Murah Tapi Berisiko! Ini Bahaya Membeli Laptop Bekas Tanpa Garansi
- Freepik
Digital – Membeli laptop bekas memang bisa menjadi pilihan bagi banyak orang yang ingin menghemat biaya. Harganya yang lebih murah dibanding laptop baru membuatnya terlihat menarik. Namun di balik harga yang terjangkau, ada sejumlah risiko yang harus diperhatikan, terutama jika laptop tersebut dijual tanpa garansi.
Banyak orang tergiur membeli laptop bekas karena terlihat masih bagus atau katanya masih lancar digunakan. Tapi sayangnya, tidak semua kondisi laptop bisa dilihat dari tampilan luar saja. Kalau tidak hati-hati, kamu bisa malah rugi besar.
Berikut ini beberapa risiko membeli laptop bekas tanpa garansi yang perlu kamu ketahui:
1. Kerusakan yang Tidak Terlihat Saat Awal
Laptop bekas bisa saja menyimpan masalah di dalamnya. Misalnya, komponen seperti motherboard, kipas pendingin, atau hard disk sudah mulai rusak, tapi belum menunjukkan gejala yang jelas. Saat awal dibeli mungkin masih normal, tapi baru terasa bermasalah setelah beberapa minggu digunakan. Tanpa garansi, kamu tidak bisa komplain atau minta perbaikan gratis.
2. Baterai Cepat Habis
Baterai adalah salah satu komponen yang cepat menurun kualitasnya seiring waktu. Banyak laptop bekas dijual dengan kondisi baterai yang tidak lagi tahan lama. Artinya, kamu harus sering mencolokkan charger atau bahkan membeli baterai baru yang tentu membutuhkan biaya tambahan.
3. Tidak Dapat Update Sistem Operasi
Beberapa laptop bekas, terutama yang usianya sudah lebih dari 5 tahun, tidak lagi mendapatkan pembaruan dari produsen. Ini bisa membuat laptop lebih rentan terhadap virus atau masalah keamanan. Selain itu, beberapa aplikasi baru mungkin tidak bisa diinstal karena sistem operasinya terlalu lama.
4. Risiko Laptop Curian
Kalau kamu membeli laptop bekas dari penjual yang tidak jelas asal-usulnya, ada kemungkinan laptop itu hasil curian. Ini berisiko besar, karena kamu bisa saja terseret masalah hukum. Apalagi jika tidak ada nota pembelian atau dokumen pendukung lainnya.
5. Tidak Sesuai Kebutuhan
Terkadang laptop bekas dijual dengan spesifikasi yang tidak cocok untuk keperluanmu. Misalnya kamu butuh laptop untuk desain grafis, tapi ternyata laptopnya hanya cocok untuk mengetik. Karena tidak ada garansi, kamu tidak bisa mengembalikannya jika merasa tidak puas.
6. Software Bajakan atau Terinfeksi Malware
Banyak laptop bekas dijual dalam kondisi sudah terinstal software, tapi tidak semuanya legal. Software bajakan bisa membuat laptop rentan disusupi virus atau malware. Bahkan bisa membahayakan data pribadi kamu, apalagi jika digunakan untuk transaksi online.