11 Aplikasi Populer Buatan Israel, Ternyata Banyak Dipakai di Indonesia

Aksi Boikot Israel
Sumber :
  • AP Photo/Alexander Turnbull

Jakarta, VIVA Digital – Tidak banyak yang menyadari bahwa sejumlah aplikasi populer di Android dan iPhone ternyata dikembangkan oleh perusahaan asal Israel. Sebagian besar bahkan berasal dari tangan alumni Unit 8200, divisi elit militer Israel yang dikenal bergerak di bidang pengawasan dan perang siber.

ChatGPT Luncurkan Fitur Parental Controls, Begini Manfaat dan Tips untuk Orang Tua

Menurut laporan TechTrends, kategori aplikasi tersebut sangat beragam, mulai dari game, editor foto, hingga peta digital. Bahkan, beberapa di antaranya sangat populer di Indonesia, misalnya Waze dan Moovit yang banyak dipakai untuk keperluan navigasi dan transportasi umum.

Beberapa perusahaan pengembang aplikasi ini dituding kerap menyisipkan adware, pelacak, hingga mengumpulkan data pribadi pengguna. Dalam sejumlah kasus, aplikasi yang awalnya berbasis open source diubah menjadi platform dengan monetisasi besar-besaran setelah diakuisisi perusahaan Israel.

5 Laptop Intel Core i7 dengan AI Canggih Terbaik 2025

Yang lebih mengkhawatirkan, banyak pengguna tidak menyadari aplikasi yang mereka pakai ternyata punya kaitan erat dengan intelijen Israel. Beberapa platform bahkan diam-diam mengubah kebijakan privasi setelah diakuisisi, sehingga menimbulkan pertanyaan tentang sejauh mana data pengguna terekspos.

Meski menuai kritik karena praktik pengumpulan data yang dianggap eksploitatif, popularitas aplikasi ini justru terus meningkat. Salah satunya didorong oleh belanja iklan besar-besaran dan kerja sama dengan perusahaan teknologi raksasa seperti Google maupun Facebook.

5 Alasan ChatGPT Plus Layak Dicoba: Fitur Unggulan yang Bikin Produktivitas Naik

Daftar Aplikasi Buatan Israel

Berikut beberapa aplikasi populer yang diketahui punya keterkaitan dengan intelijen Israel:

  1. ZipoApps – didirikan mantan agen Unit 8200
  2. Bazaart – dikembangkan eks intelijen IDF
  3. Lightricks – salah satu pendirinya masih aktif di Unit 8200
  4. Supersonic – CEO-nya memimpin operasional militer Israel
  5. Playtika – didirikan oleh putra mantan Kepala Staf IDF
  6. Crazy Labs – pendirinya masih bekerja di IDF
  7. Moovit – dibuat veteran unit siber Mamram
  8. CallApp – pendirinya bekerja tiga tahun di Unit 8200
  9. Gett –lahir dari mantan pejabat Unit 8200
  10. Waze – didirikan oleh eks engineer Unit 8200
  11. Fooducate – dikembangkan mantan pilot AU Israel

Hubungan erat antara teknologi militer Israel dan perkembangan aplikasi komersial ini memperlihatkan bagaimana ambisi teknologi negara tersebut berjalan seiring dengan strategi militernya.

Kritik Internasional dan Boikot Digital

Seiring meningkatnya kritik global terhadap agresi Israel di Gaza dan Tepi Barat, muncul desakan agar aplikasi-aplikasi ini diboikot. Gerakan Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS) misalnya, mulai mendorong masyarakat untuk menghapus aplikasi buatan Israel dari ponsel sebagai bagian dari konsumsi digital yang lebih etis.

Para pengembang yang berasal dari Unit 8200 bukan hanya programmer biasa, melainkan ahli keamanan siber dengan pengalaman panjang dalam intelijen dan pengawasan digital. Hal inilah yang membuat aplikasi buatan mereka kerap menuai kekhawatiran soal keamanan data.

Cara Menghindari Aplikasi Intelijen Israel

Bagi pengguna yang ingin lebih berhati-hati, ada beberapa langkah untuk menghindari instalasi aplikasi dengan jejak intelijen Israel di ponsel:

  • Selalu periksa nama pengembang aplikasi di toko resmi (Google Play Store/App Store).
  • Cari profil perusahaan pengembang melalui situs seperti LinkedIn atau Crunchbase.
  • Pilih aplikasi berbasis open source yang lebih transparan.
  • Dukung pengembang yang memiliki komitmen terhadap keamanan data dan etika digital.

Fenomena ini menunjukkan bahwa dunia digital tidak hanya soal teknologi, tetapi juga menyangkut etika, keamanan, dan bahkan geopolitik. Kesadaran pengguna dalam memilih aplikasi menjadi kunci agar tidak terjebak dalam ekosistem yang berpotensi merugikan privasi maupun keamanan data pribadi.