Rusia Mau Beli Jet Siluman dari China untuk Kapal Induk Baru, F-35 Amerika Bisa Gigit Jari?

Rusia Mau Beli Jet Siluman dari China untuk Kapal Induk Baru
Sumber :
  • Airspace Review

Digital, VIVA – Dunia militer internasional sedang dikejutkan oleh langkah mengejutkan Rusia yang tengah mempertimbangkan akuisisi jet tempur siluman generasi kelima buatan China, J-35A, untuk memperkuat armada kapal induk barunya.

7 Kapal Induk Tercanggih di Dunia, Bisa Bawa Rumah Sakit dan 90 Jet Tempur!

Manuver ini bukan hanya sinyal bahwa Rusia tengah melakukan reposisi strategis besar-besaran dalam kekuatan angkatan lautnya, tetapi juga menegaskan makin eratnya kerja sama militer antara dua kekuatan dunia: Rusia dan China.

Langkah ini dinilai sebagai respons langsung terhadap ketertinggalan Rusia dalam teknologi kapal induk dan pesawat tempur berbasis laut, terutama setelah kapal induk andalan mereka, Admiral Kuznetsov, berada di ambang pensiun setelah bertahun-tahun dilanda masalah teknis dan keterbatasan operasional.

8 Negara Ditolak Beli Jet Tempur Siluman F-35, Termasuk Indonesia! Ini Dalih AS

Dengan desain kapal induk masa depan yang lebih ramping dan modern, Rusia tampaknya ingin mempercepat proses modernisasi kekuatan lautnya, dan J-35A menjadi kandidat kuat dalam proses tersebut.

Berikut adalah perkembangan penting yang mengiringi kabar panas ini:

Rusia Lirik J-35A Milik China, Siap Gantikan Su-33

Nyaris Jatuh di Iran! Jet Tempur Israel F-15 Alami Masalah Serius Saat Jalani Misi Rahasia

Pesawat Tempur J35A

Photo :
  • -

Media Rusia Izvestia mengabarkan bahwa Rusia sangat serius menjajaki peluang untuk menggunakan J-35A sebagai tulang punggung kekuatan udara berbasis kapal induk. Pesawat ini dinilai cocok dengan rencana desain kapal induk baru Rusia yang lebih ringan dan tidak sebesar Admiral Kuznetsov.

J-35A sendiri merupakan jet siluman canggih rancangan pabrikan China, AVIC, yang ditujukan sebagai penantang langsung F-35C milik Amerika Serikat. China bahkan telah mengujicobakan J-35A di atas kapal induk terbarunya, Fujian, sebagai bukti kesiapan teknologi.

Su-75 Checkmate Masih Jadi Andalan, Tapi Masih Jauh dari Rampung

Meski ada opsi mengembangkan Su-75 Checkmate versi kapal induk, jet ini masih dalam tahap pengembangan awal dan belum ada prototipe yang diuji coba. Hal ini membuat J-35A menjadi opsi yang lebih realistis jika Rusia ingin mempercepat pengadaan kekuatan tempur lautnya dalam waktu dekat.

Keputusan untuk mengimpor pesawat tempur dari China juga menandai pergeseran budaya militer Rusia, yang selama ini lebih memilih untuk mengandalkan industri pertahanannya sendiri.

J-35A Dirancang untuk Dominasi Udara dan Serangan Presisi

J-35A tidak bisa dianggap remeh. Jet tempur ini membawa sejumlah fitur mutakhir yang membuatnya sangat cocok untuk operasi kapal induk. Beberapa keunggulan yang ditawarkan antara lain:

  • Daya jelajah yang lebih luas dibandingkan pendahulunya

  • Kapasitas muatan senjata yang besar

  • Kemampuan stealth yang tinggi dengan desain aerodinamis baru

  • Sistem peperangan elektronik generasi terbaru untuk menghindari deteksi radar

  • Kemampuan untuk membawa rudal udara-ke-udara dan udara-ke-permukaan dengan presisi tinggi

F-35C Amerika Bisa Kecolongan Pasar Ekspor?

Selain untuk kebutuhan dalam negeri, China juga gencar mempromosikan J-35A ke pasar internasional. Jet ini ditawarkan sebagai alternatif bagi negara-negara yang tidak bisa atau tidak mendapat izin untuk membeli F-35 dari Amerika Serikat. Jika Rusia menjadi pelanggan pertama dari luar China untuk J-35A, ini bisa membuka jalan bagi ekspor lebih luas di kawasan Asia, Timur Tengah, atau bahkan Afrika.

Rusia Juga Pertimbangkan Pesawat Peringatan Dini dari China

Tak hanya J-35A, Rusia juga disebut mempertimbangkan pembelian pesawat AEW&C (Airborne Early Warning and Control) KJ-600 dari China. Pesawat ini berfungsi sebagai "mata dan telinga" armada laut, memberikan keunggulan taktis dalam pertempuran. Langkah ini dinilai penting karena pengembangan AEW&C domestik Rusia kini terhambat oleh konflik berkepanjangan di Ukraina.

Kerja Sama Militer Rusia-China Kian Menguat

Jika kesepakatan ini benar-benar terjadi, maka dunia akan menyaksikan era baru kolaborasi militer antara Rusia dan China. Di tengah ketegangan geopolitik dengan Barat, kemitraan ini bisa menjadi titik balik kekuatan Timur dalam menyaingi dominasi militer Amerika Serikat dan NATO.