Kebiasaan Buruk Saat Cas Laptop yang Harus Dihindari, Nomor 4 Sering Kamu Lakukan!

Ilustrasi laptop dicas
Sumber :
  • Anker

Digital – Laptop kini sudah jadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari pelajar, mahasiswa, pekerja kantoran, hingga konten kreator hampir semua orang mengandalkan laptop untuk menyelesaikan berbagai tugas. Karena begitu sering digunakan, laptop pun sering di-charge agar tetap menyala dan siap dipakai kapan saja.

6 Aplikasi Wajib untuk Mahasiswa yang Rajin Pakai Laptop, Biar Kuliah Lebih Efektif

Tapi sayangnya, banyak orang yang belum sadar bahwa ada beberapa kebiasaan yang bisa merusak baterai laptop secara perlahan. Tanpa disadari, cara kita mengecas laptop justru bisa memperpendek umur baterainya, bahkan membuat performa laptop menurun dalam jangka panjang.

Supaya laptop kamu tetap awet dan tidak cepat rusak, penting untuk memahami kebiasaan-kebiasaan apa saja yang sebaiknya dihindari saat mengisi daya.

Jarang Diketahui, 7 Shortcut Windows Ini Ternyata Super Bermanfaat dan Bikin Kerja Makin Cepat

Berikut ini adalah 5 kebiasaan buruk yang sering dilakukan saat mengecas laptop, lengkap dengan penjelasan kenapa hal itu bisa merugikan.

1. Menggunakan Laptop Sambil Di-charge Terus Menerus

Sebenarnya tidak masalah jika sesekali menggunakan laptop sambil diisi daya. Tapi kalau dilakukan terus menerus tanpa henti, panas dari proses pengisian baterai dan dari komponen laptop akan menumpuk. Apalagi kalau kamu menjalankan aplikasi berat seperti game atau software desain.

Volume Laptop Sudah 100% Tapi Masih Kecil? Coba Trik Ini Biar Lebih Keras!

Kondisi ini bisa membuat suhu laptop meningkat drastis yang pada akhirnya mempercepat kerusakan baterai dan bahkan merusak komponen dalam laptop. Kalau bisa, biarkan laptop istirahat saat sedang di-charge, terutama saat kondisi baterainya sudah sangat rendah.

2. Membiarkan Charger Terpasang Saat Baterai Sudah 100%

Kebanyakan orang membiarkan laptop tetap terhubung ke charger meski baterainya sudah penuh. Meskipun laptop modern biasanya punya fitur yang bisa menghentikan pengisian otomatis saat baterai penuh, tetap saja membiarkannya dalam kondisi 100% terus-menerus bisa memperpendek usia baterai.

Idealnya, kamu bisa mencabut charger saat baterai mencapai sekitar 90%. Ini membantu menjaga kesehatan baterai dalam jangka panjang dan menghindari panas berlebih.

3. Cas di Tempat yang Panas atau Tidak Berventilasi Baik

Banyak yang tidak sadar bahwa tempat kita meletakkan laptop saat dicas juga sangat berpengaruh. Misalnya, mengecas laptop di atas kasur, sofa, atau bantal. Tempat-tempat ini tidak memiliki sirkulasi udara yang baik sehingga panas dari laptop jadi terperangkap.

Akibatnya, suhu laptop bisa melonjak dan membuat komponen internal, termasuk baterai, jadi cepat panas. Panas berlebih dalam jangka panjang bisa menurunkan performa dan mempercepat kerusakan laptop. Maka dari itu, pastikan mengecas laptop di permukaan datar dan keras seperti meja, agar sirkulasi udara tetap lancar.

4.Menggunakan Charger yang Tidak Original

Charger KW atau tidak sesuai dengan spesifikasi laptop sangat tidak disarankan. Meskipun harganya lebih murah, charger yang tidak asli bisa menyebabkan arus listrik tidak stabil saat proses pengisian daya.

Hal ini berpotensi merusak baterai, port pengisian, bahkan komponen utama seperti motherboard. Jika charger bawaan rusak, sebaiknya beli charger pengganti dari merek resmi atau minimal yang sudah disesuaikan dengan kebutuhan laptop kamu.

5. Sering Menunggu Baterai Benar-benar Habis Baru Di-charge

Beberapa orang sengaja menunggu hingga baterai benar-benar 0% atau mati total baru mengisi daya, karena mengira itu bisa 'melatih' baterai. Padahal, kebiasaan ini justru berbahaya, terutama untuk jenis baterai lithium-ion yang umum digunakan pada laptop saat ini.

Idealnya, mulai cas laptop saat baterai berada di angka 20-30%, dan bisa dicabut saat sudah mencapai 80-90%. Ini membantu menjaga siklus baterai tetap sehat dan tahan lama.