Demi Jet Tempur, Indonesia Diam-Diam Kerja Sama dengan Israel
- wikipedia
Jakarta, VIVA Digital – Pemerintah Indonesia pernah melakukan operasi militer rahasia yang tidak banyak diketahui publik. Operasi tersebut bernama Operasi Alpha, sebuah misi intelijen strategis yang melibatkan pembelian jet tempur A-4 Skyhawk dari Israel secara diam-diam.
Langkah ini dilakukan pada akhir era 1970-an, ketika Indonesia membutuhkan pesawat tempur baru untuk memperkuat kekuatan udaranya. Meski begitu, kerja sama ini tidak diumumkan secara terbuka karena hubungan diplomatik antara Indonesia dan Israel saat itu tidak terjalin secara resmi.
Awal Mula: Tawaran dari Wakil Presiden AS
Dilansir dari berbagai sumber Rabu, 16 Juli 2025, cerita ini bermula pada Mei 1978, saat Wakil Presiden Amerika Serikat, Walter Mondale, melakukan kunjungan ke Jakarta dan menawarkan kepada pemerintah Indonesia sejumlah jet tempur A-4 Skyhawk. Jet buatan McDonnell Douglas asal AS itu saat itu banyak digunakan oleh militer Israel.
Meski pesawat tersebut merupakan produksi AS, Indonesia tertarik untuk membeli pesawat bekas pakai Israel karena harga dan ketersediaannya. Pada Juni 1979, Mayor Jenderal LB Moerdani, Kepala Badan Intelijen Strategis ABRI saat itu, mengusulkan agar Indonesia membeli pesawat tempur tersebut.
Namun, karena sensitifnya kerja sama dengan Israel, pengadaan ini harus dilakukan secara diam-diam. Maka lahirlah Operasi Alpha, sebuah misi rahasia militer yang melibatkan berbagai pihak dan berlangsung selama lebih dari dua tahun.
Pengiriman Diam-Diam dan Kamuflase
Untuk menghindari sorotan publik, pengiriman pesawat dilakukan secara bertahap dan rahasia melalui Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, hingga akhirnya rampung pada Agustus 1982. Total 16 unit A-4 Skyhawk berhasil didatangkan.
Empat unit pertama tiba dalam keadaan dibungkus menyerupai pesawat F-5E/F Tiger yang juga didatangkan sehari kemudian dengan pesawat angkut milik Angkatan Udara AS. Kamuflase ini membuat banyak pihak menyangka bahwa semua pesawat berasal dari pengadaan resmi dengan Amerika Serikat.
Latihan Rahasia di Israel
Yang tak kalah menarik, sejumlah penerbang Indonesia dikirim secara rahasia ke Israel untuk dilatih langsung dalam mengoperasikan A-4 Skyhawk. Namun, semua dokumentasi latihan seperti foto dan barang-barang yang menunjukkan keberadaan mereka di Israel dimusnahkan demi menjaga kerahasiaan operasi.
Salah satu penerbang, F. Djoko Poerwoko, dalam autobiografinya berjudul Menari di Angkasa, menceritakan secara detail bagaimana ia menjalani pelatihan tersebut.
Pengabdian A-4 Skyhawk dalam Operasi Militer
Setelah berhasil dioperasikan oleh TNI AU, pesawat A-4 Skyhawk berperan dalam berbagai operasi militer penting seperti:
- Operasi Seroja di Timor Timur (1980–1999)
- Operasi Oscar di Sulawesi (1991–1992)
- Operasi Rencong Terbang di Aceh (1991–1995)
Pesawat ini terakhir kali digunakan pada 5 Agustus 2004, ketika tiga unit A-4 melakukan penerbangan perpisahan dari Lanud Sultan Hasanuddin Makassar.
Monumen untuk Menghormati Sejarah
Sebagai bentuk penghargaan atas jasa pesawat ini, pada tahun 2023 salah satu unit A-4 Skyhawk dijadikan Monumen Swa Bhuwana Paksa di kawasan Tebet Barat, Jakarta Selatan. Monumen ini diresmikan oleh Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau), Marsekal TNI Fadjar Prasetyo, yang juga merupakan mantan penerbang A-4 Skyhawk.
Dalam sambutannya, Kasau menyatakan bahwa monumen ini merupakan bentuk pelestarian sejarah sekaligus ajang silaturahmi bagi keluarga besar awak pesawat tempur A-4 Skyhawk.