator tidak memiliki obrolan daring, konten dewasa dalam game tetap dapat memengaruhi psikologi anak jika tidak diawasi.
  • Normalisasi konten sensitif: Adegan ciuman atau intim dalam game dapat dinormalisasi oleh anak-anak, meningkatkan risiko paparan konten yang tidak sesuai usia.

Update dan Upaya Pengembang

Pada update Februari 2025, Sakura School Simulator memperkenalkan Funny Mode untuk membuat game lebih ramah keluarga. Fitur ini mengubah senjata menjadi mainan (misalnya, pistol menjadi pistol air, katana menjadi palu mainan) dan mengganti karakter yang diserang menjadi robot untuk mengurangi kesan kekerasan. Namun, tidak ada informasi spesifik tentang pembatasan adegan dewasa seperti yang diungkap San Gaming.

Sementara itu, Roblox telah meningkatkan penggunaan AI untuk moderasi konten dan melaporkan lebih dari 1.300 permintaan informasi dari penegak hukum pada 2023. Namun, karyawan Roblox mengungkapkan bahwa prioritas pertumbuhan pengguna sering kali mengalahkan keamanan anak, dengan fitur keamanan seperti pop-up safety notices ditolak oleh pengembang.

Tips untuk Orang Tua

Untuk melindungi anak-anak dari konten berisiko di Sakura School Simulator dan game serupa, berikut adalah langkah yang bisa diambil:

  • Aktifkan kontrol orang tua: Di Android dan iOS, gunakan fitur parental control untuk membatasi akses ke game dengan rating usia tinggi. Di Roblox, atur obrolan hanya untuk teman yang dikenal di kehidupan nyata.
  • Pantau aktivitas bermain: Mainkan game bersama anak untuk memahami kontennya. Perhatikan interaksi karakter di Sakura School Simulator atau obrolan di Roblox.
  • Gunakan pengaturan privasi: Di Sakura School Simulator, matikan Funny Mode hanya jika yakin anak tidak akan mengakses konten sensitif. Di Roblox, aktifkan pengaturan keamanan untuk membatasi interaksi dengan orang asing.

  • Edukasi anak tentang keamanan daring: Ajarkan anak untuk tidak berbagi informasi pribadi atau menuruti permintaan mencurigakan, terutama di platform seperti Roblox yang memiliki fitur obrolan.
  • Cek rating dan ulasan: Sebelum mengizinkan anak bermain, periksa rating usia di Google Play Store/App Store dan baca ulasan dari sumber terpercaya.
  • Batasi waktu bermain: Gunakan fitur screen time di perangkat untuk mencegah anak bermain tanpa pengawasan, terutama di game dengan kebebasan tinggi seperti Sakura School Simulator.
  • Laporkan konten tidak pantas: Jika menemukan konten berisiko, laporkan ke pengembang (Garusoft untuk Sakura School Simulator atau Roblox Corporation) melalui fitur pelaporan dalam game.