Grok Rilis Fitur AI Gambar dan Video 'Spicy Mode': Inovasi atau Kontroversi?
- Grok
Digital – Grok, kecerdasan buatan (AI) besutan Elon Musk dan tim xAI, kembali menarik perhatian publik dengan fitur terbarunya bernama Grok Imagine. Fitur ini memungkinkan pengguna membuat gambar dan video berbasis AI dengan berbagai gaya visual. Namun yang paling mencuri perhatian adalah kehadiran “Spicy Mode”, sebuah mode yang secara eksplisit mengizinkan pembuatan konten berunsur seksual dan sebagian ketelanjangan (NSFW).
Fitur ini hanya tersedia untuk pengguna premium yang berlangganan melalui platform media sosial X (sebelumnya Twitter). Dua jenis langganan yang mendukung akses ke Grok Imagine adalah paket SuperGrok tahunan seharga $300 (sekitar Rp4,9 juta) dan Premium+ senilai $84 (sekitar Rp1,3 juta) per tahun.
Dengan Grok Imagine, pengguna dapat menghasilkan gambar dari perintah teks (text-to-image), serta video berdurasi 15 detik dari gambar yang dihasilkan sebelumnya. Sayangnya, berbeda dengan AI video seperti Veo 3 dari Google, Grok belum bisa membuat video langsung dari perintah teks saja.
Pilihan gaya visual yang disediakan termasuk fotorealisme, animasi, dan anime. Untuk video, pengguna bisa memilih antara empat mode: Custom, Normal, Fun, dan Spicy. Nah, mode terakhir inilah yang menjadi pusat kontroversi.
Menurut laporan awal dari para pengguna, ketika Spicy Mode diaktifkan, AI mulai menciptakan gambar dan video dengan unsur seksual dan ketelanjangan ringan. Walaupun konten eksplisit akan diburamkan atau melalui proses moderasi, hal ini tetap memicu kekhawatiran akan potensi penyalahgunaan.
Sebelumnya, Grok juga sudah menarik perhatian dengan memperkenalkan Ani, karakter anime AI yang bisa "menggoda" pengguna, menunjukkan bahwa xAI memang ingin mendorong batas norma yang biasa diterapkan pada teknologi AI.
Kritik mulai bermunculan karena sebelumnya Grok sempat dikritik karena menghasilkan konten ofensif, termasuk ujaran kebencian. Hal ini menimbulkan pertanyaan besar tentang bagaimana Grok Imagine akan mengendalikan konten yang mungkin tidak pantas, terutama dalam mode “spicy”.