Smartphone dengan Kamera AI Bisa Gantikan DSLR dan Mirrorless? Ini Kata Para Ahli

Xiaomi 15 ultra, Samsung Galaxy S25 Ultra vs Kamera Mirrorless
Sumber :

VIVA Digital – Dunia fotografi sedang berada di persimpangan menarik. Dulu, hanya fotografer profesional dengan kamera DSLR dan mirrorless yang bisa menghasilkan gambar tajam, detail, dan berkelas. Namun, perkembangan kamera smartphone dalam lima tahun terakhir benar-benar mengguncang tatanan itu.

Bocoran One UI 8.5 dari Samsung, Ini Fitur dan Desain Baru yang Diungkap

Kini, smartphone bukan lagi sekadar alat komunikasi. Perangkat yang selalu ada di genggaman ini telah menjelma menjadi kamera canggih berkat dukungan teknologi kecerdasan buatan (AI). Fitur-fitur seperti pengenalan wajah otomatis, pengaturan eksposur berbasis kondisi sekitar, hingga penghilangan noise secara real-time membuat hasil foto ponsel kian mendekati kualitas kamera profesional.

Tak heran, banyak orang mulai bertanya-tanya: Apakah kamera smartphone yang ditenagai AI benar-benar bisa menggantikan DSLR dan mirrorless? Atau justru keduanya tetap punya keunggulan masing-masing? Mari kita ulas perbandingan lengkapnya berdasarkan pendapat para pakar dan hasil uji coba berbagai media internasional.

Kecerdasan Buatan di Kamera Smartphone: Kecil Ukuran, Besar Kemampuan

Aitu Inovasi AI Tiongkok yang Siap Mengubah Industri Garmen Dunia

Smartphone flagship terbaru seperti iPhone 16 Pro, Samsung Galaxy S25 Ultra, dan Google Pixel 9 Pro sudah dilengkapi prosesor khusus AI untuk fotografi. Teknologi ini memungkinkan ponsel melakukan hal-hal yang sebelumnya hanya bisa dilakukan di software editing komputer.

Beberapa keunggulan kamera AI di smartphone:

  • Panas Hilang, Performa Maksimal! Deretan HP Flagship 2025 dengan Sistem Pendingin Paling Canggih

    Scene recognition: Kamera langsung mengenali objek, seperti makanan, wajah, atau pemandangan, lalu menyesuaikan pengaturan terbaik.

  • Multi-frame image fusion: Menggabungkan beberapa foto sekaligus untuk mendapatkan detail tajam dan dynamic range lebih luas.

  • Noise reduction real-time: Mengurangi bintik-bintik pada foto malam tanpa harus edit manual.

  • Smart HDR: Menjaga detail bayangan dan highlight agar foto terlihat seimbang.

Jurnalis teknologi CNET, Lori Grunin, menggambarkan teknologi ini sebagai “asisten fotografer pribadi dalam genggaman.” Menurutnya, kamera kini tidak hanya menangkap gambar, tapi juga memprosesnya secara cerdas berkat AI.

DSLR dan Mirrorless: Masih Tak Tergantikan dalam Aspek Ini

Meskipun smartphone makin canggih, DSLR dan mirrorless tetap memegang posisi tak tergantikan dalam dunia fotografi profesional. Alasannya sederhana: fisika sensor kamera.

Keunggulan kamera profesional:

  • Sensor besar: DSLR menggunakan sensor APS-C atau full-frame yang jauh lebih besar daripada sensor smartphone, sehingga lebih baik dalam kondisi minim cahaya.

  • Kontrol manual penuh: Fotografer bisa mengatur shutter speed, aperture, ISO, dan white balance secara detail.

  • Variasi lensa: Dari lensa telephoto untuk jarak jauh hingga lensa makro untuk detail kecil, kamera profesional menawarkan fleksibilitas yang mustahil ditandingi smartphone.

  • Presisi warna dan detail: Hasil foto lebih natural dan akurat, terutama untuk kebutuhan cetak besar atau komersial.

Chris Niccolls, fotografer senior dari DPReview TV, menegaskan, “Smartphone makin mendekati kualitas DSLR, tapi fotografer sejati membutuhkan presisi dan fleksibilitas yang hanya bisa diberikan oleh kamera dengan lensa besar dan sensor besar.”

Hasil Uji Coba: Smartphone AI vs Kamera Profesional

The Verge pernah melakukan tes lapangan dengan membandingkan iPhone 15 Pro Max melawan Sony A7 III (mirrorless full-frame).

Hasilnya cukup mengejutkan:

  • Siang hari & potret: Kamera smartphone dengan AI mampu menghasilkan gambar yang tajam, kontras, dan enak dipandang, bahkan hampir menyamai kualitas kamera profesional.

  • Malam hari & HDR ekstrem: Sony A7 III unggul jauh. Detail bayangan lebih terjaga, highlight tidak pecah, dan warna lebih akurat.

Editor foto The Verge, Allison Johnson, menulis, “Smartphone memang pintar, tapi masih ada batasan fisik yang tidak bisa dilompati hanya dengan software.”

Tren Masa Depan: AI Kian Canggih, DSLR Tetap Relevan

Meski banyak kreator konten, jurnalis, hingga fotografer pernikahan mulai mengandalkan smartphone, DSLR dan mirrorless masih menjadi senjata utama untuk karya serius.

Namun, dalam konteks penggunaan modern, smartphone sudah sangat memadai untuk:

  • Dokumentasi sehari-hari

  • Konten TikTok dan Instagram

  • Vlogging dengan resolusi 4K

  • Produksi film pendek atau iklan ringan

Faktanya, beberapa film komersial kini bahkan direkam dengan smartphone, berkat kombinasi AI dan sensor kamera yang semakin mumpuni.

Fotografer Brandon Woelfel ikut berkomentar, “Smartphone sangat unggul dalam kenyamanan dan kecepatan. Tapi saat saya ingin menciptakan karya seni dengan pencahayaan rumit dan lensa khusus, saya tetap kembali ke kamera DSLR saya.”

Smartphone Bisa Gantikan DSLR/Mirrorless?

Kamera smartphone dengan AI memang membawa revolusi besar di dunia fotografi. Dengan fitur seperti scene detection, smart HDR, dan noise reduction otomatis, hasil jepretan ponsel kini bisa mendekati kualitas kamera profesional dalam kondisi tertentu.

Namun, hingga kini, kamera DSLR dan mirrorless masih unggul dalam hal kualitas sensor, kontrol manual, dan fleksibilitas lensa. Dengan kata lain, smartphone AI belum bisa sepenuhnya menggantikan kamera profesional, tapi sudah menjadi alternatif kuat sekaligus pelengkap di era modern.