Samsung S22 vs Galaxy A55: Pilih Mantan Flagship atau Midrange Terbaru?

Samsung Galaxy S22 vs Galaxy A55
Sumber :
  • Istimewa

Jakarta, VIVA Digital – Pasar smartphone kelas menengah semakin panas, salah satunya berkat kemunculan Samsung Galaxy A55 yang membawa fitur premium dengan harga lebih ramah kantong. Namun, di saat yang sama, hadir pula pilihan menarik lain, mantan flagship Samsung Galaxy S22

Mengejutkan! Ini Hasil Uji Ketahanan Samsung Galaxy S25 Edge yang Bikin Takjub

Samsung Galaxy S22 yang dirilis pada Februari 2022, kini tersedia dalam kondisi second-hand dengan harga yang tak jauh berbeda dari A55 baru. Lantas, mana yang lebih layak dibeli? Mari kita bandingkan.

Desain dan Layar: Masih Premium?

Samsung Galaxy Ring 2 Masih Misterius, Kapan Akan Dirilis?

Samsung Galaxy S22 memang sudah berusia dua tahun, namun soal tampilan dan kualitas layar, perangkat ini masih bisa bersaing. S22 menggunakan panel Dynamic AMOLED 2X beresolusi FHD+, mendukung refresh rate 120Hz, HDR10+, dan tingkat kecerahan puncak 1.300 nits. Teknologi ini jelas memberi pengalaman visual yang lebih baik dibanding Galaxy A55, meski A55 juga membawa layar AMOLED 120Hz.

Keunggulan S22 sebagai mantan flagship terlihat dari kualitas build-nya yang solid, serta material premiumnya. Dibandingkan A55 yang cenderung lebih plasticky, S22 memberikan kesan yang lebih eksklusif dan mewah dalam genggaman.

HP Xiaomi Kamu Nggak Dapat Android 16? Ini Rekomendasi Upgrade Terbaik 2025

Performa: Flagship Lama Masih Bertenaga

Galaxy S22 versi Indonesia dibekali dengan Snapdragon 8 Gen 1, chipset kelas atas dengan fabrikasi 4nm. Di tahun 2024, performanya masih bisa mengimbangi dan bahkan melampaui Exynos 1480 yang digunakan oleh Galaxy A55. Untuk multitasking, gaming, dan penggunaan intensif lainnya, S22 masih unggul secara raw power.

Ditambah dengan RAM 8GB dan penyimpanan UFS 3.1, kinerja harian S22 terasa gesit. Memang, UFS 4.0 sudah mulai diadopsi pada ponsel terbaru, tapi untuk penggunaan umum, selisihnya tak terlalu terasa signifikan.

Kamera

Kedua ponsel sama-sama dibekali kamera utama 50 MP, tapi konfigurasi kamera S22 masih lebih unggul. S22 dilengkapi tiga kamera belakang: utama 50 MP, ultrawide 12 MP, dan telefoto 10 MP yang mampu melakukan optical zoom. 

Bahkan, Galaxy S22 bisa merekam video hingga resolusi 8K 24fps—fitur yang nyaris tidak ditemukan di smartphone midrange seperti A55, yang hanya mampu merekam hingga 4K.

Dalam pengujian di berbagai kondisi pencahayaan, termasuk malam hari, hasil kamera S22 tetap terlihat solid. Namun, kamera depannya yang beresolusi 10 MP agak tertinggal secara hasil jika dibanding A55, meski masih cukup baik untuk video call atau selfie.

Fitur dan Software: Samsung DeX jadi Pembeda

Salah satu keunggulan eksklusif dari Galaxy S22 adalah dukungan Samsung DeX, fitur yang memungkinkan perangkat dihubungkan ke monitor dan digunakan layaknya desktop PC. Fitur ini sangat mendukung produktivitas, terutama bagi pengguna yang sering bekerja dengan banyak dokumen atau multitasking.

Dari sisi software, S22 masih mendapatkan pembaruan. Saat ini sudah menjalankan One UI 6.1 berbasis Android 14, dan masih memiliki jatah dua kali update mayor lagi. Namun, jika dibandingkan dengan A55 yang dijanjikan hingga empat tahun update Android dan lima tahun patch keamanan, jelas S22 akan lebih cepat mencapai batas dukungan.

Baterai: Titik Lemah S22

Sayangnya, di balik segala keunggulan S22, kapasitas baterai menjadi titik lemah utamanya. Dengan hanya 3.700 mAh, daya tahannya terasa cepat habis, terutama saat digunakan untuk bermain game atau aktivitas berat lainnya. Dalam beberapa skenario penggunaan, perangkat ini perlu diisi ulang hingga dua kali dalam sehari.

Sebaliknya, A55 hadir dengan baterai 5.000 mAh yang lebih awet dan efisien. Untuk pengguna yang membutuhkan daya tahan seharian penuh tanpa khawatir kehabisan baterai, A55 lebih unggul.

Namun, S22 tetap menawarkan fitur premium seperti pengisian daya nirkabel 15W dan reverse wireless charging 4.5W—fitur yang tidak tersedia di A55.

Harga dan Ketersediaan

Galaxy A55 dalam kondisi baru dibanderol sekitar Rp5,9 hingga Rp6,5 juta. Sementara itu, Galaxy S22 second kini dijual di rentang harga Rp5 hingga Rp6 juta, tergantung kondisi dan varian penyimpanan. Untuk unit baru, S22 sangat sulit ditemukan di pasaran, dan bila ada, harganya bisa menyentuh angka Rp8 juta lebih.

Namun, membeli ponsel second tentu memiliki risiko. Pengguna perlu jeli memastikan keaslian komponen, kondisi fisik, serta kesehatan baterai dan layar. Sparepart S22 memang mudah ditemukan, tapi tetap penting untuk memastikan perangkat tidak mengalami penggantian komponen tanpa sepengetahuan pembeli.

Lantas, mana yang lebih layak?

Jika Anda mencari performa tinggi, layar premium, fitur flagship seperti Samsung DeX dan wireless charging, serta tidak keberatan dengan kapasitas baterai yang terbatas atau status barang second, Samsung Galaxy S22 adalah pilihan menarik yang masih sangat relevan di tahun 2024.

Namun, bila Anda lebih mengutamakan daya tahan baterai, software support jangka panjang, dan ingin membeli perangkat baru tanpa risiko, Galaxy A55 adalah pilihan yang lebih aman dan stabil untuk penggunaan jangka panjang.

Pada akhirnya, semuanya kembali ke kebutuhan dan prioritas Anda. Pilihlah sesuai gaya hidup dan cara Anda menggunakan smartphone.