3 Prompt ChatGPT Ini Membantumu Bekerja Lebih Cerdas dan Tetap Kompetitif di Era AI
- Freepik
Digital – Pernah merasa terguncang lihat kabar PHK massal akibat AI? Aku juga. Tapi daripada takut kehilangan pekerjaan, aku memanfaatkan ChatGPT supaya tetap relevan. Ternyata, dengan hanya 3 prompt sederhana, aku bisa mengukur seberapa rentan peranku, mengidentifikasi skill yang dibutuhkan, dan menyusun langkah nyata untuk berkembang. Ikuti langkah ini kalau kamu mau kerja lebih pintar dan tetap bersaing di era AI.
1. Unggah CV atau Ringkasan Profilmu ke ChatGPT
Langkah pertama adalah memberikan konteks: unggah atau salin CV-mu ke ChatGPT. Jangan khawatir soal format, yang penting isinya. Hapus informasi pribadi yang sensitif sebelum diunggah. Kalau belum punya CV lengkap, cukup tuliskan peran, tanggung jawab, dan keahlian utama yang kamu miliki. Dengan data tersebut, AI bisa memahami situasimu dan memberi masukan tepat.
2. Tanyakan: “Berdasarkan CV saya, seberapa cepat AI bisa mengganti pekerjaan saya?”
Prompt sederhana ini akan membawa jawaban yang mengejutkan sekaligus jujur. ChatGPT akan merinci bagian pekerjaanmu yang rentan otomatisasi dibandingkan tahap di mana peranmu tetap bergantung pada sentuhan manusia. Dengan input ini, kamu akan tahu apakah pekerjaanmu termasuk kategori “rawan”, “stabil”, atau “tumbuh” di mata AI, mereka bahkan bisa membandingkannya dengan job dan skill yang sedang kamu incar selanjutnya.
3. Minta Rencana Skill: “Skill apa saja yang perlu saya kuasai agar bisa pivot dan future-proof karier?”
Setelah mengetahui risiko karirmu, gunakan prompt lanjutan seperti di atas agar ChatGPT menyusun skill deck yang tepat. Umumnya, skill seperti kreativitas, kepemimpinan, strategi, komunikasi, dan manusia, hal yang sulit digantikan AI, akan muncul. Prompt ini memberikan roadmap pengembangan yang konkret, misalnya pelatihan soft skill, data literacy, atau AI literacy.