Jangan Kaget! vivo X300 Bawa Dimensity 9500, Klaim Tembus 4 Juta Poin AnTuTu dan Kamera 200MP

VIVA Digital – Setelah Samsung dan Apple memperkenalkan jagoannya masing-masing, kini giliran vivo yang bersiap meluncurkan seri terbaru X300.

Perangkat ini digadang-gadang bukan hanya sekadar flagship biasa, melainkan juga panggung unjuk gigi MediaTek Dimensity 9500, prosesor generasi baru yang disebut siap menantang dominasi Snapdragon di kelas premium.

Bocoran dari Geekbench hingga AnTuTu membuat vivo X300 langsung jadi bahan perbincangan. Skor benchmark yang dikabarkan menembus 4 juta poin di AnTuTu membuat ponsel ini berpotensi menjadi salah satu perangkat Android dengan performa paling buas saat ini.

Tidak hanya itu, sektor kamera juga menjadi daya tarik utama. Vivo menyiapkan chip V3+ buatannya sendiri untuk memaksimalkan pemrosesan gambar, bahkan diklaim mampu menghadirkan video portrait sinematik 4K 60fps, sesuatu yang bahkan iPhone 17 belum bisa lakukan.



Tonjolan kamera vivo X300

Photo :

• vivo

Tapi apakah semua klaim ini bisa terwujud dalam pengalaman nyata pengguna? Mari kita kupas lebih dalam.

1. Performa Tinggi Berkat Dimensity 9500

• Chipset terbaru MediaTek ini dijadwalkan meluncur resmi pada 22 September, hanya sehari sebelum Qualcomm merilis Snapdragon 8 Elite Gen 5.

• Dimensity 9500 disebut menghadirkan peningkatan signifikan dalam efisiensi daya, performa AI, hingga grafis.

• Vivo bekerja sama dengan ARM dan MediaTek untuk mengembangkan NPU lebih kuat, yang mendukung fitur seperti motion tracking dan shutter response milidetik.

• Fitur ini ditujukan agar pengguna bisa mendapatkan hasil foto tajam meski objek sedang bergerak cepat.

• Meski menjanjikan, masih ada catatan penting: skor benchmark tinggi tidak selalu berbanding lurus dengan kenyamanan sehari-hari. Manajemen suhu, stabilitas, hingga optimisasi software tetap menjadi kunci.

2. Kamera dengan Chip V3+ dan Resolusi Fantastis

• vivo X300 Ultra kabarnya membawa dua kamera 200MP, sebuah langkah agresif yang bisa mengubah standar fotografi mobile.

• Chip V3+ milik vivo menjadi otak pemrosesan gambar, diklaim sanggup menghasilkan kualitas video portrait sinematik 4K 60fps.

• Jika benar terwujud, ini akan menjadi yang pertama di dunia smartphone, bahkan melampaui kemampuan iPhone terbaru yang masih terbatas pada 4K 30fps.

• Pertanyaan yang muncul: apakah megapiksel besar ini benar-benar menghasilkan foto lebih baik, atau hanya sekadar strategi pemasaran?

• Bagi pengguna kasual, konsistensi hasil di berbagai kondisi—terutama low light dan perekaman panjang—mungkin lebih penting daripada resolusi besar.

3. Kolaborasi Besar untuk Dominasi Pasar Premium

• vivo jelas ingin naik kelas dan menantang dominasi brand besar seperti Samsung, Apple, dan Xiaomi.

• Dengan Dimensity 9500 sebagai mesin pacu, ditambah chip kamera V3+, vivo mencoba membangun identitas sebagai brand yang serius dalam performa dan fotografi.

• Kehadiran X300 juga menunjukkan betapa ketatnya persaingan antar chipset flagship tahun depan. Snapdragon 8 Elite Gen 5 dan Dimensity 9500 bisa jadi penentu arah inovasi industri smartphone.

4. Apa yang Perlu Diwaspadai Konsumen?

• Skor benchmark tinggi memang menggoda, tapi pengalaman nyata seperti daya tahan baterai, stabilitas suhu, dan kualitas kamera dalam kondisi sehari-hari akan lebih menentukan.

• Pengguna umum biasanya lebih peduli pada konsistensi hasil foto dan video, bukan hanya angka megapiksel.

• vivo X300 punya potensi besar, tapi realisasinya baru bisa dinilai setelah peluncuran resmi dan review independen.

vivo X300 hadir dengan janji besar: performa kelas dunia berkat , serta kamera revolusioner dengan dukungan chip V3+ dan resolusi hingga 200MP. Klaim tembus 4 juta poin AnTuTu memang mengundang decak kagum, tapi konsumen perlu menunggu bukti nyata apakah semua inovasi ini bisa dirasakan langsung dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan masuknya vivo X300 ke pasar, persaingan smartphone flagship tahun depan akan semakin menarik. Tinggal menunggu apakah vivo benar-benar mampu mengguncang dominasi pemain lama, atau hanya sekadar menjadi tambahan di deretan panjang ponsel flagship yang sudah ada.