Samsung One UI 8 Kini Punya Fitur Deteksi Voice Phishing Berbasis AI, Lindungi dari Penipuan Telepon Palsu!
- Dok. Samsung
Digital – Kecerdasan buatan (AI) selama ini dikenal sebagai teknologi canggih yang bisa mempermudah hidup, mulai dari membuat foto realistis, menulis teks, hingga mengubah suara. Namun, di balik manfaatnya, AI juga bisa menjadi senjata berbahaya jika disalahgunakan, seperti dalam kasus voice phishing, telepon menggunakan suara hasil kloning AI.
Modus ini biasanya membuat korban menerima panggilan dari nomor tak dikenal yang mengaku sebagai kerabat atau teman dekat yang sedang dalam masalah. Suara yang digunakan terdengar sangat mirip dengan orang yang dikenal korban, sehingga membuat banyak orang terkecoh dan terjebak mengirimkan uang atau informasi pribadi.
Melihat fenomena ini, Samsung mengambil langkah proaktif dengan menghadirkan fitur Voice Phishing Detection pada antarmuka terbarunya, One UI 8.
Bagaimana Fitur Ini Bekerja?
Fitur deteksi voice phishing ini untuk sementara hanya tersedia di Korea Selatan. Samsung bekerja sama dengan National Police Agency dan National Institute of Scientific Investigation untuk melatih AI agar mampu mengenali pola suara yang digunakan dalam penipuan.
Jika ponsel Anda mendukung fitur ini, pengaturannya bisa ditemukan di aplikasi Phone (Telepon), tepatnya pada menu Voice Phishing Suspected Call Notification.
Cara kerjanya cukup sederhana:
1. Saat menerima panggilan dari nomor tak dikenal, ponsel akan memunculkan notifikasi “Detecting” sebagai tanda bahwa sistem sedang menganalisis suara lawan bicara.
2. Jika terdeteksi suara AI, ponsel akan memberikan peringatan berupa getaran dan bunyi notifikasi, bahkan jika layar ponsel sedang mati.
3. Ada dua tingkatan peringatan:
- Suspected (diduga): Mengingatkan pengguna untuk memverifikasi identitas penelepon.
- Detected (terbukti): Mengonfirmasi bahwa panggilan tersebut adalah voice phishing.
4. Semua panggilan yang terdeteksi sebagai phishing akan tercatat di riwayat panggilan, sehingga pengguna bisa melaporkannya ke pihak berwenang.
Mengapa Ini Penting?
Voice phishing berkembang pesat karena kemajuan teknologi voice cloning yang mampu meniru suara seseorang hanya dari rekaman singkat. Penipu bahkan bisa mengambil suara dari video atau pesan suara di media sosial untuk membuat tiruan yang sangat meyakinkan.
Dengan fitur ini, Samsung berharap bisa memberikan lapisan keamanan tambahan bagi pengguna, terutama lansia atau orang yang kurang familiar dengan teknologi, yang sering menjadi target utama penipu.
Kapan Akan Hadir di Negara Lain?
Untuk saat ini, fitur ini hanya bisa digunakan di Korea Selatan karena AI-nya masih dilatih dengan bahasa dan aksen lokal. Namun, Samsung berencana bekerja sama dengan pihak berwenang di negara lain untuk mengembangkan model AI yang sesuai dengan bahasa dan logat masing-masing wilayah.
Jika rencana ini berjalan lancar, bukan tidak mungkin dalam beberapa tahun mendatang fitur ini akan hadir di berbagai negara, termasuk Indonesia. Hal ini akan sangat membantu mengingat kasus penipuan telepon di tanah air masih sering terjadi.
Fitur deteksi voice phishing di Samsung One UI 8 adalah inovasi keamanan berbasis AI yang patut diapresiasi. Meski baru tersedia di Korea, teknologi ini menunjukkan bahwa AI tidak hanya bisa digunakan untuk hiburan atau produktivitas, tetapi juga untuk melindungi masyarakat dari kejahatan digital yang semakin canggih.