Formasi Paling OP di eFootball 2025: 90 Persen Win Rate!
- EGW News
Jakarta, VIVA Digital – Naik divisi di eFootball 2025 kini terasa lebih menantang seiring bergantinya meta setiap musim. Namun YouTube Dhe Nong, baru-baru ini memamerkan statistik mencengangkan: 9 kemenangan dari 10 laga—alias 90 % win rate—menggunakan formasi kustom berbasis 4-1-2-3.
Data pertandingan yang ia unggah memperlihatkan kemenangan telak atas lawan-lawan bertabur bintang, meski ia menyebut dirinya “hanya player biasa”.
Keberhasilan tersebut memicu rasa penasaran komunitas. Seberapa ampuh formasi ini? Apa saja susunan pemain dan instruksi taktiknya? Berikut laporan lengkap, disusun seperti analisis pertandingan agar mudah dipahami, tetapi tetap padat data ala berita teknologi.
1. Kerangka Dasar Formasi 4-1-2-3
- Manager : Xabi Alonso (gaya bermain — Quick Counter 80+)
- Struktur : 4 bek, 1 DMF jangkar, 2 AMF kreatif, 1 SS fleksibel, 2 CF goal poacher
- Gaya tim : Serangan balik cepat (Quick Counter)
Formasi ini berawal dari template 4-3-1-2, lalu diubah lebar sehingga tampil sebagai 4-1-2-3 yang “sempit” di dashboard taktik. Kuncinya ialah keseimbangan: blok pertahanan solid, transisi vertikal singkat, dan tiga penyerang sekaligus untuk menekan garis belakang lawan.
2. Lini Belakang: Kombinasi Destroyer & Build-Up
- CB Destroyer (contoh: A. Nesta)
Agresif, tak ragu maju memotong bola sebelum masuk kotak penalti.
Stat penting: Defensive Awareness & Tackling di atas 90. - CB Build-Up (contoh: F. Beckenbauer)
Penentu aliran bola; tenang, umpan pendek akurat.
Jarang terpancing duel, menjaga shape formasi. - Full-back Defensif (contoh: T. Hernández & L. Kostermann)
Tidak overlap, fokus mematikan winger cepat.
Mengurangi risiko counter karena sisi lapangan tetap terkunci.
Tip gameplay : Hindari pressing berlebihan dengan full-back. Biarkan CB destroyer yang maju dulu; CB build-up akan menutup celah secara otomatis.
3. Poros Tengah: DMF Anchorman + Duo AMF
- DMF Anchorman (contoh: A. Tchouaméni)
Selalu bertahan di depan bek, menyapu bola rebound dan mematahkan umpan cut-back. - AMF Whole Player (contoh: A. Griezmann)
Aktif menusuk kotak penalti, memecah fokus bek, siap finishing bola pantul. - AMF Creative Playmaker (contoh: R. Baggio)
Otak serangan; mengatur tempo, melepas through pass ke SS/CF.
Tip gameplay : Gunakan kombinasi pass-and-move di lini tengah. Saat playmaker menguasai bola, whole player segera masuk ruang kosong—tim AI lawan kerap gagal mengantisipasi lari kedua ini.
4. Trio Depan: SS Fleksibel & Dua Goal Poacher
Second Striker No Play Style (contoh: L. Messi)
- Tanpa pola gerak tetap, ia turun menjemput bola atau menusuk ke half-space sesuai situasi.
- Menarik salah satu CB lawan, menciptakan ruang tembak untuk CF.
CF Goal Poacher x2 (contoh: K. Mbappé & L. Suárez)
- Selalu berada di area finishing, satu di tiang dekat, satu di tiang jauh.
- Efektif melawan “parkir bus” karena dua ancaman sekaligus memecah marking.
Instruksi individu
- Attacking: Anchoring pada SS agar tidak terlalu dalam; Counter Target pada kedua CF supaya siap sprint menerima long ball.
- Defending: DMF diberi Stay Back sehingga lini tengah tidak bolong.
5. Cara Eksekusi Quick Counter 2-4 Sentuhan
- Intersep — DMF atau CB Destroyer merebut bola.
- Outlet Pass — Umpan pendek ke Playmaker lalu langsung ke SS.
- Final Ball — SS melepas through pass mendatar; Mbappé & Suárez bergerak diagonal.
- Finishing — One-touch shot sebelum bek sempat reposisi.
Rangkaian ini hanya butuh 6-7 detik sejak bola dicuri. Statistik rekan kreator menunjukkan 60 % gol lahir dari pola tersebut, sisanya dari set-piece dan rebound.
6. Alasan Formasi Ini “Meta-Proof”
- Sayap Terkunci — Full-back defensif + DMF menutup jalur cut-inside winger modern.
- Tengah Padat — Dua AMF siap pressing balik bila kehilangan bola.
- Serangan Vertikal — Tidak bergantung crossing yang mudah dipatahkan meta aerial defence.
Kesimpulan
Formasi 4-1-2-3 versi Quick Counter besutan Xabi Alonso ini terbukti efektif menghadapi berbagai gaya, mulai dari posession game hingga long ball meta. Dengan defensif back yang disiplin, DMF jangkar sebagai tameng, plus trio penyerang haus gol, tak heran win rate mendekati 90 %.
Coba terapkan formasi ini, sesuaikan nama pemain dengan skuad Anda, dan latih pola transisi cepat. Siapa tahu Anda menjadi “kawan-kawan” berikutnya yang melesat ke Divisi 2 tanpa drama!