F-15EX vs KF-21, Perbandingan Jet Tempur Canggih yang Jadi Pilihan Sulit Indonesia

Boeing F-15EX Eagle II
Sumber :

VIVA Digital – Masa depan pertahanan udara Indonesia kini berada di persimpangan besar. Dunia internasional menyoroti langkah pemerintah dalam menentukan arah modernisasi TNI AU, yang dianggap sebagai salah satu keputusan strategis paling rumit dalam sejarah militer Indonesia.

Malaysia dan Rusia Makin Mesra, Jet Tempur Siluman Su-57 Masuk Radar RMAF

Dua kandidat utama yang menjadi sorotan adalah Boeing F-15EX Eagle II dari Amerika Serikat dan KF-21 Boramae hasil kerja sama Indonesia dengan Korea Selatan.

F-15EX menawarkan kemampuan tempur siap pakai dengan rekam jejak panjang, sementara KF-21 masih dalam tahap pengembangan namun menjanjikan transfer teknologi untuk kemandirian industri pertahanan dalam negeri.

10 Jet Tempur Terbaik di Dunia 2025, Buatan Indonesia Tempati Posisi ke-4!

Pertanyaannya, mana yang lebih layak untuk menjadi tulang punggung kekuatan udara Indonesia di masa depan? Mari kita kupas satu per satu.

F-15EX Eagle II: Superioritas Udara Siap Pakai

  • Disetujui AS Sejak 2022
    Amerika Serikat telah memberi lampu hijau penjualan 36 unit F-15EX ke Indonesia dengan nilai US$13,9 miliar atau sekitar Rp200 triliun. Paket ini mencakup pesawat, mesin, persenjataan, hingga dukungan logistik penuh.

  • Perbandingan Jet Tempur Terbaru Indonesia KAAN vs F-35 AS, Lebih Canggih Mana?

    MoU Sudah Ditandatangani
    Pada Agustus 2023, Kementerian Pertahanan RI dan Boeing meneken MoU akuisisi 24 unit F-15EX. Meski begitu, kontrak final belum diteken hingga kini.

  • Kelebihan F-15EX

    1. Mampu membawa beban senjata hingga 13,6 ton

    2. Jangkauan terbang lebih dari 3.400 km

    3. Dilengkapi avionik dan radar mutakhir AESA AN/APG-82(V)1

    4. Bisa mengintegrasikan rudal modern seperti AIM-120D AMRAAM dan AIM-9X Sidewinder

    5. Sudah terbukti dalam berbagai operasi militer sehingga siap pakai

  • Kekurangan F-15EX

    1. Harga sangat mahal, baik pembelian maupun biaya operasional

    2. Tidak menawarkan transfer teknologi yang signifikan untuk industri pertahanan dalam negeri

    3. Membuat ketergantungan tinggi pada Amerika Serikat sebagai pemasok utama

KF-21 Boramae: Ambisi Besar, Risiko Tak Kecil

Halaman Selanjutnya
img_title