Elon Musk Ancam Gugat Apple, Tuduh Manipulasi Peringkat App Store demi Saingi Chatbot Grok
- Times of India
VIVA Digital – Miliarder teknologi Elon Musk kembali memantik kontroversi. Kali ini, pendiri Tesla dan SpaceX itu mengungkap rencananya untuk menggugat Apple.
Alasannya, ia menilai perusahaan pembuat iPhone tersebut telah melakukan manipulasi peringkat di App Store demi menguntungkan aplikasi kecerdasan buatan (AI) pesaing miliknya.
Musk, yang kini juga memimpin perusahaan AI xAI, mengklaim bahwa Apple dengan sengaja tidak menempatkan chatbot Grok maupun aplikasi X dalam daftar rekomendasi utama App Store, meski keduanya meraih popularitas tinggi di kalangan pengguna.
Tuduhan ini ia sampaikan melalui serangkaian unggahan di platform X pada Senin malam, 11 Agustus 2025. Menurut Musk, langkah Apple tersebut bukan sekadar persaingan bisnis biasa, melainkan upaya sistematis yang melanggar aturan antimonopoli.
Ia menuding Apple berperilaku sedemikian rupa sehingga hanya OpenAI yang bisa meraih posisi teratas di App Store.
Grok
- Grok
Berikut rangkuman pernyataan dan fakta terkait perselisihan Musk dan Apple ini.
1. Tuduhan manipulasi peringkat App Store
Musk menilai Apple secara sengaja menyingkirkan Grok dan aplikasi X dari daftar aplikasi yang dianggap wajib dimiliki pengguna iOS. Padahal, menurutnya, X merupakan aplikasi berita nomor satu di dunia, sementara Grok menempati posisi kelima di antara seluruh aplikasi.
2. Klaim pelanggaran antimonopoli
CEO xAI itu menuding kebijakan Apple melanggar prinsip persaingan sehat. Ia menganggap tindakan tersebut sebagai bentuk diskriminasi terhadap perusahaan AI selain OpenAI, yang kini menjadi mitra Apple dalam mengintegrasikan ChatGPT ke perangkat iPhone, iPad, dan Mac.
3. Tanggapan Apple
Apple membantah tuduhan Musk. Kepada Bloomberg, seorang juru bicara Apple yang tidak disebutkan namanya mengatakan bahwa App Store dirancang untuk bersifat adil dan bebas dari bias. Menurutnya, peringkat dan rekomendasi aplikasi ditentukan melalui kombinasi algoritma, kurasi tim ahli, dan kriteria objektif yang berlaku sama untuk semua pengembang.
4. Posisi Grok dan ChatGPT di App Store
Hingga laporan The Verge disiarkan, ChatGPT berada di posisi teratas daftar aplikasi gratis iPhone di Amerika Serikat, sementara Grok berada di peringkat keenam. Sebelumnya, pada Januari 2025, DeepSeek AI buatan China sempat menyalip ChatGPT dan menduduki posisi nomor satu.
5. Perseteruan lama Musk dengan Apple dan OpenAI
Ini bukan kali pertama Musk berselisih dengan Apple dan OpenAI. Ia pernah menggugat OpenAI dan menolak arah perusahaan tersebut yang berubah menjadi bisnis berorientasi profit. Musk juga sempat mengajukan tawaran akuisisi senilai 97,4 miliar dolar AS, namun ditolak secara bulat.
Tahun lalu, ia bahkan mengancam akan melarang perangkat Apple di perusahaannya jika teknologi OpenAI terintegrasi langsung dengan sistem operasi Apple.
6. Gugatan masih belum diajukan
Meski ancaman gugatan telah dilontarkan secara terbuka, hingga kini belum ada konfirmasi resmi bahwa Musk atau xAI benar-benar telah mengajukan tuntutan hukum terhadap Apple.
Publik masih menunggu langkah lanjutan sang miliarder yang dikenal vokal di media sosial tersebut.
Dengan reputasi dan pengaruh besar yang dimilikinya, pernyataan Musk ini kembali memicu perdebatan luas soal persaingan di industri AI. Jika gugatan benar-benar diajukan, kasus ini berpotensi menjadi sorotan hukum dan bisnis teknologi global.