Alasan Nadiem Makarim Pilih Chromebook untuk Proyek Pengadaan Laptop Rp9,9 Triliun
- ANTARA
Digital – Nama Chromebook belakangan kembali mencuat ke publik setelah perangkat ini disebut sebagai objek dalam kasus dugaan korupsi pengadaan laptop Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) senilai Rp9,9 triliun.
Di tengah sorotan tajam terhadap proyek digitalisasi pendidikan itu, mantan Mendikbudristek Nadiem Makarim akhirnya angkat bicara dan menjelaskan alasan di balik pemilihan Chromebook sebagai perangkat utama.
Menurut Nadiem, keputusan memilih Chromebook tidak diambil sembarangan. Proses pengadaan dilakukan dengan kajian mendalam oleh tim internal Kemendikbudristek.
“Untuk menjawab mengenai kenapa Chromebook, ini menurut saya sangat penting bahwa dalam pengadaan sebesar ini kita harus selalu berhati-hati dan melakukan kajian dengan detail. Tim di Kemendikbutristek melakukan kajian mengenai perbandingan antara Chromebook dan operating system lainnya," kata Nadiem di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (10/6/2025).
Kajian tersebut mempertimbangkan sejumlah aspek, mulai dari efisiensi biaya, kemudahan penggunaan, hingga kompatibilitas perangkat untuk kegiatan belajar-mengajar. Fokus utama Chromebook yang berbasis cloud juga dinilai sesuai dengan strategi digitalisasi pendidikan yang diusung pemerintah saat itu.
Salah satu alasan utama pemilihan Chromebook adalah efisiensi anggaran.
“Dan satu hal yang sangat jelas pada saat saya mencerna laporan ini adalah dari sisi harga Chromebook itu kalau speknya sama selalu 10–30% lebih murah, dan bukan hanya itu saja operating system-nya Chrome OS itu gratis. Sedangkan operating system lainnya itu berbayar, dan bisa berbayar sampai Rp1,5 sampai Rp2,5 juta tambahan," lanjut Nadiem.