Mirip Film Sci-Fi, Skolla Pakai AI untuk Bantu Pelajar

Kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).
Sumber :
  • AI Time Journal

Digital, VIVASkolla Educational Social Innovation Summit atau SESIS 2025 sukses digelar dengan menghadirkan lebih dari 100 perwakilan korporasi, NGO-Lembaga Amil Zakat (LAZ) Nasional, social enterprise, lembaga pemerintah, dan yayasan pendidikan.

5 Smart Glasses Terbaik 2025, Bisa Jadi Pengganti HP!

Dalam sesi Impact Report “Story of Change” dipaparkan pencapaian konkret dari program inovasi sosial-pendidikan Skolla yang telah menjangkau ratusan ribu siswa, guru, dan manajemen sekolah di seluruh Indonesia melalui berbagai program beasiswa dan bantuan pendidikan.

Mulai dari pelatihan guru, beasiswa persiapan masuk perguruan tinggi negeri (PTN), beasiswa pelatihan literasi dan numerasi, serta beasiswa pelatihan soft skills.

OpenAI Rilis ChatGPT Go, Paket Termurah Sepanjang Sejarah

Salah satu sorotan utamanya adalah National Learning Recovery Program (NLRP) bermitra resmi dengan Kemendikdasmen yang telah meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi lebih dari 25 ribu siswa, memberdayakan lebih dari 470 guru, serta melibatkan lebih dari 670 sekolah di Sulawesi Selatan, Daerah Khusus Jakarta, dan Jawa Barat.

Program ini berhasil meningkatkan kemampuan siswa dalam hal literasi rata-rata sebesar 48,6 persen dan numerasi sebesar 39,5 persen.

Gemini AI Kedatangan Fitur Baru Agustus 2025, Bisa Bikin Buku Cerita hingga Mode Deep Think

Seluruh program dijalankan dengan platform pembelajaran adaptif berbasis teknologi yang diperkuat dengan Laboratorium Virtual Imersif menggunakan teknologi Augmented-Virtual Reality, Asesmen Digital berbasis Psikologi dan Artificial Intelligence (AI), serta Pembelajaran Holistik berbasis Omni-Learning Experience yang mengintegrasikan pembelajaran online dan offline bagi siswa, orangtua, guru, dan manajemen sekolah.

Pendekatan ini menjadi pendorong transformasi digital pendidikan yang relevan dengan kebutuhan pembelajaran di masa depan.

“Apresiasi sekali atas inovasi yang telah dilakukan Skolla. Program yang diluncurkan terbukti mampu meningkatkan literasi dan numerasi, dan kami berharap dapat kembali bekerja sama untuk direplikasi bagi seluruh pelajar dari Sabang sampai Merauke,” ujar Beryana Evridawati dari Kemendikdasmen.

Hal senada disampaikan CEO Skolla, Devlin Hazrian Saleh, yang menegaskan bahwa melalui SESIS 2025, Skolla ingin menunjukkan bahwa mewujudkan pendidikan yang setara dan berkualitas memerlukan ekosistem yang saling mendukung, di mana inovasi teknologi serta keterlibatan pemerintah, sektor swasta, dan NGO/LAZ menjadi kunci lahirnya inovasi sosial-pendidikan.

“Kami meyakini pendidikan adalah cara paling cepat untuk meningkatkan taraf hidup keluarga kurang mampu,” ungkap Devlin. Peluncuran Kampanye Beasiswa 1.000 Pelajar Indonesia Timur turut menjadi sorotan dalam SESIS 2025.

Inisiatif ini diresmikan bersama Yudiawati Vidiana selaku Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Tengah sebagai bentuk komitmen nyata untuk memperluas akses pendidikan bagi pelajar di kawasan timur Indonesia.

Program ini menargetkan dukungan beasiswa bagi siswa berprestasi namun terkendala ekonomi, sekaligus membuka peluang kolaborasi dengan berbagai pihak untuk memastikan keberlanjutan dan dampaknya di daerah.