Resident Evil 9 Requiem: Lebih Seram, Lebih Realistis, Apa yang Beda dari Seri Sebelumnya?
- wccftech.com
VIVA Digital – Capcom kembali mengguncang dunia game dengan merilis seri terbaru dalam franchise survival horror legendaris, Resident Evil 9: Requiem. Setelah sukses besar yang diraih Resident Evil Village (RE8) pada 2021 lalu, para penggemar sudah menaruh ekspektasi tinggi terhadap kelanjutan cerita dan inovasi gameplay yang akan dihadirkan.
Jika RE7 sempat membawa nuansa horor murni yang intim dengan sudut pandang Ethan Winters di sebuah rumah penuh misteri, lalu RE8 memperluasnya dengan desa gelap nan mencekam serta tokoh ikonik Lady Dimitrescu, maka RE9 mencoba melangkah lebih jauh. Capcom tampaknya ingin menghadirkan pengalaman survival horror yang bukan hanya menegangkan, tapi juga lebih global, realistis, dan penuh strategi.
Pertanyaannya, apa yang benar-benar berbeda dari RE9 jika dibandingkan dengan seri sebelumnya? Berikut penjelasan lengkapnya.
1. Alur Cerita Lebih Kompleks dan Mendunia
Resident Evil 9 membawa narasi yang jauh lebih luas dibandingkan seri-seri sebelumnya. Jika RE7 dan RE8 terasa lebih personal dan lokal, maka RE9 memperluas skala ceritanya hingga ke level global.
Protagonis Baru: Tidak lagi mengandalkan Ethan Winters, Capcom memperkenalkan karakter utama baru yang memiliki latar belakang segar. Hal ini membuka ruang bagi perspektif baru dalam melawan ancaman bioterorisme.
Konflik Global: Tidak terbatas pada desa terpencil atau kastil kuno, RE9 menghadirkan perjalanan ke berbagai lokasi di dunia. Mulai dari kota yang hancur akibat wabah, fasilitas riset rahasia, hingga area terbuka yang penuh ketegangan.
Antagonis Lebih Kompleks: Musuh utama dalam RE9 bukan sekadar villain satu dimensi. Mereka digambarkan dengan konflik internal yang lebih kuat, sehingga kisahnya terasa emosional dan penuh intrik.
Pendekatan ini menjadikan RE9 lebih mirip thriller konspirasi global ketimbang horor lokal yang hanya berfokus pada satu wilayah.
2. Monster dan Musuh yang Lebih Variatif dan Menantang
Sejak awal, monster merupakan ikon utama Resident Evil. Dalam RE9, Capcom menghadirkan varian baru yang memaksa pemain berpikir lebih strategis, bukan hanya mengandalkan refleks.
Hybrid Mutants: Makhluk hasil eksperimen yang bisa beregenerasi cepat dan menyerang dalam formasi. Mereka lebih pintar, lebih cepat, dan jauh lebih mematikan.
Predator Stealth: Musuh dengan gaya serangan mengendap yang hanya muncul dari bayangan. Pemain tidak bisa sekadar berlari atau menembak cepat, tetapi harus benar-benar waspada.
Flying Bioweapon: Untuk pertama kalinya, ancaman udara menjadi fokus. Pertarungan melawan monster terbang akan menguji kelincahan dan strategi dalam ruang terbuka.
Mutated Animals: Tidak hanya humanoid, kini hewan-hewan juga menjadi ancaman mematikan. Mulai dari anjing zombie, kelelawar raksasa, hingga predator mutan.
Berbeda dengan RE8 yang lebih berfokus pada monster humanoid, RE9 mencoba memperluas horor biologis ke berbagai bentuk kehidupan.
3. Gameplay Lebih Realistis dan Menuntut Strategi
Capcom juga menghadirkan evolusi besar dalam gameplay Resident Evil 9. Bukan hanya soal menembak monster, tetapi juga bagaimana pemain mengatur sumber daya agar bisa bertahan hidup.
Sistem Survival Realistis: Pemain kini harus memperhatikan stamina, kondisi fisik, hingga ketersediaan persediaan medis. Tidak bisa lagi asal berlari atau menembak tanpa henti.
Crafting Senjata dan Item: Sistem crafting ditingkatkan dengan opsi kombinasi bahan yang lebih luas. Pemain bisa merakit amunisi khusus, jebakan, hingga senjata baru sesuai kebutuhan.
Mode Multiplayer Terbatas: Meski tetap menekankan mode single-player, RE9 menghadirkan misi tertentu yang bisa dimainkan secara co-op. Fitur ini menjadi angin segar setelah seri sebelumnya fokus pada pengalaman solo.
AI Musuh Lebih Pintar: Musuh kini mampu merespons strategi pemain. Jika terlalu sering menggunakan satu pola serangan, musuh bisa beradaptasi sehingga membuat gameplay semakin menantang.
Dengan mekanik ini, RE9 menghadirkan sensasi survival horror yang lebih intens, realistis, dan penuh perencanaan.
4. Visual dan Atmosfer Horor Lebih Imersif
Capcom dikenal selalu mendorong batas visual dalam setiap seri Resident Evil, dan RE9 tidak terkecuali.
Lingkungan Lebih Detail: Pencahayaan realistis dengan ray-tracing membuat suasana gelap terasa lebih menekan. Setiap lorong, reruntuhan, atau ruang bawah tanah kini punya atmosfer yang hidup.
Desain Monster yang Lebih Menyeramkan: Tidak hanya menakutkan secara visual, beberapa monster memiliki interaksi unik dengan lingkungan, membuat pertempuran terasa lebih dinamis.
Sound Design Maksimal: Audio menjadi senjata utama dalam menambah ketegangan. Suara langkah samar, napas musuh, atau jeritan dari kegelapan membuat pemain selalu merasa tidak aman.
Atmosfer ini membuat RE9 terasa lebih mendalam dan mencekam, menjadikannya evolusi besar dari seri sebelumnya.
Evolusi Besar dalam Dunia Resident Evil
Resident Evil 9 Requiem jelas bukan sekadar sekuel. Capcom menghadirkan narasi global yang kompleks, monster baru yang penuh variasi, gameplay survival realistis, hingga atmosfer horor lebih imersif. Semua inovasi ini menunjukkan bahwa franchise Resident Evil masih relevan dan mampu beradaptasi dengan generasi baru gamer.
Bagi penggemar setia, RE9 bukan hanya sebuah game horor, melainkan pengalaman penuh strategi, ketegangan, dan cerita emosional yang lebih dalam. Capcom sekali lagi membuktikan bahwa mereka masih menjadi raja di ranah survival horror.