Kalahkan McLaren dan Ferrari, Xiaomi SU7 Pecahkan Rekor EV Tercepat di Sirkuit Nürburgring
- Dok. Xiaomi
Digital, VIVA – Xiaomi kembali mengejutkan dunia, bukan lewat smartphone, tetapi lewat pencapaian luar biasa di dunia otomotif. Mobil listrik terbaru mereka, Xiaomi SU7 Ultra, resmi memecahkan rekor sebagai mobil listrik produksi massal tercepat di lintasan legendaris Nürburgring Nordschleife, Jerman.
Pencapaian ini diumumkan Xiaomi pada 12 Juni 2025, setelah SU7 Ultra mencatatkan waktu 7 menit 04,957 detik di sirkuit yang dijuluki “Green Hell” karena tingkat kesulitannya yang tinggi.
Hebatnya, rekor ini dicapai dalam percobaan pertama, sekaligus menempatkan Xiaomi SU7 Ultra di atas mobil-mobil listrik papan atas dunia seperti Tesla Model S Plaid, Porsche Taycan Turbo GT, dan bahkan Rimac Nevera.
Tak hanya itu, performa SU7 Ultra juga melampaui sederet mobil sport bertenaga bensin dari pabrikan papan atas seperti McLaren 720S dan Ferrari 488 GTB.
Xiaomi SU7 Pecahkan Rekor EV
- Dok. Xiaomi
Fakta ini menjadi bukti nyata bahwa era mobil listrik bukan hanya tentang efisiensi dan emisi nol, tapi juga soal kecepatan dan performa maksimal di lintasan.
Mesin Buatan Xiaomi Sendiri
SU7 Ultra bukan sekadar hasil rebadge atau kerja sama dengan produsen otomotif lain. Xiaomi benar-benar menekankan kemandiriannya dengan membekali mobil ini dengan tiga motor listrik Super Motor V8s yang dikembangkan sendiri.
Masing-masing motor mampu berputar hingga 27.200 rpm, menghasilkan total daya puncak hingga 1.548 horsepower.
Akselerasinya pun luar biasa. Mobil ini bisa melesat dari 0 hingga 100 km/jam dalam 1,98 detik, menjadikannya salah satu mobil tercepat di dunia saat ini. Kecepatan tertingginya disebut mampu menyentuh angka lebih dari 350 km/jam.
Harga Lebih Murah dari Tesla dan Rimac
Meski punya performa setara atau bahkan lebih baik dari Tesla dan Rimac, Xiaomi tetap menjaga filosofi mereka soal harga. SU7 Ultra dibanderol dengan harga sekitar €67.600 atau setara Rp1,2 miliar, menjadikannya salah satu mobil listrik performa tinggi paling terjangkau saat ini.
Sebagai perbandingan, Tesla Model S Plaid bisa dibanderol di atas Rp2 miliar, sementara Rimac Nevera bahkan menyentuh harga puluhan miliar rupiah.
Pernah Pecahkan Rekor Juga Versi Prototipe
Sebelumnya, pada Oktober 2024, versi prototipe dari SU7 Ultra pernah mencatatkan waktu 6 menit 46,874 detik di lintasan yang sama. Namun karena belum masuk kategori produksi massal, rekor tersebut tidak dimasukkan dalam daftar resmi Nürburgring.
Kini, dengan SU7 Ultra versi produksi massal yang sah secara komersial, Xiaomi mengukir namanya dalam sejarah mobil listrik global.
Bukti Xiaomi Siap Jadi Pemain Serius di Industri Otomotif
Dengan pencapaian ini, Xiaomi membuktikan bahwa mereka bukan hanya “ikut-ikutan” tren mobil listrik. Mereka datang dengan inovasi, teknologi, dan visi yang sangat kompetitif. Lewat SU7 Ultra, Xiaomi ingin menunjukkan bahwa perusahaan teknologi juga bisa membuat mobil listrik dengan performa terbaik, bukan hanya pabrikan otomotif tradisional.
Bukan tidak mungkin, di masa depan kita akan melihat dominasi Xiaomi di jalan raya, bukan hanya di pasar smartphone.