Bukan Hanya Soal Minyak, Ini Alasan Dunia Takut Selat Hormuz Ditutup

Selat Hormuz
Sumber :
  • Maritimeducation

Digital, VIVASelat Hormuz mungkin hanya terlihat seperti jalur laut sempit di peta, tapi jangan salah, tempat ini ibarat katup utama energi dunia.

Amerika Pamer 5 Teknologi Tempur Paling Canggih 2025, Iran Bisa Gigit Jari

Lebih dari 20 persen pasokan minyak global mengalir lewat selat ini setiap hari. Tapi ketakutan dunia akan penutupan Selat Hormuz tak hanya soal minyak.

Di balik ketegangan geopolitik yang terus membara, Selat Hormuz menyimpan potensi konflik besar yang bisa mengguncang keamanan dan stabilitas global.

Canggih! Jet Tempur AS Sembunyi di Padang Pasir Berkat Teknologi ACE

 

Apa saja yang membuat dunia ketar-ketir jika selat ini sampai ditutup? Berikut penjelasannya.

Mengenal USS Gerald R. Ford, Kapal Induk AS Seharga Rp208 Triliun: Beratnya Setara 400 Patung Liberty!

 

1. Jalur Vital Energi Global

 

Selat Hormuz dilintasi sekitar 18 juta barel minyak setiap hari. Negara-negara besar seperti Arab Saudi, Irak, Iran, Kuwait, dan UEA menggunakan selat ini untuk menyalurkan ekspor minyak mentah ke seluruh dunia. Bahkan Qatar sangat bergantung pada selat ini untuk pengiriman gas alam cair (LNG).

Kapal minyak di Selat Hormuz

Photo :
  • myedisi.com

 

2. Efek Domino Ekonomi Dunia

 

Jika terjadi gangguan sedikit saja, seperti insiden penyitaan kapal atau manuver militer, harga minyak bisa langsung melonjak tajam. Ini memicu inflasi, mengganggu rantai pasokan global, dan bisa membuat ekonomi negara-negara importir energi limbung. Dunia sudah beberapa kali menyaksikan bagaimana gejolak kecil di selat ini bisa berdampak besar.

 

3. Iran Punya Kartu As Andalan

 

Iran memiliki garis pantai panjang di sisi utara selat dan sejumlah pangkalan militer di pulau strategis seperti Qeshm dan Hormuz. Iran juga dikenal tak segan menggunakan ancaman penutupan Selat Hormuz sebagai respons atas sanksi atau tekanan militer dari Barat. Artinya, selat ini bisa menjadi senjata diplomatik yang sangat kuat.

 

4. Ketegangan Militer Tak Pernah Surut

 

Amerika Serikat mengerahkan Armada Kelima-nya di kawasan Teluk untuk memastikan jalur tetap terbuka. Di sisi lain, Iran secara rutin menggelar latihan militer di dekat selat. Ketegangan semacam ini menciptakan risiko salah langkah yang bisa memicu konflik langsung antar negara adidaya.

 

5. Konflik Lama yang Belum Usai

 

Sejarah Selat Hormuz diwarnai oleh berbagai insiden. Pada era Perang Iran-Irak, selat ini menjadi ajang serangan kapal tanker. Tahun 1988, AS secara tak sengaja menembak jatuh pesawat Iran Air, menewaskan ratusan orang. Ketegangan terbaru muncul saat Iran menyita kapal tanker Inggris pada 2019, yang memicu kecaman internasional.

 

6. Bukan Hanya Masalah Energi

 

Selain minyak dan gas, Selat Hormuz adalah jalur utama bagi perdagangan global dari negara-negara Teluk. Penutupan selat akan memblokir ekspor barang-barang penting, termasuk bahan pangan dan material industri. Ini bisa memicu kekacauan logistik dan memperparah krisis di berbagai sektor.

 

7. Banyak Negara Ikut Campur Tangan

 

Tiongkok, Eropa, India, dan Jepang sama-sama bergantung pada stabilitas selat ini. Itulah sebabnya banyak negara membentuk aliansi patroli laut dan misi keamanan di kawasan tersebut. Selat Hormuz bukan hanya persoalan regional, tapi sudah menjadi urusan global.

 

Selat Hormuz bukan cuma jalur minyak

 

Ia adalah simpul kekuatan ekonomi, militer, dan politik dunia. Penutupan selat ini, bahkan untuk waktu singkat, bisa memicu krisis global dalam sekejap. Tak heran jika setiap langkah di wilayah ini selalu diawasi ketat oleh kekuatan dunia.