T1 Phone Milik Trump yang Diklaim 'Made in USA' Ternyata Cuma Rebranding dari China

Review T1 Phone milik Trump
Sumber :

Digital, VIVA – Pada 16 Juni 2

TikTok Resmi Dilarang? Tunggu Dulu, Donald Trump Kembali bikin Kejutan

Trump Mobile

Photo :
  • Sky News
025, Trump Tower di New York menjadi saksi peluncuran megah Trump Mobile, operator seluler baru yang langsung mencuri perhatian.

Bukan hanya karena layanan jaringannya, tetapi juga karena pengenalan smartphone perdana mereka, Trump T1, yang diklaim sebagai penantang serius iPhone 17.

Dibilang 'Made in USA', tapi T1 Phone Punya Donald Trump Dibilang Kembaran HP Murah China

Dengan jargon “Made in USA” dan semangat nasionalisme khas Donald Trump, T1 dipromosikan sebagai simbol kebanggaan Amerika, produk lokal yang bakal menciptakan lapangan kerja dan menggoyang dominasi Apple.

 

Trump Mobile Resmi Meluncur! Ponsel Emas dan Paket 47 bikin Geger

Tapi, benarkah T1 sehebat itu?

Janji Manis 'Made in USA' yang Menguap dalam Satu Jam

Baru saja diluncurkan, euforia T1 langsung terpukul oleh kenyataan pahit. Dalam waktu kurang dari satu jam, netizen di berbagai platform, termasuk X, membongkar fakta mengejutkan, Trump T1 hanyalah ponsel Android murah buatan China yang “disulap” dengan casing baru dan logo Trump.

Bukan cuma sekadar dirakit di China, ponsel ini bahkan diduga merupakan rebrand langsung dari T-Mobile REVVL 7 Pro 5G, produk besutan Wingtech, perusahaan teknologi asal Negeri Tirai Bambu.

Dari desain hingga spesifikasi, T1 dan REVVL 7 Pro 5G ibarat pinang dibelah dua. Bedanya? Stiker logo Trump dan harga yang lebih “premium” untuk T1.

Ironisnya, selama ini Trump kerap menyindir Apple karena merakit produk di luar negeri, tapi T1 ternyata tidak dirancang, dirakit, maupun diproduksi di Amerika. “Made in USA”? Sepertinya cuma slogan kosong yang terpampang di brosur.

Trump Mobile: Operator Virtual dengan Bendera Merah-Putih

Bukan cuma soal ponsel, Trump Mobile sebagai operator juga ternyata tak sepenuhnya orisinal. Mereka beroperasi sebagai MVNO (Mobile Virtual Network Operator), alias “penyewa” jaringan dari raksasa seperti AT&T, T-Mobile, dan Verizon.

Artinya, Trump Mobile bukanlah penyedia infrastruktur jaringan, melainkan reseller yang dibungkus dengan semangat patriotik. Tak ada menara seluler baru, tak ada teknologi revolusioner—hanya branding Amerika yang kental.

Pendukung Trump Tetap Setia, Tapi Publik Bertanya-Tanya

Meski fakta ini memicu cemoohan di media sosial, basis pendukung Trump tampaknya tak terlalu peduli. Bagi mereka, asal mereknya berbau Amerika dan casing ponselnya bergambar bendera bintang, asal-usul komponennya bukan masalah besar.

Di X, beberapa pendukung bahkan menyebut T1 sebagai “langkah cerdas” untuk membawa semangat nasionalisme ke pasar teknologi. Namun, di sisi lain, banyak yang mengecam kemunafikan di balik kampanye “Made in USA” ini.

T1: Simbol Kampanye, Bukan Kebangkitan Manufaktur

Pada akhirnya, Trump T1 bukanlah terobosan teknologi atau bukti kebangkitan industri Amerika. Ia hanyalah cerminan strategi pemasaran yang mengandalkan sentimen patriotik untuk menutupi fakta bahwa produk ini lahir di China.

Dengan harga yang lebih tinggi dari “kembarannya” REVVL 7 Pro 5G, T1 sepertinya lebih tentang memanfaatkan nama besar Trump ketimbang menawarkan inovasi sejati.

Apakah T1 akan mampu menyaingi iPhone 17 seperti yang digembar-gemborkan? Melihat “keaslian” produk ini, sepertinya publik akan lebih sibuk membahas ironinya ketimbang spesifikasinya. Satu hal yang pasti di balik kilau bendera Amerika, T1 adalah “Made in China” dengan balutan semangat kampanye.