Starlink vs Fiber Optik dan BTS: Mana yang Lebih Unggul untuk Internet di Indonesia?
Kecepatan dan Latensi: Fiber Optik Masih Unggul
Internet fiber optik di Indonesia, seperti yang ditawarkan oleh penyedia layanan seperti IndiHome dan Biznet, mampu menyediakan kecepatan hingga 1 Gbps dengan latensi rendah, menjadikannya pilihan ideal untuk aktivitas yang memerlukan koneksi stabil seperti gaming dan streaming.
Sebaliknya, Starlink menawarkan kecepatan antara 50 hingga 150 Mbps dengan latensi sekitar 20-40 ms, yang meskipun lebih baik dibandingkan satelit konvensional, masih kalah dibandingkan fiber optik dalam hal stabilitas dan kecepatan tinggi.
Biaya: Starlink Lebih Mahal
Dari segi biaya, layanan fiber optik di Indonesia relatif lebih terjangkau. Paket internet fiber optik dengan kecepatan 50 Mbps dapat diperoleh dengan harga sekitar Rp229.000 hingga Rp276.945 per bulan, termasuk biaya instalasi dan perangkat.
Sementara itu, Starlink mematok biaya langganan residensial sebesar Rp750.000 per bulan, belum termasuk perangkat penerima yang harganya berkisar antara Rp7,8 juta hingga Rp43 juta.