HyperOS 2 vs One UI 7: Fitur AI Mana yang Lebih Canggih di Xiaomi 15 Ultra dan Galaxy S25 Ultra?

Xiaomi 15 Ultra dan Samsung Galaxy S25 Ultra
Sumber :
  • PhoneArena

Jakarta, VIVA Digital – Dalam era di mana kecerdasan buatan menjadi elemen kunci dalam pengembangan smartphone, dua ponsel flagship terbaru—Xiaomi 15 Ultra dan Samsung Galaxy S25 Ultra—hadir membawa pendekatan AI masing-masing. 

Xiaomi 15 Ultra vs Galaxy S25 Ultra: Duel Kamera Terbaik 2025, Mana yang Menang?

Xiaomi mengandalkan Hyper AI dalam sistem operasi HyperOS 2, sementara Samsung menawarkan Galaxy AI lewat One UI 7 berbasis Android 15.

Meski keduanya menjalankan sistem Android sebagai fondasi, pendekatan yang mereka tempuh dalam menerapkan AI berbeda, dan masing-masing memiliki keunggulan yang layak diperhatikan, terutama bagi pengguna yang mencari fitur pintar dalam produktivitas maupun multimedia.

Harga HP Xiaomi Juni 2025 Turun! Cek Daftar Lengkap dari Redmi A3 sampai Xiaomi 15 Ultra

Hyper AI dari Xiaomi: Fokus pada Produktivitas Teks dan Kamera

Xiaomi membekali HyperOS 2 dengan integrasi Hyper AI, yang dirancang untuk mempermudah pengolahan informasi berbasis teks. Beberapa fitur unggulannya meliputi:

  • AI Note: Fitur ini memungkinkan pengguna membuat catatan lebih cepat, mengoreksi tata bahasa otomatis, meringkas isi, hingga menerjemahkan teks ke berbagai bahasa dalam satu ketukan.
  • Smart Layout: AI mampu menyusun ulang dokumen atau catatan agar lebih rapi dan mudah dibaca.
  • Filter Kamera dan Komposisi Otomatis: Untuk pecinta fotografi, Hyper AI juga mampu mengenali objek dan menyarankan komposisi yang optimal secara real time.
Harga HP Samsung Juni 2025 Turun! Cek Harga mulai dari Galaxy A06 sampai S25 Ultra

Fitur-fitur ini menjadikan Xiaomi 15 Ultra bukan hanya kuat dalam hal kamera, tapi juga unggul dalam mendukung produktivitas berbasis teks dan dokumen.

Galaxy AI di One UI 7: Multitasking dan Kolaborasi Aplikasi

Samsung melangkah lebih jauh dengan Galaxy AI di One UI 7. Ekosistem ini bukan hanya membantu pengguna dalam satu aplikasi, melainkan menghubungkan fitur AI lintas aplikasi. Beberapa keunggulannya meliputi:

  • Circle to Search: Pengguna cukup melingkari teks atau objek di layar untuk langsung mencari informasi terkait di internet.
  • AI Transcript & Summarization: Cocok untuk merekam dan merangkum hasil meeting atau wawancara secara otomatis.
  • Live Translation & Interpreter: Galaxy AI memungkinkan percakapan dua arah dalam bahasa berbeda melalui terjemahan suara dan teks secara real-time.
  • AI Multitasking: Fitur ini membantu pengguna membuka dua aplikasi sekaligus sambil menjalankan tugas seperti meringkas teks dari satu aplikasi dan langsung mengirimkannya lewat aplikasi lain.

Galaxy AI lebih cocok untuk pengguna yang menginginkan automasi lintas aplikasi dan kolaborasi cepat.

Dukungan Jangka Panjang dan Integrasi Ekosistem

Samsung menjanjikan 7 tahun dukungan pembaruan OS dan keamanan untuk S25 Ultra, lebih lama dibandingkan Xiaomi yang menawarkan 4 tahun OS dan 6 tahun patch keamanan. Dalam jangka panjang, ini memberi nilai tambah signifikan bagi pengguna setia.

Namun, Xiaomi unggul dalam hal kemampuan integrasi perangkat kamera eksternal, dengan ekosistem modul fotografi yang lebih fleksibel. Ini cocok untuk pengguna yang mengutamakan fotografi profesional dan artistik.

Kesimpulan: Mana yang Lebih Canggih?

Jika dilihat dari sisi kemampuan AI yang menyentuh lintas fungsi dan kolaborasi aplikasi, Galaxy AI di One UI 7 memang lebih matang dan luas cakupannya. Cocok untuk pengguna produktif, pebisnis, hingga mereka yang bekerja lintas bahasa.

Namun jika Anda lebih condong ke penggunaan personal berbasis teks, multimedia, dan dokumentasi ringan, Hyper AI dalam HyperOS 2 milik Xiaomi 15 Ultra menawarkan efisiensi yang simpel dan cepat—terutama bila dikombinasikan dengan keunggulan kameranya.

Keduanya merupakan pionir AI di dunia mobile, dan pada akhirnya pilihan tergantung pada gaya penggunaan dan prioritas fitur cerdas yang Anda butuhkan.