Facebook, X hingga YouTube Terancam Diblokir
- shutterstock
Jika kebijakan ini benar-benar dijalankan, maka ada beberapa dampak besar yang bakal dirasakan masyarakat Nepal.
-
Perubahan pola komunikasi
Warga yang selama ini terbiasa menggunakan Facebook Messenger atau WhatsApp harus mencari alternatif baru. Platform seperti Viber dan TikTok yang masih beroperasi kemungkinan akan menjadi pusat komunikasi baru.
-
Potensi meningkatnya penggunaan VPN
Pemblokiran tidak serta-merta menghentikan akses. Warga bisa beralih ke VPN (Virtual Private Network) untuk tetap menggunakan aplikasi yang dilarang. Hal ini bisa menimbulkan dilema baru karena pemerintah sulit mengawasi lalu lintas data.
-
Pergeseran tren digital
Pemblokiran juga bisa memicu munculnya platform lokal buatan Nepal yang mencoba mengisi kekosongan pasar. Namun, butuh waktu lama agar platform baru bisa menyaingi popularitas raksasa global seperti YouTube atau X.
Gangguan bagi pelaku usaha digital
Banyak bisnis kecil dan menengah di Nepal yang mengandalkan promosi lewat media sosial. Jika akses ditutup, maka pelaku usaha digital harus mencari jalur pemasaran lain yang mungkin tidak seefektif sebelumnya.
Nepal Bukan Negara Pertama
Langkah Nepal ini menambah daftar negara yang semakin ketat mengatur ruang digital. Sebelumnya, India, Tiongkok, hingga beberapa negara di Timur Tengah juga memiliki aturan ketat terhadap platform media sosial.
Di Tiongkok misalnya, Facebook, X, dan YouTube sudah lama diblokir. Pemerintah kemudian mendorong penggunaan aplikasi lokal seperti WeChat, Weibo, dan Youku. Meski banyak dikritik, kebijakan tersebut tetap berjalan hingga kini.
Namun, berbeda dengan Tiongkok yang memiliki ekosistem digital lokal kuat, Nepal masih sangat bergantung pada platform global. Karena itu, keputusan pemblokiran ini diprediksi akan menimbulkan resistensi besar dari masyarakat.