Jika GPS Diblokir, Apakah Rudal Masih Bisa Mengenai Target? Ini Penjelasannya

Rudal Jelajah Korea Utara
Sumber :
  • Antara

Jakarta, VIVA Digital – Dalam dunia militer modern, rudal jelajah dan balistik adalah senjata strategis utama yang digunakan untuk menyerang fasilitas vital musuh dari jarak jauh. Ketepatan serangan rudal ini bukan hanya bergantung pada daya ledaknya, tetapi juga pada sistem navigasi yang canggih. 

Salah satu teknologi terpenting yang digunakan saat ini adalah sistem navigasi berbasis satelit, terutama GPS (Global Positioning System). Namun, ketergantungan pada GPS juga membawa risiko besar, apa yang terjadi jika sinyal GPS diblokir atau dimatikan oleh negara pemiliknya?

Navigasi Rudal: Dari Preset hingga Satelit

Rudal modern memiliki sistem kendali yang kompleks. Sistem paling sederhana adalah preset guidance, di mana arah dan lintasan rudal telah ditentukan sebelum peluncuran. Namun, sistem ini tidak fleksibel dan rawan meleset karena tidak mampu menyesuaikan diri dengan kondisi nyata di medan tempur.

Untuk meningkatkan akurasi, digunakan Inertial Navigation System (INS). INS menggunakan giroskop dan akselerometer untuk menghitung posisi rudal secara terus-menerus berdasarkan posisi awal. Namun, kelemahan INS adalah akurasi yang menurun seiring waktu, akibat kesalahan kumulatif pada sensor.

Untuk mengatasi keterbatasan INS, sistem navigasi berbasis satelit seperti GPS menjadi solusi. GPS memungkinkan rudal mengetahui posisi dan arah secara real-time, dan mengarahkannya langsung ke titik koordinat target. Sistem ini sangat akurat dan menjadi tulang punggung banyak rudal jelajah, termasuk rudal Tomahawk milik Amerika Serikat.

Risiko Ketergantungan pada GPS