Fakta atau Mitos: Editing 4K Harus Pakai Laptop di Atas Rp10 Juta?

Ilustrasi editing video
Sumber :
  • Freepik

Kalau kamu menggunakan software ringan seperti CapCut atau Filmora, maka laptop kelas menengah pun masih bisa melibas pekerjaan 4K, meski render akan lebih lama. Jadi, bukan hanya soal harga laptop, tapi juga tools yang kamu pakai.

Render Time vs Real-Time Editing

Salah satu isu saat mengedit 4K di laptop “budget” adalah keterbatasan saat preview real-time. Frame bisa drop atau playback tersendat. Namun, kamu tetap bisa mengakalinya dengan proxy editing, fitur yang mengubah file asli jadi versi resolusi rendah untuk diproses lebih ringan. Memang butuh waktu lebih, tapi ini solusi cerdas kalau kamu belum mampu beli laptop high-end.

Laptop Rp10 Juta Ke Atas: Worth It Nggak?

Kalau kamu serius di dunia video editing, laptop dengan harga di atas Rp10 juta tentu menawarkan banyak keuntungan: GPU lebih kencang, layar color-accurate, hingga sistem pendingin yang lebih baik.

Tapi buat kamu yang baru mulai atau budget-nya terbatas, banyak laptop di bawah Rp10 juta yang bisa diandalkan, asal tahu cara optimasinya. Intinya, worth it atau tidak tergantung seberapa sering dan berat project 4K yang kamu kerjakan.

Mitos Kalau Harus Selalu Mahal