Snapdragon 8 Elite di Galaxy S25 Ultra: Seberapa Ngebut Dibanding Galaxy S24 Ultra?
- Toms Guide
Jakarta, VIVA Digital – Samsung kembali memperbarui lini flagship mereka dengan menghadirkan Galaxy S25 Ultra, yang kali ini ditenagai oleh Snapdragon 8 Elite for Galaxy. Chipset ini hadir sebagai peningkatan dari Snapdragon 8 Gen 3 for Galaxy yang digunakan pada pendahulunya, Samsung Galaxy S24 Ultra.
Tetapi seberapa besar lompatan performa yang sebenarnya ditawarkan oleh SoC baru ini?
Snapdragon 8 Elite: Clock Lebih Tinggi, Performa Lebih Ngebut
Samsung melanjutkan kerja sama khusus dengan Qualcomm untuk menyematkan versi "for Galaxy" dari chipset Snapdragon ke flagship mereka. Pada Samsung Galaxy S25 Ultra, Snapdragon 8 Elite for Galaxy datang dengan frekuensi CPU dan GPU yang lebih tinggi dibanding Snapdragon 8 Gen 3 for Galaxy di S24 Ultra.
Benchmark sintetis menunjukkan bahwa:
- CPU Galaxy S25 Ultra mencatat skor 20–25% lebih tinggi dalam tes multi-core Geekbench dibandingkan S24 Ultra.
- GPU Adreno 750 versi Elite juga melampaui performa pendahulunya sekitar 15%, terutama saat menjalankan game berat pada pengaturan grafis tertinggi.
- Dalam hal AI processing, chipset baru menawarkan peningkatan hingga 40% dalam tugas berbasis machine learning, seperti editing foto AI, transkripsi otomatis, hingga live translation.
Bagi para gamer, perbedaan ini mungkin belum terlalu terasa dalam game kasual atau kompetitif seperti Mobile Legends atau PUBG Mobile. Namun dalam game berat seperti Genshin Impact atau Honkai: Star Rail dengan resolusi tinggi dan 60 FPS, Galaxy S25 Ultra tampil lebih stabil dan cepat dalam memuat scene.
Pengujian Dunia Nyata: Tidak Selalu Lebih Cepat
Meski angka benchmark terlihat impresif, pengalaman nyata tak selalu menunjukkan perbedaan drastis. Dalam penggunaan sehari-hari—seperti multitasking, navigasi UI, dan membuka aplikasi sosial—baik Galaxy S25 Ultra maupun S24 Ultra berjalan sangat lancar.
Namun, S25 Ultra sedikit lebih unggul dalam rendering video 4K dan komputasi AI di latar belakang, misalnya saat menggunakan fitur Galaxy AI terbaru seperti circle to search, summary assistant, dan editing otomatis berbasis AI.
Termal dan Pendinginan: Tak Banyak Berubah
Samsung menyematkan sistem pendingin pasif baru di Galaxy S25 Ultra. Sayangnya, pengujian stres jangka panjang masih menunjukkan penurunan performa (thermal throttling), bahkan sedikit lebih agresif dibanding S24 Ultra. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan performa belum diimbangi dengan manajemen panas yang optimal.
Efisiensi dan Daya Tahan Baterai
Kedua ponsel sama-sama membawa baterai 5.000 mAh. Namun, S25 Ultra mencatatkan efisiensi daya lebih baik dalam pemutaran video dan sesi gaming ringan, berkat optimalisasi chipset baru dan dukungan One UI 7 berbasis Android 15.
Dalam pengujian playback video, S25 Ultra bertahan 30–40 menit lebih lama dibanding S24 Ultra. Namun dalam sesi gaming berat, perbedaannya cukup tipis.
Dukungan Fitur AI dan Masa Depan Perangkat
Satu hal yang menjadikan Snapdragon 8 Elite terasa lebih "elite" adalah kemampuannya mengaktifkan fitur-fitur AI eksklusif di Galaxy S25 Ultra. Samsung tampaknya fokus menghadirkan pengalaman AI generatif dan personalisasi sistem yang lebih dalam—dan tidak semua fitur ini akan hadir di S24 Ultra.
Meskipun keduanya dijanjikan update perangkat lunak selama 7 tahun, S25 Ultra punya keunggulan satu tahun lebih muda, artinya akan mendapat pembaruan hingga Android 21 nanti.
Kesimpulan: Worth It untuk Upgrade?
Jika Anda adalah pengguna S23 Ultra atau lebih lama, maka Galaxy S25 Ultra menawarkan lompatan performa dan AI yang layak dipertimbangkan. Namun, bila saat ini Anda menggunakan S24 Ultra, peningkatan performa dari Snapdragon 8 Elite tidak cukup signifikan untuk penggunaan harian.
Gamer dan pengguna berat AI editing akan mendapatkan manfaat nyata dari S25 Ultra. Tapi untuk kebanyakan pengguna, S24 Ultra masih menjadi flagship solid dengan harga lebih ramah di 2025.